“Angga?” kata Safa ketika sudah berada di dekat meja 20
“Hey,Saf. Duduk dulu..” kata Angga bangkit dari tempat duduknya dan menarik kursi yang ada di depannya untuk mempersilahkan Safa duduk.
“Kamu ngapain disini?” tanya Safa
“Kebetulan lewat sekalian pengen mampir aja,kamu udah lama kerja di cafe ini?” tanya Angga.
Safa menggeleng pelan “Baru satu bulan” Angga hanya ber oh ria saja. Mereka berdua puj kembali berbincang bincang ringan.
Sedangkan Rizwan, melanjutkan pekerjaan Safa,yaitu menggiling kopi.
“Angry Bird!!!” Teriak Ghazy tepat di depan Rizwan.
“Gue gak budeg!!!” kata Rizwan yang masih menggiling kopi.
“Si Safa lagi sama siapa tuh?Saingan baru lo?” kata Ghazy yang kepo
“Mana gue tahu,lo tanya aja sama Safa. Saingan apaan coba..” jawab Rizwan
“Tapi gue kok kayak kenal tuh cowok ya..” kata Ghazy sambil berpikir sejenak.
Rizwan pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah tempat duduk Safa “Oh..itu namanya Angga..” kata Rizwan.
“Itu lo tahu..dari tadi kek kasi tahu,biar gue gak lama mikir..” oceh Ghazy
“Lo kesini mau apa?” tanya Rizwan
“Besok anterin gue beli bahan-bahan dapur ya..” Rizwan mengernyitkan dahi heran,tumben-tumbennya Ghazy ingin berbelanja bahan-bahan dapur.
“Diminta sama mama,udah deh lo ga usah heran gitu..” sindir Ghazy. Rizwan hanya terkekeh pelan mendengar perkataan Ghazy yang tak suka ketika perlakuan nya di cap dengan kata 'tumben'
“Inget anterin gue besok...” kata Ghazy yang langsung pergi
“Mau kemana?” kata Rizwan sedikit berteriak
“Mau ke club!!!ikut gak!!!???” kata Ghazy sambil berbalik sebentar lalu pergi
“Dasar...” gumam Rizwan
“Mas,biar saya aja” kata Safa tiba-tiba.
“Udah selese ketemunya?” tanya Rizwan
“Siapa yang ketemuan sih?ngawur..”
Rizwan menatap Safa sejenak,yang bilang dia ketemuan juga siapa?
“Budeg,nanti pulang kerja,kamu ke dokter,buat konsultasi telinga kamu apakah bermasalah atau kamunya yang lagi gak konek” sindir Rizwan lalu pergi.
Ketika membuka pintu ruangannya, Rizwan melihat seorang gadis yang mengenakan hijab putih plus seragamnya yang lengkap tengah duduk santai di kursi kerja Rizwan.
Rizwan berkacak pinggang melihat kelakuan gadis itu yang masih sama dari dulu. Rizwan pun berdehem agar gadis tersebut sadar akan kehadirannya. Gadis tersebut langsung mendongak dan tersenyum melihat Rizwan
“Kapan dateng? Kok gak kabarin abang,hm?” tanya Rizwan memulai percakapan
“Lo sibuk sih..” jawab gadis itu dengan nada ngambek
Rizwan sedikit menunduk dan menempatkan wajahnya tepat di depan wajah gadis tersebut “Maaf ya,abang ga bermaksud buat hati kecil kamu marah sama abang..” kata Rizwan
“Kesini sama siapa?” tanya Rizwan sambil menggiring gadis tersebut duduk di sofa
“Sama papa, tapi nanti dijemput sama kang Adi.”
ANDA SEDANG MEMBACA
You Are Not Alone {END}
Fiksyen RemajaMenjadi seseorang yang biasa di cap BAD ga ngaruh dengan kehidupan saya. Sikap yang blak-blakan membuat orang-orang tidak memiliki nyali untuk berbicara dengan saya. Bodo amat,satu kata untuk menghindari celotehan yang gak berkualitas dari orang lai...
☕Happy with you ☕
Mula dari awal
