MORNING❗

535 75 8
                                    

ADEL POV
Dingin.
Aku mencari selimut, lalu kutemukan kehangatan.
'Nyaman' gumamku.

Tak lama kemudian.
Tunggu dulu, aroma ini, seperti aroma tubuh kak Yohan.
Lalu kejadian semalam terlintas di kepalaku.
Aku otomatis membuka mata.
Pemandangan yang kulihat adalah dada bidang.
Aku menelan ludah, pelan-pelan mendongakkan kepalaku ke atas.
Bertemu dengan tatapan kak Yohan dan senyum manis dibibirnya.
'Morning' katanya.

'Huaaaaaaaaaa' teriakku melepaskan diri.
Kak Yohan tertawa.
'Semalam siapa yang bilang takut ngapa-ngapain, terus paginya malah ndusel?' Godanya.
(Ps. Ndusel bahasa Indonesianya apa ya?🤣)

'Kan dingin' bela ku.
'Ini ga ada morning kiss gitu?' Tanya kak Yohan.
Kulemparkan bantal ke arahnya.
Kak Yohan tertawa puas.
Aku beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

'Mau kemana?' Tanya kak Yohan lagi.
'Mandi' jawabku singkat.
'Oh, yuk' dia ikut berdiri.
'Heh! Aku mandi sendiri' lalu aku berlari ke kamar mandi mengunci pintu.

Tok...tok..tok
'War, kog dikunci. Kan hemat air mandi berdua' katanya.
'Pergi sanaaaaaaaaaa, kakak nyebelin!!' Teriakku.
'Hahhahahahahaaa' tawa kak Yohan.

Selesai mandi aku langsung siap-siap berdandan.
Kak Yohan keluar kamar mandi hanya dengan handuk dipinggang.
'Astaga kakak, pakai bajumu!' Ucapku menutup mata.
'Kenapa? Liat aja gapapa kog' godanya.

Aku bisa terkena serangan jantung sepanjang pagi ini.
Dia kenapasih?
Salah obat?
Apa pas perjalanan kesini kesambet?
Atau cidera otak?

Tok..tok..
"Adeeeeeeellllll, banguuuun, ayooo sarapan!' Teriak Amel.

Dengan super PeDe kak Yohan membuka pintu.
'Berisik!' Kata pertama kak Yohan ucapkan setelah membuka pintu.
Lalu
Brakkk
Menutup pintunya lagi

'Woii bang,, kalian habis ngapain? Inget ya kalian belum nikah, baru tunangan. Abaaaaaang buka pintuuuuuuuu!'
Brakkk braakkk braaakkk Amel semakin barbar.
Aku memijat pelipisku.
Pusing.

Bagaimana bisa dia membuka pintu kamar orang lain hanya pakai handuk?
Apa yang dipikirkan Amel?
Bagaimana menjelaskannya nanti?

'Kenapa bengong?' Tanya kak Yohan.
'Kakak pakai baju dulu baru buka pintu, ini kan kamar aku, terus sekarang Amel salah paham. Susah nanti jelasinnya' omelku.

'Oh, apa dilakuin aja? Biar ga usah jelasin' Jawabnya.
Aku memukul lengannya.
Orang ini.

'Kamu siapa? Dimana kak Yohan?' Tanyaku
'Hei, ini aku tau' jawabnya.
'Kakak salah bantal? Sakit?'
'Kenapa nanya gitu?'
'Habisnya aneh, tumbenan baik sama aku'
'Ya kalau kamu ga bikin marah sama nurut aku pasti baik'.

Susah berdebat dengannya.
'Buruan ganti baju, kita udah ditunggu buat sarapan bareng'
'Ok' ucapnya dengan melepas handuk.
'Ganti di kamar mandi!!! Astagaaa' teriakku.
'Hahhahaaha menyenangkan menggodamu' katanya.

Kamipun akhirnya keluar dari kamar menuju resto.
Dari jauh kulihat ada kak Cindy yang sudah bergabung.
'Pagi Pa, Ma, semuanya' salamku.
'Pagii sayang' jawab Mama.
'Tumben bareng?' Tanya Papa begitu melihatku bersama kak Yohan.
'Tadi kan Pa, aku ngetuk kamar Adel, yang bukain abang gapake baju, cuma pakai handuk dipinggang' cerita Amel menggebu.

Kulirik sekilas kak Cindy, tampak sedikit terkejut.
Jangankan kak Cindy, aku sedari pagi sudah kena serangan mengejutkan berkali-kali.
'Anak kecil berisik' kata Yohan sambil menyentil dahi Amel.
'Abang sakiiit' keluhnya.

Akupun duduk disamping kiri Amel.
Sreeeek kulihat kursi samping kiriku ditarik.
Kak Yohan duduk di sisi kiriku.

"Kakak ngapain duduk sini?' Bisikku.
'La emang harus dimana?' Jawabnya santai.
Aku mengarahkan mataku ke arah kak Cindy yang sendirian.
'Jangan bawel, ini pancakku kasihin madu sama aku mau stroberi yang di sana' perintah kak Yohan.

Hadeh
Akhirnya aku menyiapkan pancake, madu, dengan toping stroberi dan menuangkan secangkir kopi hitam panas untuk yang mulia Yohan.
Setelah selesai aku kembali duduk.
'Terima kasih tunanganku' ucapnya.

Sruuuuuttttt
Amel memuntahkan jusnya.
'Adek jorok' komen Kak Yohan.
'Abang kenapa jadi manis gini sama Adel?' Tanya Amel.
'Kenapa? Ga boleh? Kan dia tunanganku' jawabnya.
'Nah, kalau gini kan harmonis, Mama suka' komen Mama.
'Papa juga' kata Papa.

Tak lama kemudian kak Bayu datang.
'Maaf Om, tante. Saya terlambat bangun" ucapnya
'Gapapa Bayu, ayok sarapan' ajak Mama.
Kak Bayu duduk disamping kak Cindy lalu memandang kearah Amel, aku dan Yohan.
Alisnya terangkat sedikit.
'Apa?' Tanya kak Yohan saat pandangannya bertemu dengan kak Bayu.

'Pagi bos!' Ucap kak Bayu penuh senyum.
'Dih' balas kak Yohan.

Setelahnya kami semua sibuk dengan makanan masing-masing.
Semua sudah selesai makan.
'Pa?' Panggil kak Yohan
'Hmmm' Jawab Papa
'Aku sama Mawar nikahnya kapan?'

Pertanyaan tiba-tiba yang membuatku memandangnya, membuat Adel tersedak jus (lagi), membuat kak Bayu membuka mulut lebar, membuat kak Cindy menjatuhkan sendok tehnya.

'Apa?' Tanya Papa.
'Aku nikahnya kapan? Biar nyesuaiin jadwalnya' lanjut kak Yohan.
'Mama kira kamu mau nikahnya pas Adel udah lulus' komen Mama.
'Lama itumah, Mawar kan baru semester 4' jawab Kak Yohan.
'Kan ga sampai 2 tahun lagi abang, lagian ini udah mau masuk semester 5' jawab Amel.

'Takut diambil Bayu nanti Mawarnya' komen kak Yohan seenaknya.
'Engga ya, ngapain bawa-bawa gue?' Teriak kak Bayu melempar tissue.
'Hahahaha' tawa kak Yohan.

'Adel maunya gimana? Papa sih terserah' jawab Papa.
'Aku mau nyelesein kuliah dulu Pa' jawabku.
'Kog gitu sih, nikah aja dulu. Sambil kuliah kan bisa' kata kak Yohan.
'Ga bisa, gimana kalau aku hamil, cuti nanti. Tunggu lulus atau ga usah' ancamku.
'Yaudah nunggu lulus, eh engga nunggu setahun setengah. Entar kalau nunggu lulus kamu malah nunda lulusnya' kata kak Yohan.

'Kamu? Oh sekarang -aku kamu- an gitu?' Goda Bayu.
'Kakak ketinggalan banyak momen tau, tadi lebih parah' kata Amel ke Bayu.
'Iyaa dong' Cup 💋kak Yohan mengecup kepalaku.
Aku maluuuuuu.
'KAK YOHAN!!!' Aku memukul lengannya.

Demi Tuhan, ada apa dengan pagi ini.
Aku masih mimpi apa ya?
Aaaaaaakkkkkkkhhhhh

-Selamat Membaca-
Update, mumpung lancar idenya.
Happy Weekend Everyone 💜

🥀MAWAR🥀 [COMPLETE]Where stories live. Discover now