46. Pembalikan Situasi

Start bij het begin
                                    

"Disengaja." Irene memastikan Kyungsoo mendengarnya sekali lagi dengan lebih jelas dan keras. "Apa yang Anda lakukan setelah itu, dokter?"

"Saya merasa curiga, jadi saya bicara dengan orang yang mengantar pasien."

"Ayah dan ibu Jisung?"

"Bukan. Tapi Lee Taeyong dan temannya yang bernama Winwin."

"Apakah Anda melihat orang tuanya? Atau orang bernama Nam Shin?"

"Tidak. Hanya ada mereka berdua."

"Dan apa yang Lee Taeyong katakan saat itu?"

Dada Mark mengempis sejenak ketika ia menarik napas panjang. "Dia bilang, pasien menjadi korban kekerasan ayah tirinya. Bahwa mereka menemukannya tergeletak di kamarnya dan membawanya kemari."

"Apa rekomendasi Anda sebagai dokter untuk pasien?"

"Bed rest sampai setidaknya lukanya mengering. Kami perlu mengontrol apa akan ada efek jangka panjang dari luka di kepalanya."

"Apakah pasien menuruti rekomendasi itu?"

"Tidak." Mark mengerutkan bibirnya tidak suka. "Lebih tepatnya, tidak bisa."

"Apa yang terjadi?"

Pembalikan situasilah yang terjadi, saat Han mengacaukan pekerjaan Mark namun kini Mark melakukan hal yang sama. Pasiennya diambil orang asing, Mark membalasnya dengan mengambil peluang Han untuk menang.

"Jaksa yang di sana itu, dia mendatangi ruangan Saya dan berkata Saya harus memperbolehkan pasien pulang, karena terdapat kesalahpahaman dan ibunya menginginkan hal itu."

"Bagaimana respon Anda?"

"Tentu saja Saya bilang, tidak, itu tidak boleh. Dia bukan walinya yang sah dan dia tidak berhak melakukan itu. Kalau mau, orang tuanya harus datang sendiri ke rumah sakit."

"Jadi jaksa Han datang sendirian?"

"Ya. Dia tidak memberitahu Saya mengapa orang tuanya tidak hadir. Dia hanya ngotot ingin pasien dipulangkan. Dia juga mengancam Saya."

Dengungan-dengungan keributan perlahan menggema di ruangan itu. Suara yang indah di telinga Irene, tak ubahnya lagu yang diciptakan dan dinyanyikan langsung oleh sang Dewi Keadilan.

Makin lama makin meningkat, Kyungsoo pun harus mengandalkan palunya supaya orang-orang lebih tenang. Tok, tok. Semua harap diam!

Tapi itu jelas takkan mencegah mereka atau Kyungsoo sendiri untuk menyimpulkan seperti apa sikap Han di luar ruang sidang. Tirainya terkuak, semua orang kini tahu Han tidak sebersih reputasi yang ia bangun selama ini.

Sekali bangkai ya tetap bangkai.

Irene melanjutkan, "Mengancam seperti apa, dokter Lee?"

Mark memberengut. "Dia mengancam akan menuntut rumah sakit karena menerima pasien dari penculik. Itulah dia, jaksa Han menyebut Taeyong dan Winwin penculik karena membawa pasien tanpa izin orang tuanya."

"Padahal mereka hanya menolong bukan?"

"Benar. Keadaan pasien akan lebih gawat kalau tidak segera diobati."

"Apakah Anda mengizinkannya setelah itu?"

"Kami berbedebat lama sekali mengenai hal tersebut. Tapi jaksa Han menyambungkan Saya dengan ibu pasien yang memarahi Saya dan meminta kami memulangkan anaknya."

"Bagaimana Anda yakin itu ibunya?"

"Ada foto. Video call. Jadi Saya tidak bisa apa-apa, karena Saya tak bisa mempertaruhkan reputasi rumah sakit."

Determination ✔️Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu