Chapter 1

4.4K 304 1
                                    

Di dalam kamar yang luas dan tertutup.

Anna bangun dari tidur nya, menatap ke seluruh sudut kamar yang luas itu.

Menatap kedua tangan nya, buru buru Anna bangkit dari tidur nya, namun tiba tiba perut nya terasa keram, seperti tidak pernah di kasih makan selama satu minggu.

Anna menatap kosong ke arah kasa yang ada di samping nya, terlihat di sana pantulan wajah nya, kening nya mengernyit dengan cepat mengambil kaca yang ada di samping nya.

Menatap baik baik wajah yang ada di dalam kaca itu, Anna menatap tek percaya pantulan diri nya di cermin.

" what the hell.. " Ucap nya seraya terkejut bukan main melihat perubahan bentuk wajah nya.

Tiba tiba ada yang masuk ke dalam kamar nya, sontak Anna melirik ke arah pintu.

" oh, ternyata kau masih hidup rupanya " Ucap orang itu seraya menatap sinis Anna.

Anna pov.

Aku hanya diam menatap orang di depan ku ini, aku sama sekali tidak kenal dengan nya, namun dia bicara seolah sudah kenal lama dengan ku.

Dan tatapan itu, heh! seumur hidup ku tidak ada yang berani menatap ku dengan tatapan rendah seperti itu, seperti nya orang ini hanya kenal dengan wajah ku saja, namun tidak kenal dengan jiwa ku.

" ya, yang seperti kau lihat. Apa aku sekarang mati? " Ucap ku dengan nada dingin yang mencengkam andalan ku saat menakut nakuti musuh.

Ku tatap terus pantulan wajah ku terus di kaca dengan tatapan bingung. Kemudian menatap orang yang sedang berdiri tak jauh dari ku itu dengan tatapan dingin.

Terlihat dari raut wajah nya bahwa dia sangat terkejut, aku tersenyum miring menatap wajah yang bagi ku lucu itu.

Aku selalu menatap wajah orang yang ketakutan itu lucu, karna itu sangat menyenangkan bagi ku, seperti permainan baru yang memuaskan.

" berani sekali kau huh! apa setelah di kurung satu minggu dan tidak pernah di kasih makan sifat mu bisa berubah seperti ini! apa harus di tambah lagi hukuman mu?! " Ucap nya dengan nada meninggi.

Ku tarik sebelah ujung bibir ku hingga terbentuk senyum smirk yang menyerankan.

Ku dekati wanita yang berdiri tak jauh dari ku itu, hingga kini bibir ku sudah berada dekat dengan kuping nya.

" coba saja kalau kau bisa " Ucap ku kemudian mengambil mengambil handuk, dan masuk ke dalam kamar mandi.

Terlihat dia sangat terkejut, dan mata nya melebar tak percaya, aku tidak tau bagaimana sifat dari yang punya tubuh ini dulu, tapi yang aku bisa hanya menampak kan sifat asli ku, tidak ada yang harus ku tutupi, hanya satu yang harus ku tutupi.

Yaitu rahasia siapa aku sebenar nya.

__________

Setelah beberapa menit ku habis kan waktu ku untuk membersihkan diri, keluar aku dari kamar mandi seraya ku ambil baju yang ada di dalam lemari.

Aku terkejut melihat semua baju baju di sana, apa sebelum nya pemilik tubuh ini sangat anggun dan tertutup? itu semua sangat terlihat dari baju baju nya yang semua berbentuk gamis panjang dan berbagai macam warna yang lembut dan alegan.

Ku bentuk senyum ku, kemudian mengambil baju yang warna baby blue dan mengenakan nya.

Setelah selesai, ku ambil handuk kecil yang ada di samping meja rias ku, ku keringkan rambut ku dengan perlahan, kemudian menyisir nya hingga kini rambut ku rapih.

Ku lirik aksesoris yang ada di atas meja seraya tersenyum dan meninggal kan nya, aku tidak suka aksesoris yang biasa di pakai banyak wanita.

Ku biarkan saja rambut ku tergerai bebas tanpa aksesoris yang mengikat rambut ku.

Ku langkah kan kaki ku menuju pintu, ku tarik ensel nya, namun sama sekali tidak bisa, ku hela nafas ku lalu menarik pintu itu dengan santai.

Hingga berbunyi.

Krak!

Ku lempar pintu itu yang sudah terlepas dari ensel nya ke samping, kemudian berjalan keluar kamar.

Terlihat penjaga di sana membelalak menatap ku tek percaya, ku tatap mereka dengan tatapan dingin khas ku.

" tunjuk kan jalan menuju dapur " ucap ku dingin, menatap mereka semua yang masih terdiam membeku.

Karna kesal, ku pukul meja yang ada di samping ku hingga terbelah menjadi dua dengan tatapan ku yang kini berubah tajam.

" aku tidak akan segan untuk membunuh kalian bila ku mau, jadi sekarang tunjuk kan arah menuju dapur! apa kalian tuli?! " Ucap ku dengan suara meninggi.

Terlihat mereka semua gelagapan menjawab permintaan ku.

" maaf putri, kami tidak bisa mengizinkan putri ke mana pun " Ucap salah satu dari mereka dengan pandangan tak percaya.

Ku raih pedang salah satu dari mereka yang kebetulan ada di samping ku, kemudian.

Cresss..

Terlihat kepala pria yang bicara terhadap ku tadi terpisah dari tubuh nya, mereka melirik ku dengan tatapan ketakutan.

Senyum ku merekah di saat aku melihat wajah takut dari mereka semua, ini sangat menyenangkan.

" aku bilang bawa aku ke dapur sekarang! tapi seperti nya kalian lebih memilih mati dari pada menuruti permintaan ku " Ucap ku dengan suara datar.

Terlihat mereka semua langsung bersujut di depan ku, dengan terus mengucapkan kata maaf berkali kali, sungguh muak sekali melihat drama seperti ini.

" maaf kan kami putri, maaf, maaf kan kami " Ucap mereka dengan serempak.

Ku buang pandangan ku ke arah lain, " bawa aku ke dapur, aku lapar " Ucap ku yang langsung di angguki oleh mereka semua.

Mereka membawa ku ke arah dapur istana dengan hati hati, aku tersenyum penuh kemenangan saat melihat mereka yang tunduk kepada ku.

Awal yang menyenangkan bukan?

...

Fake Princess Reality Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang