Take 23 🎬 Menggoda

Mulai dari awal
                                    

"Kenapa?" tanya Romeo, cowok itu langsung mengambil ponsel Savanna untuk melihat apa yang dilihat gadis itu.

Itu adalah foto kemarin saat Savanna memang sengaja mengunjungi Romeo untuk mengantarkan sarapan. Lalu Romeo mengantarnya pulang. Itu foto saat ia keluar dari apartemen menuju parkiran, yang kebetulan pada saat itu Romeo tidak memarkirkan mobilnya di basement.

"Sava?"

"Kamu pasti nanti ditanya-tanya soal foto itu," ucap Savanna sedikit resah. "Gimana dong?"

Romeo langsung merubah posisinya menjadi duduk. Cowok itu menghela napas pelan. "Mungkin untuk saat ini aku bakalan no comment dulu, mengingat promosi miniseri aku baru aja dimulai. Gimana menurut kamu? Kamu keberatan?"

Savanna langsung menggeleng. "Nggak sama sekali, kok," ucap Savanna. "Aku nggak keberatan, malah bagus supaya miniseri kamu sukses."

Selama hampir satu minggu Romeo dan Savanna berhasil menyembunyikan hubungan mereka dari publik. Baik instagram maupun twitter, mereka masih belum saling follow. Itu dilakukan untuk mengurangi kecurigaan publik. Bagaimana pun juga, Romeo masih ingat pesan Om Ferdy untuk tidak terlalu mengekspos hubungannya ke publik demi kesuksesan miniseri ini.

Romeo berjanji jika semuanya selesai, ia akan membawa hubungannya ke depan umum.

"Makasih ya udah ngertiin aku," ucap Romeo sambil mengusap pipi Savanna. "Maaf aku masih belum bisa ngasih yang terbaik buat kamu."

Savanna terkekeh. "Apaan sih, kamu banyak kasih kebahagiaan buat aku, kok."

Romeo tersenyum. Entah kenapa Savanna begitu memikat hatinya, padahal mereka belum lama bertemu.

 Entah kenapa Savanna begitu memikat hatinya, padahal mereka belum lama bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"May i kiss you?"

"Huh?" Savanna membulatkan matanya lalu cegukan. "A-aku—"

Ucapan Savanna terhenti ketika Romeo sudah menempelkan bibir keduanya. Hanya menempel beberapa saat sebelum akhirnya Romeo menjauhkan kepalanya.

Ia melihat wajah Savanna memerah, kedua matanya melotot dan cegukan. Romeo sontak terkekeh.

"Romeo ...," gumam Savanna pelan, sangat pelan sampai ia hampir tidak mendengarnya. "Kalo Mama keluar gimana?"

Fyi, saat ini memang Romeo sedang berada di rumah Savanna. Ia mampir sebelum pergi ke Bromiss nanti.

"Tapi kali ini aku bener-bener nggak tahan," ucap Romeo sambil menyandarkan tubuh Savanna pada sofa dan kembali menciumnya.

Kali ini benar-benar menciumnya.

🎬

"Itu Romeo, ya?" tanya Farhana.

Savanna bergumam. Siang ini, setelah Romeo pergi, ia dan sang mama menonton acara variety show di mana Romeo tengah menjadi bintang tamu di sana. Tentu saja bersama Jelita mengingat ini termasuk acara promosi.

"Tadi dia mampir ke sini tapi Mama malah tinggal tidur," ujar Farhana. "Duh, Mama gemes banget sama dia setelah tau kamu sama dia pacaran."

Savanna terkekeh. "Mama nggak marah aku pacaran sama Romeo?"

"Kenapa Mama harus marah?" Farhana mengisap rambut Savanna. "Apa pun itu, selagi buat kamu senang, Mama selalu dukung. Kalo kamu bahagia sama Romeo, masa Mama larang? Prioritas Mama cuma satu sekarang, yaitu kamu."

Savanna tersenyum. Ini enaknya punya mama rasa sahabat, kita bisa berbagi apa saja tanpa harus takut. Savanna bahagia memiliki seorang itu seperti Farhana, meski ia harus memiliki ayah seberengsek Seno.

"Sava tau dia yang udah bikin Mama celaka kemarin," ucap Savanna. "Tapi Savanna bakalan diam demi Mama."

"Sava ...."

"Kenapa sih Tante Riani ngelakuin itu ke Mama? Masih nyakitin kita? Apa nggak puas dia udah ambil papa dari kita?"

Farhana diam. Ia sendiri tidak tau apa jawabannya. Riani, istri baru Seno atau seseorang yang berhasil merebut Seno darinya, masih kerap menganggu kehidupannya. Padahal seharusnya, setelah mendapatkan Seno, wanita itu tidak perlu menganggunya dengan Savanna lagi.

"Dari mana kamu tau?" tanya Farhana lembut.

"Sava lihat rekaman CCTV di rumah Bu Ilham." Savanna menghela napas. "Sava bakalan diem dan anggap ini adalah kesempatan terakhir dia untuk lolos. Kalo dia masih berani nyakitin Mama lagi, aku nggak bakal tinggal diam lagi."

Savanna benar-benar heran, wanita itu senang sekali mengganggu keluarganya, padahal Seno sudah berhasil wanita itu rebut darinya dan sang mama. Seharusnya, itu saja sudah cukup. Seharusnya ya, tapi yang namanya ular mana kenal kata cukup.

"Udah. Kamu bisa lupain itu, 'kan?" Farhana tersenyum. "Romeo-nya dianggurin tuh."

Mau tidak mau Savanna terkekeh lalu melirik layar televisi yang masih menampilkan variety show itu.

"Yang cewek itu namanya siapa? Kok kayaknya Mama nggak pernah lihat ya," ujar Farhana.

"Namanya Jelita, dia bukan artis yang suka muncul di TV jadi Mama nggak tau."

"Oh ya? Terus siapa? Kok bisa main bareng sama Romeo kalo dia bukan artis?" tanya Farhana lagi.

"Selebgram," ucap Savanna.

"Kamu cemburu nggak? Cantik gitu orangnya."

Savanna menoleh dengan pipi mengembung kesal. "Jadi anaknya kalah cantik, nih?"

"Coba tanya Romeo, kira-kira dia bakal jawab cantikan siapa?" Farhana menaik-turunkan alisnya, menggoda Savanna.

"Mama!"

Savanna mengalihkan tatapannya. Sekarang Farhana senang sekali menggodanya dengan membawa-bawa nama Romeo.

🎬

Dahlah aku malas sama yang uwu" begini, bikin sesak:"

Kalian punya orangtua rasa teman? Yang bisa diajak curhat, tempat cerita apa yang kalian lakukan hari ini? Gimana sih rasanya? :")

Vote-nya bagus. Terus tingkatkan ya. Terima kasih❤️

DATING FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang