➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗
Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ]
Summary:
Jungkook mengira ia akan menikah dengan sang pujaan yang selama ini ia anggap sebagai kekasihnya, ternyata semuanya hanyalah kebohongan.
Jungkook menyesal pada awalnya, namun tak bertah...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Hari ini Jungkook dan Taehyung telah meninggalkan apartemen dan pindah ke rumah mendiang orangtua Jungkook. Daripada rumah besar itu kosong dan tak terawat, lebih baik mereka tempati saja.
"Hubby, tak apa kan jika kita tinggal disini? Jarak dari sini ke kantormu tidak sedekat saat kita tinggal di apartemen." ujar Jungkook pada suaminya.
"Tidak apa-apa. Justru aku merasa malu padamu. Aku adalah suamimu, tapi aku juga yang mewarisi seluruh harta kekayaan orangtuamu. Kesannya aku disini seperti sedang memperdayamu dengan cara mengambil alih seluruh harta milik keluargamu." ujar Taehyung merasa tak enak. Pada kenyataannya memang begitu. Ia merasa jahat, dirinya sudah seperti pemeran antagonis di film yang sering Jungkook tonton saat malam hari.
Jungkook berdecak pelan dan memeluk suaminya. "Jangan katakan itu terus, By. Justru aku senang karena ada kau yang menemani dan melindungiku disaat kedua orangtuaku telah tiada."
"Tapi tetap saja─"
Cup~
Jungkook membungkam ucapan suaminya dengan kecupan.
"Kau bukan pria jahat. Jadi berhenti berbicara seolah kau adalah seorang antagonis disini. Aku cinta Hubby." cuit Jungkook menangkup kedua sisi wajah Taehyung.
"Jadi kau sudah jatuh cinta padaku nih?" goda Taehyung menaik turunkan alisnya.
Jungkook memukul pelan pundak suaminya. "Kan dari kemarin memang sudah cinta! Ish, Hubby mah menyebalkan."
Jungkook pergi dengan menghentakkan kakinya sebal. Masa iya sejak kemarin Taehyung belum menyadari sikap manisnya juga.
"Eh? Chubby jangan marah. Aku hanya bercanda, Sayang." Taehyung gelagapan ditempatnya dan mengejar langkah Jungkook. Kan tidak lucu jika nanti malam ia akan kembali tidur di sofa seperti dulu. Baru juga baikan, masa iya sudah tidak harmonis lagi?
