"Fathan mana ya" tanya Safa.

"Di kamar Arsyad, Fathan nanti tidur sama Arsyad" jelas Rizwan. Safa hanya ber oh ria saja ketika mendengar penjelasan Rizwan.

"Mari bunda antar ke kamar Rizwan" kata bunda. Sedangkan Rizwan berjalan menuju dapur dan memasak sesuatu disana. Kebetulan perutnya juga lapar karena berjam-jam mencari gadis parasit tersebut.

Ketika pintu kamar Rizwan terbuka, Rafa terkejut melihat kamar Rizwan yang bersih,rapi dan tertata sempurna. Ia pikir kamar semua laki-laki itu berantakan layaknya kapal pecah.

"Jangan heran, anak-anak bunda yang laki-laki sama semua,mereka ga pernah ninggalin kamar mereka dalam keadaan berantakan" jelas bunda yang mengerti kebingungan Safa.

"Nih, piyama tidur sekaligus gamis aku,dan sepertinya body kita sama.." jelas Naysha sambil memberikan satu set piyama dan gamis.

"Terimakasih,maaf sudah merepotkan" ucap Safa sambil menerima pemberian Naysha

"Santai aja,lagian aku juga seneng kalo kamu disini,secara aku gak punya saudara perempuan." Jelas Naysha.

"Boleh aku main sama anak-anak kamu?" Tanya Safa. Ia ingin sekali bermain dengan anak kecil,ia menyukai anak kecil dan ia juga pandai merebut hati anak kecil.

"Boleh dong...kamu taruh dulu bajunya terus nanti ke bawah." Setelah itu, Naysha turun ke bawah.

Safa masuk ke dalam kamar Rizwan dan meletakkan pemberian Naysha di atas kasur. Ia hendak pergi namun langkahnya terhenti begitu saja ketika melihat foto perempuan cantik yang ada di bingkai.

Ia meraih foto yang ada di atas meja belajar Rizwan tersebut. "Cantik" lirih Safa.

Ini siapa ya?setau aku, Rizwan cuman punya saudara perempuan satu dan itu cuman Naysha,lalu ini siapa? Gumam Safa dalam hati. Tak ingin suudzan,ia pun meletakkan foto itu kembali dan turun ke bawah. Sesampainya di bawah,ia mencium aroma masakan yang sangat sedap dan membuat perutnya semakin memberontak.

"Safa,kamu dipanggil bang Rizwan,diminta ke dapur" kata Naysha.

Safa pun melangkahkan kakinya ke arah dapur,disana ia melihat seorang laki-laki sedang bergelud dengan beberapa bahan masakan...

"Duduk.." Safa terkejut,kenapa Rizwan bisa tau dengan kehadirannya?

"Langkah lo kedengaran,ga usah heran.." sambung Rizwan lagi.

Safa pun duduk di atas kursi,di depannya sudah tersedia beberapa lauk pauk. Setelah itu, Rizwan kembali membawa nasi goreng dengan aroma yang sangat menggoda. "Suka pedes kan?" Tanya Rizwan

"Iya.." jawab Safa singkat.

Safa mulai menyendok kan nasi goreng ke atas piringnya. Safa dan Rizwan makan dengan khidmat,karena perut mereka sangat-sangat lapar. Safa akui masakan Rizwan selalu enak dibandingkan masakannya. Setelah makan, Rizwan membereskan bekas makanan mereka dan membawa piring kotor ke wastafel.

"Biar gue yang cuci.." kata Safa.

"Emang bisa?" Tanya Rizwan meremehkan.

"Bisa lah...lo kira gue gak pernah cuci piring apa.." ketus Safa.

"Yaudah coba gue pengen liat lo bisa apa nggak" kata Rizwan sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Safa mulai memakai celemek lalu menuangkan sunlight ke atas piring kotor dan menggosok nya dengan spons kuning. "Gue tinggal dulu" kata Rizwan pergi tanpa menunggu jawaban Safa.

"Om Rizwan,aku temenin tidur yaa...." Kata Azzam yang sedang bermain dengan Rafa dan Hanif di ruang tamu.

"Oke,om mau mandi dulu terus nanti kita ke kamar tamu,oke.." Rizwan kembali melanjutkan langkahnya. Ia menutup pintu kamarnya dan lupa menguncinya. Ia berjalan menuju meja belajarnya dan duduk sebentar disana,ia meraih foto perempuan dengan gamis biru dan hijab yang senada.

You Are Not Alone {END}Where stories live. Discover now