Mengikhlaskan harapan
Mengikhlaskan mimpi
Adalah hal sulit
Tapi realita harus diterima
Logika harus berjalan
Kewarasan harus tetap dijaga
Dia, bagiku, orang yang sangat baik
Pernah menjadi tempat yang nyaman untuk berbagi
Tapi realitanya dia milik orang lain
Bahkan sampai detik ini yang ada, dia pergi begitu saja
Meninggalkan aku yang menaruh hati padanya
Bodoh
Aku yang bodoh
Mengijinkan diriku menjadi permainannya
Berharap pada milik orang lain
Nasi sudah menjadi bubur
Penyesalan memang selalu datang terlambat
Sudahlah, anggap ini pelajaran
Untuk aku bisa menilai orang lagi
Mungkin bagiku, dia baik
Tapi bagi Tuhan, dia bukan yang terbaik untuk aku
Seorang teman berkata
Jika dia yang terbaik, akan ada jalan untuk bersama
Tapi jika bukan, Tuhan akan menunjukkanmu
Bahwa dia tak layak mendapatkan kasih tulusmu
Tuhan kenapa masalah hati selalu pelik buatku
Kadang aku berpikir
Kapan ya aku bisa jadi perempuan yang tangguh
Tidak mudah terbawa perasaan