"Makasih,gue udah banyak ngerepotin keluarga lo" Kata Safa. Rizwan tak merespon,ia masih mencari kejanggalan yang ada di depan rumah Safa.
"Woi budeg!!!! Gue ngomong sama lo!!!" Teriak Safa di samping telinga Rizwan.
"Ssstttttt!!!!!" Titah Rizwan.
Safa memutar bola matanya,lalu melangkah mendahului Rizwan "Hey!!!.."
Rizwan langsung menarik tubuh Safa untuk mundur,benar saja...sudah tersedia sebuah perangkap disana. Jika Safa menginjak tali yang dilapisi rumput tersebut,mungkin ia sudah tiada. Karena disana ada pisau tajam dan otomatis ketika tali itu diinjak maka pisau itu akan mencuat ke arah Safa.
Posisi Safa masih sama,dalam dekapan Rizwan. Rizwan memegang Safa dengan erat,dan matanya masih mencari orang yang sudah membuat perangkap ini. Safa,terus menerus memandang wajah Rizwan yang tampan dan hidungnya yang mancung.
"Lo gak apa-apa?" Tanya Rizwan ketika melepaskan dekapannya. Safa menggeleng pelan, jantungnya terasa berdetak begitu cepat. Safa berusaha menetralkan dirinya agar suara jantung nya tak dapat didengarkan oleh Rizwan.
"There is someone here" kata Rizwan.
"Kita harus pergi dari sini.." Rizwan langsung menarik tangan Safa dan membawanya masuk ke dalam mobil, Rizwan melajukan mobilnya dengan cepat. Rizwan langsung menelfon Ghazy.
Satu panggilan tak diangkat.. Rizwan kembali menelfon Ghazy untuk keduakalinya..."Rizwan,jangan nelfon pas lagi nyetir....bahaya!!!!" Ucap Safa. Masalahnya Rizwan mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, seluruh mobil ia salip begitu saja tanpa memikirkan nyawa
"Lo lebih baik istighfar Safa...jangan ganggu gue!!" Kata Rizwan sambil berusaha menelfon Ghazy
"Shit!!!!tu anak kemana sih!!! Susah banget dihubungi!!!" Umpat Rizwan. Entah kenapa perasaan Rizwan menjadi tidak karuan seperti ini. Tergesa-gesa padahal ia benci seperti itu. Keadaan memaksanya untuk tergesa-gesa dengan kondisi ini.
"Hey..tenanglah,mereka sudah tak mengejar." Ucap Safa menenangkan. Rizwan melihat spion mobilnya,tidak ada yang mengikutinya sama sekali.
"Lo mau kemana sekarang?" Tanya Rizwan
"Kan gue kerja di cafe lo,ini gue udah telat banget." Kata Safa sambil melihat jam tangannya yang berwarna pink.
Rizwan pun memutar mobilnya untuk menuju cafe nya. Selama perjalanan, pikirannya kacau,tak bisa optimis.
Sesampainya di cafe, Safa keluar dari mobil dan masuk ke dalam cafe. Sedangkan Rizwan langsung menuju kantor Ghazy. Hari ini Ghazy sulit sekali untuk dihubungi.
Setelah memarkirkan mobilnya, Rizwan langsung masuk ke dalam kantor dan bersikap biasa saja, merespon bila ada yang menyapa. Rizwan langsung masuk ke dalam ruangan Ghazy.
Brak!!!
Rizwan menggerebek meja Ghazy dan membuat pemiliknya hampir saja jantungan "Astagfirullah!! Sialan lo,kagetin gue aja!" Pekik Ghazy
"Seribu kali gue telfon lo,kenapa gak diangkat ha?!!!" Kata Rizwan to the point.
"Istighfar,duduk dulu..tenang.." titah Ghazy mengarahkan Rizwan untuk duduk.
"Jadi gini, alasannya itu. Kan pas gue ke rumah lo,gue main sama Alan dan Azzam. Gue gendong Alan dan gue ajak dia main. Terus kan Alan nangis,yaudah gue bawa Alan ke adek lo. Pas gue balik lagi,gue ga liat Azzam,gue cari deh. Pas gue cari ke tempat kolam renang,gue ketemu sama Azzam. Lo tahu gak dia ngapain?" Tanya Ghazy. Rizwan menggeleng tak tahu.
"Dia ceburin handphone gue ke kolam renang!!" Rizwan tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Ghazy.
"Bangke! Tadi marah-marah,sekarang ketawa dengerin cerita gue. Emang ga ada akhlak lo!!!!" Umpat Ghazy
"Terus kenapa handphone lo bisa nyambung pas di telfon?" Tanya Rizwan
"Nah selesai insiden kejadian tuh bocah ceburin handphone gue dengan alasan yang gak gue mengerti..."
"Alasan apa?Azzam umurnya bukan dua tahun lo,dia pasti punya alasan kan ceburin handphone lo"
"Iya ini makanya dengerin gue dulu! Belum selese gue ngocehnya,main potong aja,lo kira sayur..kan pas itu,gue tanya kenapa handphone gue di lempar ke dalam kolam, alasannya ternyata dia mau liat air dari bawah kek di kartun-kartun. Kan ada lagu baby shark,nah itu kan vidioin nya di dalam air. Makanya Azzam lemparin handphone gue ke dalam kolam,emang dah bocah. Terus kan gue ganti handphone,nah handphone gue itu dicopet secara tiba-tiba. Gue kayak kena hipnotis gitu.." jelas Ghazy panjang lebar.
Rizwan memijit keningnya pelan,ini sebenarnya bukan masalahnya dia,tapi kenapa dia yang harus repot seperti ini?
he doesn't understand about himself
Love your self
YOU ARE READING
You Are Not Alone {END}
Teen FictionMenjadi seseorang yang biasa di cap BAD ga ngaruh dengan kehidupan saya. Sikap yang blak-blakan membuat orang-orang tidak memiliki nyali untuk berbicara dengan saya. Bodo amat,satu kata untuk menghindari celotehan yang gak berkualitas dari orang lai...
☕Problem☕
Start from the beginning
