Yah, begitulah.

Semua spekulasi ciptaannya sendiri mengantarkannya pada keputusan memedam rasa dan menahan diri agar tak bereaksi berlebihan saat berhadapan dengan Johan.

Ren tau, ada sekat tak kasat mata yang dibangun Johan untuk dirinya. Sekat yang tak mampu Ren hancurkan pun ia lewati.

Raga Ren dan Johan memang dekat, mereka sekelas selama tiga tahun, bahkan sering berjumpa setiap akhir pekan lantaran Johan sering mengantar Dani pulang ke rumah. Tapi hati dan pikiran mereka jauh, Ren tak pernah benar-benar berbincang dalam dengan Johan, mereka hanya bertukar sapa dan senyum dan berbasa-basi seperlunya. Johan tak memberinya ujaran sarkas seperti yang sering ia lakukan pada Ryana dan Helena, ia juga tak berbicara serius seperti saat bercengkrama dengan Siena dan Karina.

Setahu Ren ada lima tipe intimasi atau tipe-tipe kedekatan, tapi payah, tak satupun poin ada pada hubungannya dan Johan.

Johan pada Ren itu datar dan formalitas.

Seperti judul lagu 5 Second Of Summer, "Close As Stranger".

Kini Ren menatap jaket denim Dani yang hendak Johan pinjam. Seulas senyum kecil terpatri dibirai tipisnya.

"Pasti dia ganteng banget kalo pake jaket ini," monolognya lagi, membayangkan tubuh Johan berbalut dengan jaket denim kakaknya, "persis oppa-oppa boyband."

Ganteng-ganteng bukan serigala.

"Sayang banget ganteng-ganteng gak suka sama aku," katanya sedih lantas tertawa sarkas, " tapi kasian juga Johan kalo dapet cewek kayak aku."

Sakit tapi tak berdarah.

Insecure dan rasa inferior menjajah.

Ia segera melipat jaket itu dan memasukannya ke dalam goodie bag coklat. Rencananya ia akan menyerahkan jaket itu pada Johan dan langsung berangkat ke kampus setelahnya. Kebetulan satu jam setengah lagi ia ada kelas Psikologi Kognitif.

Hendak turun dari kamar Danny suara mobil terdengar, beberapa jemang setelahnya bel rumahnya nyaring berbunyi. Ren buru-buru turun dan membuka pintu setelah memastikan penampilannya stunning hari ini —mau ketemu crush harus tampil paripurna.

 Ren buru-buru turun dan membuka pintu setelah memastikan penampilannya stunning hari ini —mau ketemu crush harus tampil paripurna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Renandina Cokroaminoto?" sapa Johan usai melepas masker hitamnya.

Ampun, mirip second leader Treasure beneran!

Itu Johan dengan suaranya yang renyah tapi manis, menyebut nama Ren lengkap, membuat jantung gadis berwajah mungil itu berdetak lebih cepat. Ia menelan salivanya samar-samar. Buru-buru ia kembali ke realita, sapaan Johan tidak boleh dianggurkan, "Mau minjem bajunya Mas Dani kan?" tanya Ren basa-basi memastikan.

Johan tersenyum, eye smile-nya menghiasi paras, "Iya, Mas Dani wes bilang ke kamu mestinya."

Ren mengangguk lantas menyerahkan goodie bag berisi jaket Dani kepada Johan.

J A N G K A P | jihoon treasureWhere stories live. Discover now