Safa masih menangisi kepergian ibunya,bahkan ia memilih menginap dan tidur bersama ibunya untuk terakhir kalinya.

☕☕☕☕☕

Setelah pemakaman ibunya Safa, Rizwan dan seluruh keluarganya menemani Safa di rumah tersebut,walau baru kenal. Bunda Nayla sangat mengerti bagaimana perasaan Safa.

" Rizwan, ambilkan air buat Safa " titah bunda, bukannya menurut Rizwan malah membantah

" Ini kan rumahnya dia,kok Rizwan yang disuruh? " Bentak Rizwan. Tiba-tiba sebuah tangan menjewer telinganya dengan keras

" Aw..aw..aw...sakit....."

" Berani kamu bentak bunda ya " kata bang Rasyid sambil terus menjewer Rizwan.

" Iya..iya.. Rizwan ambilin minum " ucap Rizwan pasrah.

" Kamu disini tinggal sama adik kamu jadinya? " Tanya Mba Nova dan dijawab anggukan oleh Safa.

" Fathan itu temen kampus aku mbak " sambung Arsyad.

" Thanks bro udah dateng " kata Fathan dan dijawab dengan seulas senyuman oleh Arsyad.

" Tante,makasih ya udah dateng kesini...dan maaf...Safa belum tahu nama tante " ucap Safa kaku

" Kamu bisa panggil tante dengan sebutan bunda,bunda pengen banget punya anak perempuan cantik dan feminim kayak kamu,anggun..." Belum sempat selesai memuji, Naysha langsung menyahut.

" Astagfirullah,Aca ternyata ga dianggep ya Bun? Udah cantik begini sampe punya suami kayak jin tembok dan melahirkan empat kurcaci masa ga dianggep..hiks..hiks..." Kata Naysha sambil menangis di dalam dada bidang Ardi

" Ya Allah sayang...bunda cuman bercanda,kamu jangan bawa serius. Bunda itu sedang menghibur Safa. Kamu tetap anaknya bunda yang paling cantik dan bidadari saya yang paling cantik kok " ucap Ardi menenangkan Naysha.

" Kakak cantik,namanya siapa? " Tanya Rafa berjalan mendekati Safa.

" Heh! Kamu ya masih bocil udah bisa ngerayu perempuan .... " Omel Naysha garang.

" Kan diajarin sama om Arsyad..iya kan om? " Tanya Rafa polos. Arsyad langsung bersembunyi di balik punggung bang Rasyid.

" Owh,diajarin sama om Arsyad ya..." Naysha langsung memberikan tatapan maut kepada Arsyad dan mengepalkan tangannya. Dengan sigap,Ardi langsung membalikkan badan Naysha dan memeluknya dari samping " Sabar,ini di rumah orang. Kalo udah di rumah,terkam Arsyad sepuasnya..." Titah Ardi.

" Maafin anak anak bunda ya,mereka itu sifatnya beda-beda. Maklum keluarga dolar..." Kata bunda menetralkan suasana.

" Kalo kamu mau,kamu bisa ikut kerumah bunda, main-main disana "

" Gak!!!!! " Ucap Rizwan galak

" Ekhem,mau dijewer atau mau langsung ke rumah sakit..." Sindir Naysha.

" Makasih tante..eh bunda.." setelah itu, keluarga Rizwan pamit pulang,kecuali Rizwan.

" Kenapa masih disini? " Tanya Safa yang melihat Rizwan tak bergegas pergi.

" Emang ga boleh gue diem disini? " Tanya Rizwan dengan senyum devil nya

" Ya..boleh sih...tapi.." Safa bingung ingin menjawab apa

" Dapur lo dimana? " Tanya Rizwan

" M-mau ngapain? "

" Mau baca buku! Mau masak lah!" Rizwan tetaplah Rizwan,ketika sedang berduka pun, Rizwan tetap ketus kepada Safa. Hanya saja ia tak mau melihat Safa kembali bersedih.

You Are Not Alone {END}Where stories live. Discover now