☕ new employee ☕

Start from the beginning
                                        

Selesai sholat isya, seluruh keluarga Adnan berkumpul di ruang makan,tanpa terkecuali. Suara ribut akibat para kurcaci sudah biasa menjadi soundtrack di ruangan tersebut. "Mama!!!! Ayam aku di ambil sama bang Hanif!!!" Teriak Angkasa-anak ke tiga bang Rasyid.

Hanif naik ke atas kursi dan berjoget tak jelas kepada sang adik.

Puk!!!
Sebuah anggur merah mendarat tepat di dahi Hanif,akibat ulahnya Azzura.
"Sakit!!!! Azzura! Kok bang Hanif dipukul sih!!!" Demo Hanif.

"Habisnya abang,bikin kak Angkasa nangis!!" Celetuk Azzura.

"Bi,aku mau izin anterin Safa reunian. "Celetuk Rizwan.

"Uhuk..uhuk.." Naysha terbatuk-batuk mendengar perkataan abangnya.
Ardi langsung memberikan segelas air putih kepada Naysha lalu mengusap dada Nasyha perlahan.

"Mau reuni atau mau diner..." Ledek Abi.

"Rizwan cuman menepati janji aja bi..lagian itu temen-temennya dia. Rizwan ajak Rafa nanti." Yang namanya disebut pun menoleh

"Kenapa nih panggil Rafa ganteng?" Kata Rafa menoleh ke arah Rizwan

"Ikut om ya,anterin temen on reunian" ajak Rizwan

"Temen? Temen yang mana?Rafa baru tahu om punya temen selain om Ghazy" kata Rafa polos dan membuat seisi ruangan tertawa.

"Hahahaha ya Allah kasian banget idup lu bang..abangku terganteng tapi ga punya temen,hahahaha" ledek Arsyad dengan tawa yang terbahak-bahak.

"Ga usah pinjem skateboard abang lagi!!!!" Tegas Rizwan

"Mampus..." lirih Naysha

"Canda bang,abang mah gitu...lagian andaikan abi beliin Syad skateboard,Syad ga mungkin pinjem punya abang" rengek Arsyad

"Abi ga beliin karena cuman kalian bertiga yang maen skateboard,abi udah pernah bilang,jangan buat uang itu jadi mubazir. Dan yang maen skateboard itu cuman kamu sama bang Rizwan. Kak Aca kan udah ga main lagi" jelas Abi.

"Jadi gimana bi? Rizwan diizinin pergi gak nih?" Ucap Rizwan lagi

"Diizinin dong..jaga ponakan kamu baik-baik dan jaga calon mantu baik-baik" kekeh Abi

"Mantu?mantu apaan. Ga ga ga.. impossible! Very very very impossible!!" tukas Rizwan

"Mantu itu apaan?" Tanya Azzam

"Anak kecil ga boleh kepo!" Ketus Rafa.

"Emang abang tahu artinya?" Tanya Rafa menantang

"Ga dong,buat apa cari tahu. Kita masih kecil,itu omongan orang dewasa.." ceramah Rafa

"Tumben omongannya bener,makan apa.." ledek Ardi

Rafa langsung memicingkan matanya ke arah papanya.

Setelah makan malam sederhana bin gaduh tersebut,Rizwan dan Rafa berangkat menuju rumah Safa. "Om,kita kemana?" Tanya Rafa.

"Ke rumah kak Safa" jelas Rizwan

"Ou,kakak yang cantik itu ya" kata Rafa lagi. Rizwan terkekeh, bagaimana mungkin ia bisa menilai seseorang langsung tanpa melihat dalamnya? Rizwan akui,Safa memang cantik luar maupun dalam. Tapi sayangnya ia tidak menaruh hati kepada gadis tersebut. Just sympathize.

Sesampainya di rumah Safa, Rizwan melihat seorang wanita dengan dres navy dengan hijab senada berdiri di depan rumah. Safa langsung masuk dan duduk di kursi belakang.

"Assalamualaikum kak Safa.." sapa Rafa.

"Wa'alaikumussalam,eh ada Rafa juga ya." Jawab Safa ramah.

"Kakak,duduk di depan dong,biar Rafa ada temennya.." pinta Rafa,Safa bingung ia harus menjawab apa.

"Duduk aja di depan,ini permintaannya Rafa. It's Okay" kata Rizwan.

Safa pun keluar dari mobil dan pindah posisi menjadi duduk di depan dan memangku Rafa. Setelah itu,mereka sama-sama menuju ke Pavilion Restaurant at JW Marriott Surabaya.

Sesampainya disana,Safa tampak ragu-ragu masuk "Saf?kok diem disitu? Acaranya gajadi atau gimana?" Tanya Rizwan karena dia melihat Safa berdiri di ambang pintu.

"Ja-jadi kok.." ucap Safa terbata-bata.

"Hey Safa..." Panggil Angga

"Angga.." lirih Safa.

"Kok diem disini?mari masuk.." ajak Angga.

"Lo lanjut reuni aja,gue sama Rafa mau keliling terus makan bentar" ucap Rizwan hendak pergi namun Safa kembali bersuara "Please, don't go.."lirih Safa.

"Duh Safa,kamu kayak sama siapa ajak sih. Biarin dia pergi,kan ini reunian masa SMA kita,kalo dia ikut nanti dia ga tau pembahasan kita" cegah Angga.

Rizwan memutar bola matanya ketika Angga berbicara seperti itu,nadanya seperti merendahkan Rizwan.

Mereka berdua pun berpisah di pintu restauran

Sesampainya Safa di perkumpulan teman-temannya. Ia merasa canggung untuk duduk

"Eh..ada Safa.." kata Raisa-teman seangkatan Safa.

"Tumben ga bareng Arlin.."

"Arlin,ga bisa hadir" kata Safa merunduk.

"Udah pakek hijab besar ya sekarang Bu ustadzah. Hahahaha" terdengar tawa dari teman-teman Safa. Safa hanya bisa memainkan ujung hijabnya.

Dari kejauhan Rizwan melihat Safa bertingkah aneh,terus menerus menunduk tetapi teman-temannya tertawa. Ia tak mau negative thinking. Ia dan Rafa duduk di meja yang tersedia,tak jauh dari tempat duduk Safa. Entah kenapa Rizwan terus menerus memperhatikan gadis tersebut.

Sampai ketika,tangan laki-laki hendak memegang pipi Safa.

Brak!!!!!




Nah loh,apa tuh yang bunyi? Wkwkwkwk stay tune ya



✏️10 September 2020✏️

You Are Not Alone {END}Where stories live. Discover now