Panas membakar hati yang gelisah
Siang hari menanti seseorang yang merasa perkasa
Membiarkan tubuhku meleleh dalam kerinduan
Dingin tatkala malam menyapa
Bersama damai aku menanti sang pujaan
Yang masih sama seperti kemarin tak kunjung datang
Yang masih sama seperti terakhir kali berbicara
Yang masih sama seperti terakhir kali bertatap muka
Dingin
Masam
Pucat
Gambaran dirimu yang terakhir kuingat
Gambaran perasaanmu yang terakhir kuingat
Gambaran tak bahagianya dirimu yang kuingat
Setaksempurnanya diriku hingga kau acuh padaku
Terasa hebatkah dirimu membuang perasaanku
Tak ingatkah dirimu
Aku dan juga kau
Tak saling cinta diawal kisah kita
Aku dan juga kau
Tak saling mendukung diawal kebersamaan kita
Aku dan juga kau
Tak saling mengisi diawal perjalanan hubungan kita
Aku
Kau
Sendiri melangkah
Sendiri terjatuh parah
Sendiri merangkak
Sendiri , sendiri, mengatur perasaan
Tak ada yang abadi
Tak ada yang nyata
Yang tersisa
Hanya keikhlasan, hanya kesetiaan, hanya cerita
- Bryan Nakupenda
YOU ARE READING
ANTHOLOGY POETRY NAKUPENDA
PoetrySetelah setengah tahun kemarin bertahan dalam menulis puisi, kini di tahun 2020 ini saya mencoba mengeksplorasi hati ke arah yang lebih ekstrem. #ehh Dari sajak ke puisi, poem bergerak ke poetry. Kalau kemarin inspirasinya lebih banyak dari pacar da...