3

2.1K 204 4
                                    

Matahari baru saja tergelincir.
Lampu satu per satu dinyalakan untuk menggantikan matahari memberi cahaya.
Langit menggelap dengan semburat sang surya di ujung sana.
Seakan sulit merelakan waktunya untuk pergi hari ini.

Sama dengan perempuan ini.
Berdiri di depan pintu kaca dengan hati yang masih tertinggal di dalam.
Tangan tak kunjung membuka hasil gebrakan teknologi.
Yang biasanya menghadirkan seseorang berjaket hijau dan hitam.

Angin artifisial berhembus di belakang tubuh.
Seakan memberi isyarat aku tak sendiri.
Rasa ingin tahu bergelora dan membuat sendi di leher bergerak ke belakang.

Kamu.
Kemeja hitam.
Celana jeans.
Jaket lusuh yang baru dikenakan.

"Pulang?"

Apa aku terlihat akan berolahraga, tuan?

"Ya."

Kamu malah diam.
Kenapa?
Terdengar aneh?
Bukankah kamu juga aneh?
Kita sama-sama sering pulang saat mentari menyelesaikan shift-nya.

"Aku antar. Mau?"

"Ya."

Untuk laki-laki yang tidak bisa kumiliki,
jawabanku akan selalu sama.

***

Untuk Laki-laki yang Tidak Bisa Dimiliki - END (WATTPAD)Where stories live. Discover now