...
...

Jae hoon menatap Ji hwa yang duduk dengan tegang menunggu persiapan operasi.  Ia mendekat dan duduk di samping kakaknya. 

"Everything gonna be ok" ucap Jae hoon dan memegang tangan Ji hwa

Ji hwa menoleh pada Jae hoon.  Ia tak tau harus mengatakan apa pada saat ini.  Ia ingin sekali pergi dari tempat itu namun kali ini pasien yang di dalam sana adalah Woo Jin. 

"Aku takut sekali"

"Kau adalah Dokter Han.. Kau pasti bisa melakukannya.."

"Bagaimana jika aku tidak bisa menyelamatkannya..?"

"Kau bisa.. Woo jin hyung akan lebih kuat bertahan karna tau noona yang mengoperasinya hmm.. ?"

Ji hwa menundukan kepalanya. Jae hoon mendekat dan memeluk Ji hwa.

"Aku percaya padamu noona..woo jin hyung juga. Tolong lakukanlah yang terbaik.." ucap Jae hoon

...
...

Ji hwa sudah masuk ke dalam ruang operasi. Ia dapat melihat Woo Jin yang berada di atas meja operasi. Jantungnya saat ini berdegup dengan cepat.

"Anda sudah biaa melakukannya dokter han" ucap dokter anastesi.

Namun Ji hwa masih terdiam di tempatnya. Ia tau apa yang harus Ia lakukan hanya saja tak punya keberanian untuk itu.

"Dokter Han.. " panggil sang dokter anastesi lagi.

Ji hwa masih bergeming menatap tubuh woo jin di sana. Ia tau semua itu tak nyata, tapi tetap saja itu adalah tubuh seorang manusia dan manusia itu adalah suaminya.

"Noona.." panggil Jae hoon

"Mess.. " pinta Ji hwa dengan suara yang bergetar. Sang perawat pun memberikan Ji hwa pisau bedah. Ji hwa tak langsung membeda Woo Jin. Ia masih hanya memegangi Pisau bedahnya dengan kuat.

"Noona.." panggil Jae hoon lagi.

Ji hwa pun mengarahkan pisau bedahnya pada bagian yang ingin Ia bedah. Tangannya seakan mengingat bagaimana cara melakukannya. Susah payah Ji hwa menahan diri untuk tak menangis.

Namun tetap saja air matanya mengalir.

Ia terus melakukan semua step operasi dengan sangat baik, selayaknya seorang dokter profeaional. Ia bahkan menyebutkan hal-hal yang tidak pernah Ia tau sebelumnya. Meski perawat terus menerus mengeringkan air mata Ji hwa.

"Pendarahan sudah teratasi,  kondisi vitalnya sudah kembali normal." ucap sang dokter anatesi.

Ji hwa menoleh ke arah dokter anetesi lalu beralih pada Jae hoon.

"Selamat dokter Han operasi mu berhasil.. Biar saya yang menyelesaikannya." ucap Jae hoon

Ji hwa mundur satu langkah, Ia menatap Woo Jin sekali lagi sebelum keluar ruangan.

Baru saja Ia keluar dari batas wilayah steril. Ia langsung di sambut oleh keluarganya, keluarga Woo Jin dan Ia juga melihat hyo joon di sana.

"Bagaimana keadaanya?" tanya sang ibu.

Ji hwa terdiam sesaat. Menatap satu persatu orang-orang yang ada di sana.

"Han Ji hwa.. Operasinya berhasil kan?" tanya sang ibu lagi.

Ji hwa mengangguk perlahan dan seketikan saja. Ia mendapatkan pelukan dari sang ibu mertua.

Hyo joon tersenyum pada Ji hwa. Namun Ji hwa hanya menatap datar. Ia masih sangat takut dan terguncang. Hingga memilih untuk meninggalkan tempat itu.

Uninterrupted Dream (A Perfect way to introduce preposterous love)Where stories live. Discover now