Lk_delapanbelas

9.1K 689 18
                                    

📌plecae typo tandai📌

Dua jam berlalu dan acara pernikahan kedua kakaknya pun telah usai, kini lisa sedang duduk disopa dengan kepalanya yang berada dibahu mommynya. Dia nampak memandang bosan kearah kedua kakaknya yang tengah sibuk berdebat tentang gaun apa yang akan mereka pakai untuk acara night party pernikahan mereka yang akan dimulai dalam beberapa jam lagi.

"Kamu tidak ikut memilih gaun sayang? " Tanya Alexsya sambil mengelus sayang surai hitam lisa.

"Tidak mommy, aku sudah memiliki gaun" kata lisa sembari menduselkan kepalanya didada mommynya dan menjawab dengan suara malasnya.

"Good girl. mommy jadi tidak harus melihat kamu ikut berdebat dengan kedua kakakmu itu" Alexsya berucap sambil menggelengkan kepalanya saat melihat kedua putrinya (aleta Dan vanka) yang sedang membongkar semua gaun yang dibawakan oleh desainer kepercayaannya.

"Lagipula siapa yang mau ikut berdebat untuk hal sepele seperti ini mommy, memikirkannya saja aku sangat malas"gumam lisa sambil menaikan mata bulatnya dan menatap mommynya dengan malas.

Alexsya mengerutkan keningnya lalu dia menangkup pipi putri bungsunya itu " Kamu tidak seperti biasanya sayang, tidak biasanya kamu jadi orang pemalas begini"kata Alexsya, matanya bertemu dengan mata penuh kemalasan milik putrinya dan membuat dirinya semakin heran dengan perubahan sifat lisa.

"Jangan bertanya padaku mommy, akupun tidak tau dari mana datangnya sifat malas ini" cicit Lisa, dia menatap mommynya dengan cengiran polosnya yang membuat alexsya yang melihatnya sontak menghela nafas kasar sembari jarinya yang terangkat menyentil hidung lisa.

" Dasarrr"gemas alexsya, dia mendengus dan memutar kedua bola matanya.

Melepaskan pelukannya pada tubuh mommynya, lisa beranjak dari sopa dan menghampiri kedua kakaknya. mata bulatnya pun ikut menatap barisan gaun yang tergantung didepannya.

"eum.." Jari-jari lentik lisa sonta mengetuk-ngetuk bibir ceherynya, dia melangkah kesamping dan tangannya terangkat untuk mengambil dua gaun hitam diatas gelantungan.

Setelah itu, Lisa pun berbalik menatap kedua kakaknya yang sedang berdebat " Berhenti mengomel kak le, kak van. Lihat ini, menurutku dua gaun ini cocok untuk kalian berdua" kata Lisa sambil mengangkat dua gaun ditangannya dam memperlihatkannya pada kedua kakaknya itu.

Mata aleta dan vanka telihat berbinar-binar saat melihat gaun yang di pilihkan lisa "dimana kamu menemukan dua gaun ini lisa? Aku tidak melihatnya tadi" Tanya aleta seraya mengambil gaun ditangan lisa.

Memutar bola matanya jengah, lisa memberikan gaun satunya pada vanka" Bagaimana kak le bisa melihatnya jika sedari tadi kakak sibuk mengomel dengan kak van" gerutu Lisa bertambah jengah saat melihat kedua kakaknya yang nampak menyengir tidak jelas sambil menatapnya.

"Jangan menampilkan wajah seperti itu, kalian berdua terlihat mengerikan. sudahlah, aku lelah. aku mau tidur sebentar" kata lisa, dia tidak menunggu jawaban kedua kakaknya dan pergi begitu saja.

"Hei apa yang dia katakan? Mengerikan. apa maksudnya wajah secantik ini di bilang mengerikan, dasar adik laknat" Demel Vanka bermuka jengkel sambil memandangi pintu lift yang telah lama tertutup.

Aleta mendelik menatap vanka " Yang kamu bilang laknat itu adikmu sendiri, jaga mulutmu itu jika tak ingin merasakan panasnya pukulanku" tegur aleta, dia pun membuang wajahnya dan berbalik lalu melangkah menaiki undakan tangga menuju lantai atas dimana kamarnya berada.

"Ada apa dengannya? Bukannya dia juga dibilang mengerikan. kenapa dia malah membela lisa. " gerutu Vanka bergumam tidak jelas dengan kakinya yang terus berjalan menaiki anak tangga demi anak tangga mengikuti aleta menuju lantai atas tempat dimana kamarnya juga berada.

BILLIONAIRE | Liskook | (✔️) Proses Revisi📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang