Bab 13. Racun Mematikan

5 1 8
                                    

Riset kali ini aku akan membahasa tentang zat beracun. Rencanaku memang tokoh antagonis dalam ceritaku akan menggunakan zat beracun untuk menghalangi si tokoh protagonist dalam mencapai tujuannya.

Entah mengapa, aku merasa jahat sekali ya hampir membunuh si tokoh protagonist, wkwkwk. Nggak maksud sih. Tapi ini memang kalau nggak begitu, nggak seru kali ya. Haha.

Lanjut...

Untuk bahan beracun yang bisa dimasukkan ke dalam makanan dan bisa mematikan orang sebenarnya banyak sekali. Aku akan membahas beberapa yang kira-kira sesuai dengan risetku.

1. Sianida

Zat beracun ini baru aku ketahui setelah ada kasus pembunuhan seseorang yang sempat viral itu dengan Sianida. Ternyata zat beracun ini memang cukup sering digunakan untuk bunuh diri saat tertangkap. Kematian dengan menggunakan ini sekitar 1-15 menit dengan dosis tertentu. Orang akan menganggap bahwa kematian orang yang menggunakan sianida ini dapat disalahkan karena kecelakaan rumah tangga. Dalam bentuk gas Hidrogen Sianida yang digunakan NAZI Jerman untuk pembunuhan massal selama Holocaust.

Dan banyak zat yang mengandung sianida tapi tidak semuanya racun mematikan.

Kandungan sianida ini ternyata banyak di sekitar kita meskipun kandungannya tidak cukup banyak, seperti asap rokok, biji buah (apel, pir, plum, apricot, peach), dan singkong.

Orang yang terkena racun sianida dalam jumlah kecil akan mengalami pusing, mual, muntah, napas tersengal-sengal, detak jantung meningkat, lemas, cemas dan gelisah. Sedangkan bila terpapar dalam jumlah besar akan menimbulkan kejang, tidak sadarkan diri, tekanan darah menurun, gangguan fungsi paru-paru, gagal nafas hingga kritis, dan detak jantung melambat.

Penggunaan racun ini biasanya untuk membunuh tikus untuk melindungi panen tanaman pangan.

0,5 gram sianida yang tertelan dapat membunuh orang dewasa dengan berat 80 kg.

Pengobatan sangat tergantung pada dosisnya misalnya dengan mencari udara segar jika menghirup udara sianida atau memberi obat penawar racun yang bisa mendetoksifikasi sianida (dikeluarkan melalui urin).

2. Arsen

Sebenarnya Arsen bermanfaat untuk kecantikan. Dengan memberi beberapa tetes memebuat kulit wanita menjadi putih. Namun, dibalik itu, Arsen ini dikenal dengan Raja Segala Racun karena tidak terdeteksi dan sering menjadi senjata pembunuhan atau sebagai elemen cerita misteri. Napoleon Bonaparte, George III dari Inggris dan Simone Bolivar meninggal dianggap karena tubuhnya terpapar zat ini. Zat ini dapat dengan mudah menyatu dengn air, makanan dan sejenisnya.

Zat arsen dibagi dalam dua jenis yaitu arsenic organic dan arsenic anorganik. Arsenic organic terbuat dari kombinasi kimia arsen dengan senyawa organic. Zat arsenic organic ini tidak berbahaya bagi manusia dalam jumlah kecil dan biasa digunakan dalam pembuatan insektisida, herbisida dan senyawa lain.

Sedangkan arsenic anorganik ditemukan di industri pertanian atau pertambangan dalam bentuk gas yang sangat beracun jika dihirup. Orang yang tinggal atau bekerja di sekitar lingkungan industri yang menggunakan senyawa arsenic sebagai bahan bakunya akan lebih rentan keracunan arsenic dalam dosisi tinggi.

Gejala keracunan arsenic adalah kram otot, mual, muntah, sakit perut, diare, kutil atau luka, gangguan irama jantung, kesemutan, tanda dehidrasi, dan vertigo. Paparan arsenic dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penurunan saraf sensorik dan motoric, penurunan fungsi hati dan ginjal bahkan kematian.

Belum ada obat untuk orang yang keracunan arsenic. Jadi hal yang bisa dilakukan adalah dengan menjauhkan diri dari paparan zat tersebut dan bisa melakukan cuci darah (hemodialisis) jika arsenic belum terikat pada jaringan. Konsultasikan dulu dengan dokter ya.

3. Tetrodotoksin

Tahu tidak berita tentang kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang mati karena terpapar zat beracun ini? Katanya saat dia di Kuala Lumpur, seseorang menyemprotkan Tetrodotoksin ke wajahnya yang membuat dia meninggal tak lama (30 menit setelah terhirup atau tersuntik dan 4-6 jam setelah tertelan).

Tetrodotoksin adalah racun saraf yang mematikan dan berasal dari ikan buntal. Dengan kadar 1-2 mg/kg BB tetrodotoksin murni ini sudah menyebabkan kematian bagi orang yang terpapar. Zat Kelumpuhan otot ini menyebabkan kematian ketika racun mencapai jantung dan saluran pernafasan.

Gejala orang yang terpapar zat Tetrodotoksin adalah berkeringat, lemah, lesu, saki kepala, sulit bicara, tremor, kejang, kelumpuhan beberapa bagian tubuh dan mati karena sulit bernafas.

Penanganan orang yang terpapar zat ini adalah dengan memberikan charcoal (mencegah penyerapan racun dari perut ke dalam tubuh) dan alat bantu nafas sampai efek racun hilang.

4. Merkuri

Kita biasa mendengar seseorang keracunan makanan setelah makan ikan. Ya, bisa saja ikan tersebut mengandung merkuri organic seperti pada ikan tuna dan todak. Sedangkan merkuri anorganik biasanya terdapat pada baterai dan mematikan bila tertelan. Konsumsi merkuri dibatasi penggunaannya hanya 170 gr per minggu. Selain itu, kita mendengar merkuri juga terdapat pada kosmetik dan ini sangat membahayakan meski efeknya memberi kecantikan dan kulit yang bersinar. Merkuri ini bersifat korosif. Mengoleskan merkuri pada kulit akan menyebabkan kulit semakin menipis. Merkuri beresiko mengganggu fungsi otak, jantung, ginjal, par-paru dan sistem kekebalan tubuh.

Selain merkuri organic, jenis merkuri lainnya adalah merkuri elemental dan merkuri inorganic.

Uap merkuri elemental paling sering menyebabkan keracunan. Merkuri yang masuk melalui pembuluh darah dapat menyumbat pembuluh darah paru. Sebaliknya, merkuri yang tertelan tidak menyebabkan efek beracun. Di otak, merkuri dapat mengganggu fungsi enzim dan transport sel.

Jika seseorang terpapar merkuri inorganic dalam jangka pendek dengan kadar tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal, sedangkan dalam jangka panjang dengan dosis rendah dapat menyebabkan proteinuria, sindroma nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

Nah, kira-kira lebih efektif yang mana ya kalau untuk meracuni seseorang?



REFERENSI:

Sehatq.com

Umm.ac.id

Hellosehat.com

Kompasiana.com akun Irmina Gultom

Author's SuitcasesWhere stories live. Discover now