05

20.5K 160 20
                                    

Aku berlari kecil menuju mobilku, malam ini Ed akan mampir ke Apartementku. Tempat tinggalku tidak terlalu jauh dari Warung tempat aku membeli makananku tadi, sekitar 15 menit aku sudah sampai di apartementku. Aku langsung bergegas merapikan beberapa hal seperti ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan kamar, wait kamar? Apa yang sebenarnya ada dipikiranku? Aku memukul kepalaku sendiri seperti orang bodoh samapai akhirnya aku mendengar suara bel dari depan rumahku. Ah itu sudah pasti Edward. Sebelum aku membuka pintu aku memperhatikan tampilanku di kaca yang ada di kamarku.

Edward berdiri di depan pintu apartementku dengan menenteng beberapa plastic belanjaan "Hai, aku membawakanmu beberapa minuman, aku tidak tau apa minuman kesukaanmu jadi aku mengambil apa yang dilihat mataku" katanya sambil tersenyum manis.

Senyumannya sanggup menghipnotisku sampai aku lupa mempersilahkannya untuk masuk "ehm boleh aku masuk atau tidak?" katanya kembali tersenyum lebih manis

"ah ya silahkan masuk Edward maaf rumahku berantakan, aku tidak sempat merapikannya lagipula kau datang tiba-tiba" kataku tanpa sadar

"apakah aku harus mengabarimu dulu kalau aku ingin berkunjung agar kau bersiap?" Edward berkata sambil menaikkan alisnya

"tidak juga" aku membalasnya dengan tawa yang dibuat-buat "jadi kau membeli makan apa?" kataku mengalihkan pembicaraan

"aku membeli sate, bagaimana denganmu?"

"aku? Sepertinya aku membeli terlalu banyak makanan malam ini" aku mengatakan kebiasaan ku yang sering lapar mata. "aku membeli satu nasi goreng dan 2 mie goreng. Sebenarnya ini bukan untuk aku makan sendiri, aku membelikan untuk temanku juga" sebelum dia berpikir bahwa aku rakus bisa menghabiskan makanan ini seorang diri

"oh kau tinggal bersama temanmu?" tanyanya ingin tau

"iya, aku tinggal bersama temanku Debbie tapi kelihatannya dia sedang keluar"

aku memakan nasi gorengku dengan lahap, ya lahap karena aku memang sedang lapar dan melupakan bahwa aku sedang makan bersama bosku. Edward memperhatikan aku memakan nasi gorengku seperti orang tidak makan berhari hari.

Aku merasa ada yang memperhatikanku saat aku makan dan benar saja Edward sedang memperhatikanku intens.

Aku mengangkat sendokku ke udara dan melambai padanya sampai dia tersadar "ada apa Ed? Apa kau tidak menyukai makananmu?"

"bukan, hanya saja aku cukup terkejut kau seperti tidak makan berhari-hari"

"saat sedang lapar aku memang sering lupa bagaimana cara makan seperti orang normal" jawabku dengan jujur

"kau lucu sekali, pelan-pelan saja tidak ada yang akan mengambil nasi gorengmu"

Aku membuat OK dengan jariku dan mulut yang menggembung karena makanan di mulutku, aku melihatnya tersenyum dan memakan satenya.

Setelah selesai makan malam di meja makan kami duduk di sofa sambil menonton Netflix, kami menonton serial The Kissing Booth. Aku membawakan makanan ringan dan minuman yang Ed beli sebelum ke apartementku.

Kami berdua menonton dalam diam tanpa ada yang berbicara kecuali TV yang ada di depan kami. Samapai saat benda kotak itu menampilakan adegan ketika Elle Evans dan Lee Flyn sedang bermain di kolam renang.

"kalian memiliki kesamaan" Edward berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari TV.

"what?" Tanyaku bingung dengan apa yang dia maksud "ah ya aku tau aku cantik seperti Elle" aku melanjutkannya dengan sangat percaya diri

"bukan, ukuran kalian sama" menunjuk tv lalu menunjuk buah dada ku.

"what, no" aku langsung menyilangkan tanganku didepan dadaku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't touch My BoobsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang