Unhappy.

7.6K 1K 259
                                    

Materi ngga akan ngejamin kebahagiaan seseorang.

~~~

"Aku kecewa than."

Dugh.

"Akh!"

Budi tertawa terbahak-bahak saat Fathan terbentur kaca mobil.

"Pasti mimp jatoh tuh," ucapnya sambil terus tertawa.

Satya menepuk-nepuk pundak Fathan, "Ehh bangun than, itu bisnya udah sampe."

Fathan langsung menegakkan tubuhnya, nafasnya juga tersenggal-senggal. Ternyata yang ia lihat tadi.. hanya mimpi? Tapi bisa terlihat senyata itu. Apa memang hal itu yang akan terjadi jika ia benar-benar melabrak Randy hari ini?

"Terus gimana? Lo jadi ngelabrak-"

"Nggak," sekat Fathan.

"Loh?" bingung Budi.

"Udah gausah dibahas lagi. Gue gamau ribut," jawab Fathan kemudian turun dari mobilnya, meninggalkan Satya dan Budi dengan ekspresi tidak percaya mereka.

"Dapet hidayah dari mana tuh dia?"

"Kesambet penunggu pohon ini kali ya?" ucap Budi asal. "Hiii serem," lanjutnya sambil bergidik kemudian keluar dari mobil.

Satya menghela nafas sambil menatap Budi yang berlari kencang, "Kenapa si punya temen ngga ada yang bener?"

Fathan berjalan mendekati Andra yang baru saja turun dari bisnya.

"Loh than-"

Fathan langsung memeluk Andra tanpa berbicara apapun, sedangkan Andra yang dipeluk justru bingung bercampur malu.

"Than? Kok kamu disini?"

Fathan melepaskan pelukannya, menatap gadis di depannya itu.

"Maaf.." lirihnya kemudian.

Andra menyatukan kedua alisnya, "Hah? Kenapa?"

"Aku ngga bisa jadi pacar yang baik buat kamu," rengek Fathan.

Ditengah suasana haru seperti ini, Randy yang baru saja turun dari bus langsung disuguhi pemandangan seperti itu di depannya. Kemudian ia menarik nafas panjang, berusaha tegar.

"Hah.. seenggaknya Andra udah bisa senyum ran. Gapapa."

***

"Kak.." panggil Andra.

Nuel menoleh sejenak, "Apa?"

"Papa pasti bakal marah," rengek Andra.

Nuel menghela nafas, "Kakak ngga bakal biarin itu terjadi. Kamu tenang aja."

Andra sudah dalam perjalanan pulang sekarang. Semua masalahnya dengan Fathan sudah selesai dan tidak terjadi keributan apapun. Mereka sempat berbicara sejenak sebelum Nuel datang tadi, Fathan juga sudah menjelaskan semuanya begitu pula dengan Andra. Fathan memang ingin marah tadinya, namun semua itu mendadak hilang ketika mendengarkan rengekan Andra tadi.

Nuel mengusap rambut adiknya itu, "Udah jangan sedih terus, gapapa ndra.."

Andra tidak menjawab, ia hanya terus menatap ke jendela sambil memikirkan segala perkataan yang mungkin akan muncul dari mulut papanya nanti.

Hingga akhirnya beberapa saat kemudian mereka sampai dirumah. Andra bahkan tidak melepaskan cengkramannya pada Nuel saat masuk ke dalam rumah. Ia benar-benar takut.

"Ehh anak mama udah pulang.. yaampun pasti capek ya? Ayo bersih-bersih dulu abis itu kita-"

"Gimana hasilnya? Kok ngga bawa piala?" sekat Om Andre yang baru keluar dari ruang kerjanya.

Only You [Sequel of My Bad Boy Senior]Where stories live. Discover now