Part 1

324 26 11
                                        

Setahun kemudian ...

Terlihatlah seorang cowok dengan memakai jaket dan kaos hitam dan celana jeans hitam serta jam tangan yang berada ditangan kirinya.

Disamping cowok itu juga ada seorang cewek yang memakai kemeja kotak-kotak berwarna merah hitam dan celana levis hitam. Tak lupa ia membiarkan rambutnya terurai panjang dan jepit pita yang selalu ada disisi kanan rambutnya lalu tas kecil yang dibawanya.

Mereka tengah berjalan masuk ke toko buku Gramedia.

"Septihan."ucap Aisyah dengan menunjukkan sebuah buku pada Ari yang berada dibelakangnya.

Ari hanya menatap dengan tatapan yang tidak mengerti.

"Ceritanya tuh tentang perjuangan seorang cewek yang mati-matian buat ngejar cowok yang dicintainya,"ucap Aisyah sambil sesekali melihat buku itu dan juga Ari.

"Sampai segitunya?"tanya Ari yang mulai penasaran.

Lalu Aisyah tersenyum. "Dia hanya ingin menunjukkan bahwa rasa sayangnya itu tulus bukan karena dia cewek murahan ataupun rendahan,"

Ari hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.

Aisyah pun memegang novel itu di tangan kirinya. Tak lama kemudian ia berjalan lagi diikuti Ari yang mengekorinya tapi sesekali cowok itu juga mengambil buku yang tersusun rapi di rak. Dan alhasil ditaruhnya kembali. 
'Romance semua' batin Ari pasrah.

Lalu Aisyah mengambil sebuah buku yang bercoverkan kupu-kupu.

Lagi-lagi Aisyah menunjukkan nya pada Ari. "Mariposa."

Ari pun melihat buku itu.
"Tentang apa?"

"Sama kayak Septihan, tentang seorang cewek yang sama halnya tentang memperjuangkan perasaannya pada cowok yang ia sayangi,"ucap Aisyah dengan sedikit melihat keatas yang seperti membayangkan sesuatu.

Ari pun mengerutkan keningnya.
"Kok sama?"

"Dari segi tema memang sama tapi isi ceritanya berbeda. Kadang aku mikir apa mungkin si Iqbal sama Septian itu kembaran ya,"ujar Aisyah dengan tertawa pelan.

"Kok gitu mikirnya?"tanya Ari heran.

"Karena sama-sama dingin dengan cewek yang udah berjuang buat mereka. Salut juga sih sama Acha dan Jihan,"ucap Aisyah dengan tersenyum sekilas.

"Karena gak suka?"tebak Ari.

"Awalnya. Aku gak bisa ngebayangin gimana kalau aku jadi Acha dan Jihan. Mungkin udah nyerah duluan,"ujar Aisyah dengan pelan.

Lali Ari pun mengambil novel Mariposa itu dari tangan Aisyah dengan pelan.
"Tapi sayangnya Ari Irham tidak sedingin Iqbal ataupun Septian,"ucap Ari yang menatap Aisyah dengan lekat.

Seketika Aisyah merasa canggung.
"Ihh apaan sih,"ujar Aisyah yang menyenggol lengan Ari dengan pelan

Ari pun terkekeh pelan. "Terus mau beli buku apalagi tuan putri?"

"Emm udah deh itu aja. Lagian aku pengen beli 2 buku itu doang. Oh ya kamu gak mau beli buku juga?"

"Gak minat,"jawab Ari cepat.

ARSYAHWhere stories live. Discover now