Safa mengantar Rizwan ke dapur. " Gue sebenernya mau masakin kalian Lahmacun. "

" Lahmacun?itu kan makanan yang dari turki, emang lo bisa?" Tanya Safa menyindir

" Yee,lo ngeremehin gue. Somtime gue masakin biar lo percaya. Untuk sekarang,gue buatin Crish Brown. Dan lo silahkan tunggu di meja " titah Rizwan. Safa duduk di meja makan sambil memperhatikan Rizwan yang tengah lihainya bergelud di dapur.

Gue kira,dia cuman cowok songong yang ga bisa bergelud di dapur,ternyata gue salah gumam Safa dalam hati.

Safa masih memikirkan ibunya yang telah tiada,banyak kenangan yang mereka ukir bersama di rumah sederhana ini. Walaupun harta tak terlalu banyak, walaupun hidup secukupnya,mereka tak pernah mengeluh sama sekali.

" Jangan ngelamun,lo nanti kesurupan,baru tau rasa " kata Rizwan membuyarkan lamunan Safa

" Gue ga nyangka kalo ibu.. secepat ini ninggalin gue sama Fathan " kata Safa sendu

" Hey...kematian itu ga ada yang tahu Saf, seharusnya dengan begitu kita sebagai manusia harus setiap saat introspeksi diri. Anggap aja kamu bakaln mati besok dan hari ini kamu harus benar-benar bertobat. " Jelas Rizwan pelan. Safa tetap murung dan sedih.

" Kamu harus bisa mengikhlaskan kepergian ibu Safa...banyak orang yang ga seberuntung kamu bisa bersama ibumu sebelum beliau pergi. "

" And...i'm here..for you...jangan sedih,gue akan selalu ada buat lo Saf,lo ga usah sedih. Kalo lo sedih,Fathan nanti ikut sedih,dan Fathan harus lanjutkan perkuliahan nya.. " sambung Rizwan.

" Ga bisa,semua biaya..udah habis..pakai operasi kemarin.." kata Safa

" Biar gue yang biayain kuliahnya.." perkataan Rizwan langsung membuat Safa mendongakkan kepalanya.

" Ga,gue..gue ga terlalu kenal sama lo,dan..udah cukup lo nolongin sampe ke rumah sakit. Ini udah terlalu jauh..." Kata Safa tak ingin membebani Rizwan.

" Gue belum selesai ngomong kurcaci....,kalo lo emang gue gamau membantu dengan percuma. Yaudah,gini aja. Gue bayarin dia kuliah separuh doang,dan selebihnya kalian yang bayar sendiri dengan syarat kamu yang bekerja di cafe. Fathan boleh kerja kok asalkan dia sedang ga sibuk,katak ga dikejar deadline. Gimana? " Ternyata sedari tadi, Fathan menyimak percakapan kedua orang tersebut

" Aku bersedia jadi pegawai di cafe abang,aku gamau kak Safa kecapean sendiri.." sambung Fathan

" Fathan? Kamu dari tadi menguping pembicaraan kakak,ya? " Tanya Safa kesal

" Maaf kak,hehe ga sengaja. Aku terima tawaran abang. Terimakasih sebelumnya udah bantu bang. " Kata Fathan.

" It's Okay,gapapa santai aja. Makan yuk,ini abang udah buat crish brown sama beberapa lauk. Kalian belum makan sedari tadi " kata Rizwan memecah keheningan.

" Oiya bang,gimana rasanya kuliah di negeri orang? " Tanya Fathan di sela sela makan.

" Alhamdulillah enak,se enak enaknya di negara orang,tetap lebih enak di negara sendiri. " Jawab Rizwan.

" Kak Safa pengen ke Turki katanya,pengen berliburan kesana sama pasangan halalnya kelak..awwwwwww..sakit kak..." Ringis Fathan ketika Safa mencubit lengan adiknya.

" Safa..." Tegas Rizwan agar dia tidak mencubit adiknya lagi.

" Emang...cewe hobynya cubit orang ..." sambung Rizwan

" Emang adiknya abang itu suka nyubit ya? " Tanya Fathan lagi.

" Jangankan cubit,buat kamu babak belur terus singgah di rumah sakit aja dia bisa. " Kata Rizwan dan dijawab kekehan oleh Fathan.

Setelah itu, Rizwan pamit pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah Rizwan baru saja membuka pintu dan disana menampakkan seluruh anggota keluarganya..

Firasat Rizwan sudah tidak enak sedari tadi...ia akan diintrogasi.
Rizwan mencium punggung tangan kedua orangtuanya. Lalu duduk di samping bang Rasyid sambil memangku Alan.

" Jadi itu yang namanya Safa..." Ucap Abi membuka percakapan.

" Iya.." jawab Rizwan datar.

" Cantik,mirip sama kamu juga " celetuk Bunda.

" Apa-apaan mirip Rizwan? Emang dia adik Rizwan? Ceritanya saudara yang tertukar gitu? " Demo Rizwan. Seisi ruangan terkekeh akibat ucapan Rizwan

" Dramatis banget,makanya jangan kebanyakan nonton sinetron. " Sambung Bang Rasyid.

" Besok aku mau nyari cewe yang cantik kayak kakak Safa deh.." perkataan Rafa membuat seisi ruangan menatapnya.

" Heh! Siapa ajarin kamu ngomong begitu??!!! Cari cewek itu yang cantik tapi strong kayak mama dong..." Kata Naysha tak terima.

" Strong sih strong,tapi terlalu bar-bar buat dijadiin istri!!!! " Sambung Rizwan.

" Apa!!!! " Naysha hendak bangun namun Ardi langsung merangkul Naysha agar ia duduk dan meredam amarahnya.

" Jadi, Fathan itu temen satu kampus kamu Syad? " Tanya Abi

" Iya bi,dia anaknya pinter banget. Dia dapet beasiswa juga. Tapi sebulan yang lalu dia udah berhenti kuliah,jagain ibunya yang sakit. Makanya tadi Syad kaget pas tau ibunya meninggal " jelas Arsyad.

" Terus kamu ketemu Safa dimana?" Tanya Abi ke Rizwan.

" Ketemunya ga jelas bi,waktu tu Rizwan nabrak dia ga sengaja eh dia malah tuduh Rizwan COWOK MODUS " kata Rizwan penuh penekanan

Abi tertawa mendengar penjelasan Rizwan yang langsung di cap modus.
" Kegalakan kamu ternyata menurun " kata Abi menghadap bunda.

" Loh? Bunda pernah galak?" Tanya Naysha tak percaya.

" Bunda itu kamu banget Ca,dia dulu pas masih muda sampe kita nikah,dia tetep aja galak. Waktu itu dia ngidam pas lagi mengandung bang Rasyid,waktu itu dia minta Abi beli alpukat,terus Abi lupa pas sampe rumah. Sesampainya di rumah,bunda nagih alpukat itu dan Abi jawab Abi lupa. Bunda kamu langsung marah dengan oktaf yang sangat tinggi,kuping Abi udah kebal sama ocehan bunda kamu yang galaknya melebihi kucing.. hahahahaha " jelas Abi mengingat masa lalu mereka.

" Kak,kakak perlu babysiter gak? " Tanya Arsyad

" Gak perlu,kakak udah punya sodara banyak dan baik hati tak sombong,jadi ga perlu babysiter" jelas Naysha.

"Kapan-kapan ajak Safa main ke rumah dong Rizwan..kenalin Safa ke Abi sama bunda." Celetuk Bang Rasyid

" Big no..."

1682 kata

Tinggalkan jejak kalian di kolom komentar...

Jangan lupa pantengin Instagram : tilla_azzhr. Disana bakalan ada Vidio juga hehe

You Are Not Alone {END}Where stories live. Discover now