7. Saudara Tiri

27 2 0
                                    

Setelah dari rumah sakit, Raisa pulang ke rumahnya. Rumah yang ia huni bersama asisten rumah tangganya dan supirnya sejak tiga tahun ini.

"Assalamualaikum," ucap Raisa ketika memasuki rumahnya.

"Dari mana aja Lo baru pulang?" tanya seorang gadis yang duduk di sofa ruang tamu.

"Bukan urusan Lo! Ngapain Lo kesini?" tanya Raisa ketus.

"Nungguin bokap, katanya mau kesini," kata gadis tadi yang tidak ditanggapi oleh Raisa.

"Assalamualaikum, any body home?" teriak seorang remaja laki-laki yang baru saja memasuki rumah Raisa.
"Astaghfirullah kaget, ada Mak lampir," katanya lagi.

"Heh Reyhan jangan kurang ajar ya lo!" ancam gadis itu.

"Heh Agatha, gue nggak peduli ya! Wleekk," ledek Reyhan lalu pergi ke dapur.

Di dapur, Reyhan dapat melihat Raisa sedang makan dengan lahapnya tanpa terganggu oleh seorang tamu yang ada di rumahnya.

"Anjali, Lo sekarang mau koleksi boneka Annabelle ya?"

"Hah?"

"Itu di ruang tamu ada boneka Annabelle," kata Reyhan lagi yang membuat Raisa menyemburkan minumannya.

"Sembarangan Lo, kalo dia denger Lo bisa diamuk maknya Annabelle, hahahhaah."

"Eh ada Reyhan," kata seorang pria paruh baya yang baru saja datang ke dapur bersama seorang wanita yang merupakan istrinya.

"Eh halo om, gimana om kabarnya?" tanya Reyhan ke papa Raisa.

"Alhamdulillah seperti yang kamu lihat. Reyhan, apa om bisa bicara sebentar dengan Raisa?" ujar om Wijaya, Papa Raisa.

"Oh tentu boleh om, kalau begitu saya pamit pulang dulu om. Assalamualaikum," pamit Reyhan lalu menyalami om Wijaya.

Om Wijaya, Raisa, Agatha dan ibunya sudah berkumpul di ruang keluarga yang ada di rumah raisa.

"Ada apa pa?" tanya Raisa yang sejak tadi diam.

"Papa dan mama Villa akan ada urusan di luar kota selama seminggu, jadi papa kesini mau memohon sama kamu untuk mengijinkan Agatha tinggal bersama kamu selama papa pergi," kata om Wijaya langsung pada intinya.

"Nggak, Raisa nggak mau."

"Papa mohon, nak."

"Kenapa? Takut anak kesayangannya kenapa-kenapa? Selama tiga tahun Raisa tinggal sendiri, apa papa pernah khawatir?" tanya Raisa yang merasakan sakit di dadanya.

"Anak nggak tau diri!" sindir Tante Villa, ibu dari Agatha.

"Kalau kamu nggak mau, papa akan pindahkan kamu ke luar negeri agar kamu tidak bisa bertemu dengan mama kamu!" ancam om Wijaya.

"Papa kenapa sih selalu ancam Raisa?!"

"Yes or no Raisa?" tanya om Wijaya.

"Okee fine, Raisa ijinin dengan satu syarat."

"What?" tanya om Wijaya.

"Dia nggak boleh seenaknya disini, dia harus ikuti peraturan yang aku buat di rumah ini."

"No Pa, it's not fun," protes Agatha.

"Oke, tapi kamu juga harus jaga adik kamu."

"Adik Raisa cuma Banu, nggak ada yang lain!" Setelah mengatakan itu, Raisa langsung pergi ke kamarnya.

"Mas, kok kamu mau sama syaratnya Raisa sih. Nanti kalau Agatha diapa-apain sama dia gimana?" tanya Tante Villa.

"Walaupun mereka saudara tiri, tapi aku yakin Raisa nggak akan jahat ke Agatha," kata om Wijaya dengan penuh keyakinan.

5R (Renaya, Randi, Reyhan, Rania, Raisa)Where stories live. Discover now