☕Happy with you ☕

Start from the beginning
                                        

Deg.
Jantung Safa tiba-tiba terhenti ketika mendengar perkataan Rizwan. Safa terdiam,ia yang ingin merebut kembali handphone nya tiba-tiba mengurungkan niatnya setelah Rizwan berkata seperti itu.

Rizwan terkekeh karena ia berhasil menggoda Safa “Hahaha,baper banget..udah,ikut gue ke taman yuk. Gue jelasin disana” kata Rizwan pergi meninggalkan Safa lalu masuk ke dalam mobil.

Safa pun ikut masuk ke dalam mobil Rizwan dan duduk di belakang. Dia masih malu,kenapa juga ia harus baper dengan perkataan Rizwan.

“Lo kayaknya hoby banget ngelamun..” sindir Rizwan.

Bukan urusan lo!!!” ketus Safa. Rizwan hanya menggeleng geleng kan kepalanya ketika melihat sikap Safa yang tak bisa ditebak.

Ternyata benar ya, perempuan itu sudah ditebak. Sesampainya di taman, Rizwan turun dan diikuti oleh Safa. Mereka mencari tempat duduk untuk mereka duduki. Jangan pikir mereka hanya berdua disana,taman yang mereka kunjungi itu tak pernah sepi pengunjung. Di sore hari,banyak keluarga kecil yang mampir ke taman ini hanya untuk memberikan kegembiraan kepada anak mereka.

“Nih..” kata Rizwan menyodorkan handphone Safa.

“Cih,masih aja mukanya kek gitu..” sindir Rizwan. Safa hanya memberikan tatapan sinis kepada Rizwan.

“Dia itu adik sepupu gue,dia tinggal Jakarta dan pindah ke Surabaya kemarin. Gue juga gatau dia udah di Surabaya. Namanya Ayra Kaesa Arisanti. Dia anak tunggal,dan dia kelas 12 SMA.”

“Jadi lo liat adegan mesra gue?” sambung Rizwan memancing Safa

Ga sengaja” jawab Safa

“Ga sengaja tapi cemburu..” ledek Rizwan

Apaan coba!! Gue gak cemburu!! Amit-amit gue cemburu sama lo!!” ketua Safa.

Rizwan bangun dari tempat duduk tersebut dan hendak pergi “Mau kemana?” tanya Safa yang ikut bangkit dan ia berjalan menghampiri Rizwan “Stop!” kata Rizwan sambil memperlihatkan kepalan tangan kanannya. Safa pun menghentikan langkahnya

Ke-kenapa?” tanya Safa.

“Grak!” kata Rizwan menunjukkan telapak tangannya kembali.

Grak?” tanya Safa kembali.

“Gatau permainan itu?” tanya Rizwan. Safa menggeleng pelan

“Kalo gue bilang 'stop!' lo harus berhenti,ga boleh gerak. Kalo gue bilang 'grak!' baru boleh bergerak” jelas Rizwan. Safa mengangguk pelan.

Rizwan tersenyum melihat Safa yang mengangguk namun seperti ragu-ragu “Pinter”

“Sekarang, jongkok..” titah Rizwan.

Ha?” Safa bingung,mengapa ia diminta berjongkok?

“Jongkok,gatau nama jongkok?”

Tau lah..

“Ya makanya,lo tu coba jongkok..” titah Rizwan sekali lagi. Safa pun berjongkok dengan pelan. Rizwan terkekeh pelan,mengapa Safa mudah sekali diperintah layaknya peliharaan yang sudah jinak.

Rizwan memandang Safa yang tengah berjongkok, “Dogy yang pintar..” kata Rizwan sebentar lalu pergi.

Safa masih bingung,dia? Dikatakan dogy?lalu Safa memperhatikan posisinya sekarang,benar saja. Ia seperti anjing yang menuruti segala perkataan majikannya. Dan posisinya seperti anjing yang tengah duduk. Safa pun bangkit dan berlari mengejar Rizwan yang tengah berjalan santai

Rizwan!!!!!” teriak Safa berusaha berlari mengejar Rizwan. Rizwan pun membalikkan badannya “Stop!” kata Rizwan sambil mengepalkan tangan kanannya.

Safa menghentikan langkahnya. Rizwan berjalan mundur perlahan “Grak!” kata Rizwan lalu kembali berjalan.

Stop!” titah Safa sambil mengepalkan tangan kanannya. Rizwan menoleh ke belakang sambil terus berjalan.

Stop!!!” kata Safa sambil menghentakkan kakinya. Rizwan tidak mau stop seperti dirinya. Ini namanya curang!. Safa pun mengejar Rizwan,dengan sigap Rizwan langsung berlari juga.

Mereka seperti Tom and Jerry yang saling kejar satu sama lain. Mereka berlari sembari tertawa satu sama lain. Mereka bahagia,iya..bahagia. Rizwan yang awalnya sikapnya dingin kini bisa tertawa karena kehadiran seorang gadis yang ia sebut parasit. Begitupun Safa,ia pikir ia tak akan bisa tertawa kembali setelah kepergian ibunya.

Safa mencari keberadaan Rizwan yang tiba-tiba hilang dari pandangan nya.
Dari belakang, Rizwan mengendap ngendap untuk mengambil ancang-ancang agar ia bisa mengejutkan Safa “Dor!!!!” kata Rizwan mengejutkan Safa.

Safa membalikkan badannya geram,ia bisa saja jantungan jika terus menerus dikejutkan “Rizwan!!!” teriak Safa sembari mengejar Rizwan.

“Sini kejer gue kalo bisa,wleee” kata Rizwan sambil meledek Safa.

Ketika merasa capek, Rizwan menghentikan langkahnya. “Huh..huh..” kata Safa dengan nafas terengah-engah tepat di samping Rizwan.

“Duduk dulu yuk..” kata Rizwan sambil berjalan ke tempat duduk.

“Tunggu disini,gue beliin minuman” kata Rizwan.

Safa pun mengibaskan tangannya karena ia merasa tubuhnya sangat panas setelah berlari mengejar Rizwan.

Safa memperhatikan sepasang kekasih tengah bercanda dengan anak kecil yang usianya sekitar satu tahun. Safa tersenyum ketika melihat senyum anak kecil tersebut “Ibu,aku pengen mewujudkan impian ibu untuk menggendong cucu. Namun,ibu lebih dahulu pergi..maaf jikalau Safa belum bisa memenuhi keinginan ibu.” lirih Safa pelan.

Tiba-tiba benda dingin menyentuh pipi chubby nya “Liatin apa sih” kata Rizwan menyerahkan sebotol minuman dingin ke arah Safa.

Gapapa,cuman gemes aja kalo lihat anak kecil” jawab Safa. Rizwan hanya ber oh saja.

Rizwan meneguk minumannya dan secara bersamaan,Safa melihat Rizwan yang tengah meneguk minuman tersebut dengan gayanya yang cool bagi Safa

Aku pikir,aku tidak akan bisa sebahagia ini setelah kepergian ibu,orang yang aku sayangi. Dan ternyata,aku bisa bahagia kembali ketika bersamamu










✏️17 September 2020✏️
𝓒𝓸𝓻𝓮𝓽𝓪𝓷𝓗𝓪𝓻𝓲𝓘𝓷𝓲

You Are Not Alone {END}Where stories live. Discover now