Chapter 1

3K 233 21
                                    

Paris, 5 Oktober 2029

Xiao Zhan mulai terjaga beberapa saat pada dini hari. Matahari baru saja mulai memuncak melalui tirai, memantulkan cahaya kekuningan yang hangat ke dalam kamar tidur yang gelap itu. Dia meregangkan tubuh sedikit, tiba-tiba berhenti ketika dia merasakan kekerasan yang tidak dapat disangkal menekan bagian belakangnya yang hanya ditutupi boxer tanpa atasan. Dengan diam, dia berbaring di sana, merasakan dada siapa pun itu naik turun dengan lembut di punggungnya. Perlahan-lahan, lelaki itu mulai bergerak di belakangnya, sebuah sapaan lembut berbisik, sapuan hawa hangat yang menerpa telinganya membuat Xiao Zhan bergidik. Tangan besarnya perlahan bergerak dari balik selimut, menggerayangi dada Xiao Zhan saat napasnya berubah menjadi cepat.

Xiao Zhan menahan desahannya ketika tangan itu mulai bergerak sedikit demi sedikit menyusuri tubuhnya. Tangan lelaki itu turun ke perutnya, meluncur ke bawah dan menyusup ke dalam celana pendek dan celana dalamnya, langsung mulai menggerakkan kejantanan Xiao Zhan dalam lingkaran lambat jari-jari terampilnya. Xiao Zhan menjulurkan tangannya ke belakang, mencengkram lengan di belakang kepalanya untuk menahannya lebih dekat dengannya saat dia terus bergerak ke arahnya. Terengah-engah, nafas panas menerpa kulitnya saat mulut lelaki itu berada tepat di lekukan lehernya, meninggalkan jejak cumbuan panas.

Sambil berlutut dalam antisipasi yang mengerikan, lelaki itu menarik pakaian dalam Xiao Zhan ke bawah kakinya. Tidak membuang-buang waktu sedetik pun, lelaki yang sekarang berada di atasnya itu membuka lebar kaki Xiao Zhan, memasuki bagian tengahnya yang hangat dengan satu hentakan halus yang kuat, mengisi dirinya sepenuhnya dan memunculkan erangan kecil dari bibir Xiao Zhan saat lututnya bergetar lembut di bawahnya.

Mencengkram kepala tempat tidur dengan kedua tangan sebagai penopang, buku-buku jarinya memutih saat lelaki di atasnya terus menghunus dengan kuat, cengkramannya di pinggulnya pun semakin erat.

Nafas berat kedua lelaki itu semakin jelas dan dalam beberapa kali hentakan, Xiao Zhan tahu pasti bahwa sebentar lagi dia akan mencapai klimaksnya.

"Yibo, lebih keras. Kumohon. Ohhh, Tuhan." kata-kata itu keluar dari mulut Xiao Zhan dengan setengah mengerang. Dia merasa seolah-olah dia akan pingsan tiba-tiba, mencapai titik puncak klimaksnya, diikuti dengan erangan tercekik saat lelaki di atasnya mendorong dengan kuat kejantannya ke dalam Xiao Zhan sebelum melepaskan klimaksnya.

"I love you, Zhan-zhan."

Mata Xiao Zhan terbuka lebar dan terkesiap, keheningan berlalu beberapa saat, tubuhnya masih gemetar dan jantungnya berdebar kencang hingga dia merasa bisa mendengar detak jantungnya memenuhi ruangan yang sunyi itu. Dia menyentuh bagian bawah tubuhnya dan merasakan cairan lengket di tangannya. Xiao Zhan memandangi tangannya sebelum menghela nafas panjang.

"Kenapa kau bisa muncul lagi?"

Xiao Zhan perlahan bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan gontai menuju kamar mandi. Di bawah pancuran shower, Xiao Zhan berusaha mendinginkan kepalanya. Gejolak klimaks yang baru saja dia rasakan masih tertinggal. Jantungnya masih berdebar. Entah kenapa pagi ini dia memimpikan Yibo. Dan sudah beberapa malam dia mengalami mimpi-mimpi panas itu. Dia bahkan lupa kapan terakhir kali dia melakukan masturbasi. Mungkin juga karena kesibukannya yang membuatnya tidak sempat memikirkan hal itu. Mungkin juga karena dia takut kerja kerasnya melupakan lelaki itu akan sia-sia. Tapi beberapa malam belakangan ini, Yibo kembali menghantuinya. Sudah beberapa malam Xiao Zhan memimpikan pria itu dan bergumul dalam adegan panas seperti yang tadi dia alami.

Selama beberapa tahun belakangan ini, Xiao Zhan selalu berusaha keras untuk menyibukkan dirinya dan mencoba untuk memenuhi pikirannya dengan hal-hal lain. Tujuannya hanya satu, agar Yibo tidak muncul lagi di benaknya. Tapi setelah sekian lama berusaha, justru Yibo hadir di alam bawah sadarnya.

Love Conquer It All (END	)Where stories live. Discover now