" Jadi mau pergi? " Tanya Abi kepada Rizwan

" Jadi bi,mau jemput Safa dulu " kata Rizwan.

" Ekhem,jangan lupa bawa pulang jadi menantu " sahut bunda dan dijawab kekehan oleh Abi

" Apaan sih bun,dia cuman perempuan yang bisanya nyusahin Rizwan aja! Dan dia..dia..intinya dia cuman bisa buat orang kerja dua kali! " Kata Rizwan.

" Mau sampai kapan kamu mau judesin semua perempuan,hm? " Tanya Bang Rasyid

" Umur kamu udah 27 Rizwan,dan kamu udah siap dari segi apapun. Perempuan di luar sana juga pada mau sama kamu " jelas Bunda

" Iya bun,semuanya udah siap,cuman hati Rizwan yang belum siap " kata Rizwan. Benar,dari segi agama Rizwan sangat mengerti tentang agama,bahkan ia juga hafidz qur'an. Dari segi ekonomi? Jangan ditanya,ia sudah memiliki cafe sendiri dan tentunya sudah ada di beberapa kota.
Dari segi fisik? Jangan ragukan,postur tubuh yang tinggi dan berhidung mancung membuat setiap perempuan yang menatapnya akan terpesona.

" Allah maha membolak-balikkan hati " timpal Ardi.

" Udah,jangan bahas nikah. Rizwan geli... Rizwan berangkat dulu. Assalamualaikum " kata Rizwan pamit.

Rizwan melajukan mobilnya hingga ia sampai tepat di depan gang rumah Safa.
Rizwan tak tahu rumah Safa,ia mau bertanya ke siapa? Masalahnya Rizwan enggan sekali yang namanya bertanya rumah orang dimana. Rizwan pun keluar dari mobil,ia mulai melangkahkan kakinya ke dalam gang yang cukup besar,namun ia parkiran mobilnya di tepi jalan. Ketika ia melihat seorang pemuda yang ia perkirakan umurnya sama seperti Arsyad,ia mengumpulkan nyali untuk bertanya.

" Permisi dek, rumahnya Safa dimana ya? " Tanya Rizwan.

" Safa? " Tanya orang itu lagi

" I-iya " jawab Rizwan kaku.

" Khalisa Fairuz As Safa? " Tanya pemuda itu lagi. Rizwan mana tahu nama panjang Safa,ia hanya tahu nama panggilannya saja. Ia sebenarnya bisa saja menelfon Safa,namun ia malas untuk mendengar suaranya. Ia hanya menepati janji sebagai seorang laki-laki,tak lebih.

" Sepertinya iya " jawab Rizwan ragu.

" Kalo iya, berarti mas nyari kakak saya. Yasudah mari saya antar kan kerumh. "

Sesampainya mereka di rumah sederhana, Rizwan menatap rumah itu lekat,ia melihat rumah sederhana yang bersih dan terawat.

" Mas,mari masuk " ajak pemuda tersebut.

" Assalamualaikum " ucap Rizwan sopan

" Wa'alaikumussalam,eh bukannya kamu yang tadi pagi itu ya? " Tanya bu Nisa memastikan

" I-iya bu " kata Rizwan setelah menyalami tangan Bu Nisa

" Siapa bu? " Tanya Safa baru saja keluar dari kamarnya.

" Loh? Kok bisa tahu rumah gue? " Kata Safa. Apa ia tak ingat jikalau Rizwan pernah mengantarkan nya pulang walau hanya sampai di depan gang?

" Pikun,udah siap? " Tanya Rizwan

" Jadi gue beneran sama lo? " Tanya Safa mengulangi pertanyaannya.

" Maaf bu,saya mau izin membawa Safa bersama saya pergi ke Surabaya carnaval,disana ada acara liburan sama anak-anak panti. Jikalau ibu sudi mengizinkan Safa,saya akan berterimakasih. Insyaallah kami tidak akan pulang sampai larut. Saya pastikan Safa pulang dengan selamat. " Jelas Rizwan. Safa terpana,tumben sekali Rizwan bisa berbicara selembut dan sesopan itu.

" Ibu percaya sama kamu,jaga anak ibu ya,dia mudah nangis soalnya " kekeh Bu Nisa

" Ih,ibu apaan sih.. udah yuk berangkat " Rizwan berdiri lalu menghampiri Bu Nisa untuk mencium punggung tangan ibunya Safa.

Safa tertegun,dibalik sikapnya yang susah kekontrol. Ia juga bisa berlemah lembut kepada ibunya.

" Assalamualaikum bu " kata Rizwan. Selama berjalan menuju mobil Rizwan,Safa hanya menunduk malu karena ia sudah membuat Rizwan marah berkali-kali

" Lo temennya siput? Lama banget jalannya,cepetan. Kasian mereka kelamaan nunggu. "

Sesampainya di depan mobil Rizwan, Rizwan berbalik menghadap Safa. " Mau bareng gue atau pake taksi waktu tempo hari itu? "

" Sama lo aja " kata Safa sambil menunduk tak berani menatap Rizwan

" Masuk,dan duduk di belakang " titah Rizwan dengan nada dingin

Rizwan menginjak pedal gas mobilnya dan melajukan mobilnya dengan sedang. Selama diperjalanan mereka tak berani membuka suara sampai Safa yang lebih dahulu membuka suara.

" Maaf " lirih Safa.

" Ngomong sama siapa? " Tanya Rizwan. Safa langsung mendongakkan kepalanya,apa Rizwan bodoh? Siapa lagi yang diajak mengobrol selain dirinya?

" Ya sama lo lah,masa sama kaca spion! " Ketus Safa.

" Barusan lo minta maaf dan sekarang lo marah-marah. Otak lo belum di service? " Tanya Rizwan

" Gue tarik kata-kata gue! " Rizwan terkekeh kecil,ia tak bisa konsisten sepenuhnya untuk membenci Safa,pasalnya gadis itu mudah sekali terhasut akan perkataan Rizwan.

" Lain kali kalo minta maaf itu usahakan dengan ikhlas " jelas Rizwan

" Udah ikhlas,lo nya aja yang buat gue kesel " gumam Safa kecil namun bisa di dengar oleh Rizwan.

" Gue denger,ngomong nya yang besaran dikit dong,lo kayak ngekode jadinya " kata Rizwan menyindir.

" Udah diem lo,nyetir yang bener. Lo udah janji sama ibu... " Rizwan langsung memotong perkataan Safa

" Siap nyonya, diusahakan mulutnya di rem ya,gue bisa budeg kalo denger lo ngoceh terus! " Sambung Rizwan

Sesampainya mereka di Surabaya Carnaval,mereka langsung bertemu dengan panitia forum amal. Mereka membagi anggota menjadi beberapa orang untuk menjaga anak-anak panti.

Oke,disini ada 20 anak panti dan kita ada ber8. Jadi... Arlin sama Safa,Gue sama Rizwan, Tiara sama Tesa,Arka sama Kaizo.

Mereka pun membagi beberapa anak panti menjadi 5 orang. Setelah semua terbagi,mereka pun berpencar.

" Kak Safa,kak Arlin,kita main itu ya " kata salah satu anak panti itu kepada Arlin dan Safa. Mereka pun hanya mengangguk menuruti keinginan mereka untuk membahagiakannya anak-anak panti. Ketika sudah lelah berjalan, sepertinya Safa kekurangan energi, alhasil ia langsung pingsan. Seseorang yang melihat Safa pingsan, langsung berlari dan membopongnya masuk ke dalam sebuah resto yang tersedia.

" Safa..."

2710 kata

Nah loh,sapa itu yang nolongin wkwkwkwkw,apakah pangeran dari langit atau dari dunia Angry bird?

Jangan lupa follow Ig : tilla_azzhr

Disana nanti ada Vidio atau apapun tentang YANO/BMML

You Are Not Alone {END}Where stories live. Discover now