Tentang Jeon Wonwoo, si Tuan Muda yang polos dan lugu, bersama asistennya yang tampan, Kim Mingyu.
"Mingu,, arti bokep apaan sih?"
"Anjir! Wonu tau bokep dari mana?!"
"Soonyoung sama Jun"
"Awas aja mereka berani nodain tuan muda gue yang polos!"
[Ho...
Sehabis kemaren mereka bolos ke taman bermain dan pertanyaan Wonwoo yang... Aduh. Akhirnya mereka balik ke rumah dan Mingyu ngomelin Jun sama Soonyoung habis-habisan.
Hari berganti, jam sudah menunjukkan waktu pulang sekolah. Tapi anehnya, Mingyu belum juga nyamperin Wonwoo.
"Mingu mana sih ishh." Gumamnya kesal.
Iya, Mingyu selalu suruh Wonwoo buat tungguin dia di kelasnya aja.
Ting!
Mingu🐶
Wonu, Mingu kan ada kelas tambahan sekitar satu jam setengah, Wonu tunggu di taman dekat pagar sekolah aja ya? Nanti Mingu nyusul.
Wonu🦊 Ooh. Oke. Bener kan satu jam setengah? Jangan telat yaa.
Mingu🐶
Iya Wonu iyaaa.
Wonu🦊
Semangat belajarnya, Mingu!
Mingu🐶 Makasih Wonuu💗
Dan karena itu, Wonwoo beranjak dari kursinya dan berjalan menuju taman dekat pagar sekolah nya.
Bisa dilihat taman itu lumayan sepi. Dalam hati Wonwoo udah bersorak karena bisa main ayunan tanpa gangguan.
Dia duduk di atas ayunan sambil main game. Benar-benar fokus, tak peduli sama sekitar.
Tanpa sadar, udah habis satu jam lewat 20 menit Wonwoo bermain game.
"Heh, bocah! Ngapain lo disini, hah?!" Bentak seseorang yang datang tiba-tiba.
Wonwoo ngerjapin matanya. "Kakak tanya sama Wonu?" Tanya dia sambil menunjuk diri sendiri.
"Yaiyalah, lo! Emang siapa lagi, hah?!"
"Ooh... Wonu lagi main game kak."
"Game apaan?!"
"Mob—"
"Bongkar tasnya cepat!" Titah anak itu tiba-tiba.
"Baik bos!" Jawab teman-temannya.
"T—Tas Wonu mau diapain? Kok dibongkar sih, kak?!" Tanya Wonwoo tidak terima.
"Diem lo!"
Wonwoo coba menarik tasnya. Tau-tau malah dia yang didorong keras, sampai jatuh terduduk.
Seungcheol—manusia yang membubarkan keributan tadi—ngeliatin bingung.
Sekilas info nih guys, Seungcheol itu tamatan sekolah ini. Dia pinter tapi berandal. Seungcheol juga sepupu Mingyu.
"Udah gapapa. Orangnya udah pergi, Wonu.."
"Hiks..."
"Wonu tadi diapain sama mereka?"
"T—Tas Wonu di ambil trus, hiks dibongkar, hiks. Wo—nu mau rebut t—tapi mereka malah to—tonjok bahu Wo—nu." Jelasnya terbata.
"Anjing!" Nah, kan, Mingyu jadi kebablasan ngomong kasar.
"J—Jangan ngomong gi—tu hiks."
"I—Iya maaf."
"Emm... Maaf gue bukan nyamuk. Dan lo, siapa?" Seungcheol menyodorkan tangannya ke Wonwoo.
"Namaku W—Wonu. Na—Nama kakak siapa?" Tanya Wonwoo balik masih dengan terbata.
"Oh nama lo Wonu—"
"Wonwoo, bang. Bukan Wonu!" Sanggah Mingyu tak terima nama panggilannya ke Wonwoo disebut orang lain.
"Oke, Wonwoo?"
"Iya, nama aku Wonwoo! Kalo nama kakak siapa?"
"Seungcheol. Salam kenal, manis."
"BAAANG!!" Teriak Mingyu lagi.
"Iya deh, engga. Gue masih inget ya gue punya Jeonghan!"
"Hummpph!" Mingyu ngepoutin bibir dan lipat tangan di depan dada.
Nah kan beda sekali dengan covernya. Aslinya mah random abis.
"Mingu, pulang yuk?" Pinta Wonwoo memelas.
"Eh, iya, ayok! Bang, kita pulang, ya!"
Mingyu jalan meninggalkan Seungcheol yang mukanya sudah masam. "Tu bocah gaada niatan nanya apa gitu? Gue ngapain kesini misalnya? Mentang-mentang udah ada pasangan sombong anjir!" Gumamnya kesal.