"Hey...udah hampir 7tahun kamu pergi meninggalkan aku sendirian disini,tapi kenapa kamu seakan-akan masih hidup...dan aku harap,aku menemukan seseorang yang bisa menggantikan mu di dalam hatiku.." setelah bergumam sendiri dengan foto sang kekasih yang sudah tiada, Rizwan meraih handuk dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mencuci piring, Safa ikut bermain dengan Azzam Rafa dan Hanif
"Merhaba kak Safa" sapa Hanif.

"Merhaba juga.." ucap Safa sambil ikut duduk.

Safa ikut bermain dengan ketiga keponakan Rizwan yang tampan. Tertawa bersama mereka membuat Safa semakin sayang dengan anak kecil.
Hanif menguap dan ia beranjak dari tempat duduk lalu masuk ke dalam kamarnya.

"Rafa, Azzam...ayo tidur" titah Rizwan mengajak kedua keponakan nya untuk tidur bersamanya di kamar tamu.

"Lo juga tidur sana...jangan chattan" sindir Rizwan dan membuat Safa melemparkan tatapan sinis kepadanya.

"Gue sentil tuh mata kalo liatin gue kek gitu terus.."

"Nyenyenye" Safa pun meninggalkan Rizwan di bawah,ia masuk ke dalam kamar Rizwan lalu menguncinya

Sebelum tidur,ia menyelesaikan ritual terlebih dahulu,setelah itu baru tidur.

☕☕☕☕☕

Pagi ini terlihat berbeda bagi Rizwan, bagaimana tidak,ia makan bersama keluarganya plus Safa dan Fathan. Canggung sih tidak apalagi salah tingkah,hanya saja Rizwan merasa gerah setiap ada Safa. What's that feeling?

"Gimana Safa?enak gak masakannya?" Tanya Bunda

"Enak bunda.." jawab Safa dengan senyuman, Rizwan yang melihat Safa tersenyum ingin muntah saja. Betapa pintarnya gadis itu ketika berakting.

Setelah makan,Safa dan Fathan pamit untuk pulang ke rumah mereka. Tak lupa mereka mengucapkan terimakasih atas keramahan mereka telah memberikan izin untuk menginap.
"Kamu jangan sungkan untuk kesini, kapan-kapan kamu kesini lagi ya" kata bunda sambil mengelus kepala Safa yang terbalut dengan hijab.

"Rizwan,anterin Safa dan Fathan sampe ke rumahnya ya" titah bunda. Yang dipanggil pun langsung menoleh

"Kok Rizwan sih? Fathan kan bawa motor,terus..awwww!!!sakit!!!!!!" Belum saja menyelesaikan omongannya, Naysha langsung mencubit abangnya.

"Anterin atau aku buat kamar abang kayak kapal pecah!" Bisik Naysha dengan senyum devilnya.

"Iya,iya dianterin.." jawab Rizwan terpaksa

"Gapapa bun,aku sama kak Safa bisa sendiri kok." Tolak Fathan.

"Gapapa,bang Rizwan juga sekalian ke Cafe,ya kan bang?" Ucap Bunda langsung menoleh ke Rizwan, seperti mengkode 'bilang iya atau semua fasilitas,bunda cabut!' Rizwan yang peka pun hanya bisa mengangguk.

Rizwan mengikuti motor Fathan dan Safa dari belakang. "Kapan dia minggat dari kehidupan gue..tuh bocah buat hidup gue jadi ribet lama-lama!" Oceh Rizwan sendiri di dalam mobil. Sesampainya di rumah Safa, Rizwan turun dari mobil.

"Makasih ya bang,kita udah ngerepotin abang dan sekeluarga. Sekali lagi terimakasih" ucap Fathan.

"Iya sama-sama,jangan sungkan buat minta tolong" jawab Rizwan ramah.

Pandangan Rizwan teralih memandang teras rumah mereka yang sedikit janggal.
"Oiya kak,Fathan langsung berangkat dulu ya,nanti Fathan sarapan di kampus aja. Bang,Fathan duluan ya" ucap Fathan lalu pergi dari kawasan rumahnya.

You Are Not Alone {END}Where stories live. Discover now