2.

173 12 0
                                    

Keesokan harinya..
Asuna tiba di gunung giri bersama sekelompok para gadis
Asuna mengelap keringatnya karena ia membawa tas sekelompok para gadis
"Uahh kireee"
"Sudah ku bilang kan tempatnya bagus"
"Tapi, apa kau yakin Tidak apa-apa aja dia?" maksudnya asuna
"Ah dia harus ikut karena dia berguna"
"ah sokka"
"Budak!siapkan tiker dan makanan di dalam tas cepat!"
Dan asuna pun menurutinya dan ia membuat seperti piknik
Setelah ia selesai, sekelompok para gadis itu pun duduk sambil menyantap bekal yang mereka bawa dan asuna berdiri sambil melihat mereka
Asuna menoleh melihat suasana gunung giri
Ia pertama kali ketempat ini dan ternyata tempatnya sangat indah sekali
Saking menikmati nya dan tanpa sadari sesosok serba hitam memperhatikan nya
"Menyedihkan sekali" ucapnya
Asuna mendengar suara dan ia menoleh"siapa itu"
"Ah dia mendengar nya" ucapnya langsung menghilang
"Mungkin hanya perasaan ku saja" gumam asuna kembali menikmati suasana gunung giri
Dan sekelompok para gadis merasa puas makan dan ia melihat asuna sedang melihat suasana gunung giri
"Hei aku punya ide kita kerjai budak itu"
"Aku setuju"
Mereka berjalan pelan-pelan tanpa suara sedikit pun
Asuna membalikan badannya dan ia kaget
Namun apa yang terjadi?
Salah satu sekelompok para gadis tanpa sengaja mendorong asuna hingga asuna terjatuh di jurang
Asuna kaget dan ia melihat sekelompok para gadis itu tersenyum sinis
"Apa aku akan mati" ucap asuna
Brugh..
Asuna melihat langit biru dan ia juga melihat darah menetes di kepalanya"hm aku akan mati, sokka"ucap asuna
"Gommenase oka-san tou-chan" asuna menutup kedua matanya
"Eh sudah matikah?" dan asuna kembali membuka matanya lalu berkata"s..siapa"ucap asuna melihat seseorang di hadapannya
"Oh kau masih hidup toh, tapi sebentar lagi kau akan mati, apa kau mau hidup?"
Asuna menganggukan kepala nya dan tiba-tiba cahaya putih sinar membuat asuna tidak tahu apa yang terjadi dengannya

••
Asuna membuka kedua matanya dan perlahan ia bangun
"Ini dimana" ucap asuna dan sekilas asuna teringat kejadian saat bersama sekelompok para gadis
"Mereka" ucap asuna mengepalkan kedua tangannya
"Sudah bangun" ucapnya, asuna menoleh melihat lelaki berambut hitam"kau siapa?"
"Ehmm aku menyelamatkan mu loh" jawabnya
"Ja makan lah biar ada tenagamu" sambungnya, asuna melihat semangkuk bubur hangat
"Namamu?"
"Oh nama kirigaya kazuto"
"Kirigaya kazuto? Terimakasih sudah menyelamatkan ku aku pikir aku sudah mati" ucap asuna
"Tidak hampir saja, dan untungnya aku memberikan setengah jiwaku, jadinya kau selamat"
Asuna kaget dan berkata"stengah jiwa maksud mu apa?"
Asuna teringat seseorang lelaki saat asuna tidak berdaya
"Aku adalah siluman gunung giri, dan kau sekarang bagian siluman gunung giri"
"Ah tidak mungkin! Kau ngada-ngada saja kirigaya-kun" ucap asuna
"Tidak aku tidak mengada-ngada jika kau tidak percaya, perhatikan sekelilingmu, lalu perhatikan aku juga" senyum kirito
Asuna melihat seklilingnya dan ia kaget kalau dirinya berada di lingkungan siluman lalu asuna menoleh ke kirito hingga ia kaget setengah mati
"Percaya kan?"
"Aghh!! Tidak-tidak ini mungkin mimpi" ucap asuna menggelengkan kepalanya
"Aku tahu kau masih tidak percaya, tapi habiskan makanmu" ucap kirito meninggalkan asuna
Asuna memeluk letutnya dan berkata"tidak mungkin! Tempat ini,,, tidak! Aku.. Aku juga bagian siluman!"
"Tidak hampir saja, dan untungnya aku memberikan setengah jiwaku, jadinya kau selamat"
"Aku adalah siluman gunung giri, dan kau sekarang bagian siluman gunung giri"
Kata-kata itu nyaring di pikiran asuna"tidak.. Aku manusia aku manusia!"
"Oh kau masih hidup toh, tapi sebentar lagi kau akan mati, apa kau mau hidup?"
"Ah itu.. Dia pernah mengatakan itu, apa harus di percaya tapi dia sudah menyelamatkan ku tidak mungkin dia berbohong" ucap asuna
Sedangkan itu kirito bersandar di pohon sambil menatap langit biru
Pletak..
"I...tttai" ucap kirito mengelus kepalanya
"Baka! Aku dengar kau memberikan setengah jiwamu ke manusia lemah itu kan" ucap klein
Kirito menghela nafas dan berkata"itu urusanku klein, aku siap ambil resikonya"
Klein mengendus kesal dan ia ingin menjitak kepala kirito"kau ini keras kepala sekali, kalau dia meninggalkan mu kau akan mati dasar bodoh!"
"Tidak.. Tidak akan klein aku percaya, hanya saja aku kasian dengan anak itu"
"Ah sejak kapan ada siluman peduli dengan manusia lemah"
"Mulai dari sekarang" jawab kirito dengan enteng
"Astaga, kau benar-benar ya, jika sampai tahu kayaba akihiko matilah kau kirito"
"Aku tahu, tapi aku harap jangan sampai ada yang membocorkannya"
"Ah kau ini.. Sekarang manusia itu bagaimana?"
"Hm dia sekarang pasti memikirkan apa yang ku katakan"
"Terus selanjutnya apa yang kau lakukan?"
"Entahlah, kalau dia kembali ke tempat asalnya aku akan ikut dengannya"
"Sokka"
"Hn, tapi bakal makan waktu lama" ucap kirito

••
Malam harinya..
Kirito datang ke tempat asuna
"Hoi, aku bawa makan malam" ucap kirito dan kirito melihat asuna yang bengong dengan tatapan kosong, kirito menghela nafas lalu ia menaruh nampan itu di meja, kirito mendekati asuna dan berkata"bagaimana?"tanya kirito
"Hn aku ingat semuanya" ucap asuna
"Jadi, kau menerima dirimu sekarang"
"Entahlah"
"Sokka, kalau gitu makan lah, kau mau pulang kan?"
"Emang boleh?"
"Tentu aja selama Aku ikut bersamamu"
"Kenapa?"
"Ya kau tahu sendiri karena aku memberikan setengah jiwaku, kalau aku meninggalkan mu aku akan mati"
Asuna kaget dan berkata"kau akan mati? Kalau gitu kenapa kau mau menyelamatkan ku?"
"Kau kan yang minta untuk hidup, dan lagi aku lihat semuanya, teman-teman mu itu" ucap kirito
"Kirigaya-kun" ucap asuna kaget
"Entah Kenapa aku tidak suka nelihatmu di perlakuan seperti itu dan lagi mereka membunuhmu"
"Ah sudahlah, namamu siapa?" sambung kirito
"Asuna yuki"
"Ah asuna ya, kau panggil aku kirito saja, salam kenal asuna" senyum kirito
Deg...
Asuna kaget dan jantungnya berdegup kencang karena senyuman kirito"hn salam kenal juga kirito-kun"ucap asuna

••
Di kota tokyo jepang..
Asuna dan kirito baru tiba di tokyo
"Sudah berapa lama aku di tempatmu kirito-kun?" tanya asuna
"Hm 3 hari tapi di dunia manusia beda biasanya 1 bulan" ucap kirito
"Eh 1 bulan!!" ucap asuna kaget
"Ya tidak salah lagi"
"Ahh gimana orangtuaku, pasti mereka panik sekali"
"Hmm"
"Ayok kita cepat kerumahku kirito-kun"
"Ha'i Ha'i" ucap kirito
Sesampainya mereka di kediaman keluarga yuki
Asuna pun membuka pintu itu"tadaima, oka-san tou-chan "ucap asuna
" seperti nya tidak ada orang asuna"
"Ah kalau gitu ku hubungi mereka" ucap asuna dan kirito melihat isi rumah asuna
Dan ia melihat foto lalu tv ia mengetuk layar tv itu sampai ia periksa di belakang tv itu
Lalu asuna sedang nelpon ibunya dan memberitahukan dirinya kalau dia dirumah, asuna mendengar suara senang ibunya karena kepulangan asuna dan ibu asuna akan pulang secepatnya dan tentu asuna menunggunya
Asuna mematikan tlponnya dan melihat kirito"kirito-kun! Kau bikin berantakan tempat rumahku"ucap asuna
"Eh.."
Pletak..
"Ittai" ucap kirito mengelus rambutnya
"Cepat bereskan, seperti tadi, aku harus mandi" ucap asuna
"Ha'i" ucap kirito
Asuna pun berjalan dan menaiki tangga tersebut, asuna membuka kamarnya dan ia mengatur nafasnya"ah menyusahkan sekali"ucap asuna membuka pakaiannya lalu membalutnya dengan handuk
Asuna berjalan ke tempat kamar mandi dan ia membasuh badannya sebelum berendam di bathroom
"1bulan ya, gimana keadaan sekolah lalu orang-orang membullyku gimana" ucap asuna
"Mereka, benar-benar iblis tidak punya perasaan sekali, aku hampir mati karena mereka" sambung asuna mengepalkan kedua tangannya
"Asuna!"
Asuna kaget mendengar suara dan ia pun menoleh"kirito-kun"
Ckrittt..
Kirito membuka pintu itu dan ia melihat asuna telanjang bulat
"Kiri.. Baka!!!" teriak asuna
Pletak...
Kirito mengelus kepalanya dan asuna mengendus kesal lalu menutup pintu itu"dasar kirito-kun "ucap asuna

Next part 3...

soulmateWhere stories live. Discover now