9. A Nightmare

1.5K 226 45
                                    

Levi mengerjapkan matanya saat melihat tempat serba putih yang mengitarinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Levi mengerjapkan matanya saat melihat tempat serba putih yang mengitarinya. Seingatnya, dia tadi sedang berjaga untuk mengawasi Zeke sampai akhirnya seluruh anak buah yang bersama dirinya tiba-tiba saja berubah menjadi titan abnormal karena meminum minuman alkohol dari Marley milik Zeke yang ternyata telah dimasukkan cairan tulang belakang titan miliknya.

Awalnya dia sempat kewalahan untuk menghabisi seluruh anak buahnya yang berubah itu lalu langsung mengejar Zeke, namun pada akhirnya dia berhasil untuk menangkap pria itu lalu membawanya menggunakan kereta kuda yang dia bawa dan memasang tombak petir yang siap meledak di seluruh tubuh lelaki itu agar tidak akan kabur lagi darinya.

Tetapi ternyata dirinya sedang sial. Zeke justru berniat untuk melakukan bunuh diri dan malah meledakkan tombak petir yang berada di tubuhnya itu dan mengakibatkan dirinya terpental cukup jauh karena ledakkan yang terjadi. Dan sekarang dirinya malah terbangun di tempat ini.

"Levi-san."

Sebuah suara memanggilnya dari belakang. Dia langsung memalingkan tubuhnya untuk melihat orang yang memanggilnya barusan.

Matanya menyipit melihat seorang gadis yang tengah berdiri tak jauh darinya. Entah kenapa, dia tidak bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas.

"Siapa kau?" Tanya Levi bingung. Sesekali dia memijit kepalanya yang terasa sangat pusing saat ini.

Gadis itu tak menjawab dan malah menangis mendengar perkataannya. Levi mengangkat alisnya bingung dan berjalan menuju gadis itu. Namun saat dirinya hampir sampai, gadis itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya.

Lama-kelamaan Levi bisa merasakan pandangannya yang memburam sampai akhirnya dia bisa hanya melihat kegelapan disekitarnya.

"Wuaaaaaaaahh! Kerennn! Apa kau pernah sekolah keperawatan sebelumnya?" Tanya seseorang.

Sayup-sayup Levi bisa mendengar suara dua orang yang tengah berbincang di dekatnya. Dia berusaha untuk membuka kedua matanya yang terasa sangat berat.

"Ah tidak. Hanya saja otakku cukup pintar dalam berbagai hal." Jawab orang yang lainnya besar kepala.

Ah, hanya mimpi. Batin Levi mengingat sosok gadis yang tadi dia temui.

"Aku dengar katanya kau juga membantu ayahmu dalam melakukan percobaan."

Tepat setelah Levi membuka matanya dia bisa melihat Hanji yang tengah berbincang dengan seorang laki-laki di hadapannya. Dia juga bisa merasakan hangatnya api unggun yang dinyalakan tak jauh dari tempatnya berbaring.

DISTANCE // Levi AckermanWhere stories live. Discover now