"Gue juga Naura, bego! lo bersikap seakan-akan gue orang lain. Gasuka lo sama gue?"

"Bukan gitu... Aku juga suka sama kamu, tapi Nakul jadi gabisa modus tau!"

.ʕ•ε•ʔ.


"Naura? tumben nilai kamu tinggi? nyontek dimana kamu?" tanya Buk Indah selaku guru mtk dikelas Naura.

Queensha yang sedang mengambil alih tubuh Naura hanya diam seraya fokus menggambar. Membuatnya menjadi pusat perhatian satu kelas karena tidak kunjung menjawab.

"Naura!" 

Gadis itu akhirnya membalas tatapan buk Indah dengan tatapan datar namun menusuk miliknya.

"Dimana sopan santun kamu?! saya masih guru kamu disini" bentak Bu Indah.

Masih belum ada jawaban dari muridnya membuat Bu Indah geram. Beliau menggebrak mejanya dengan keras sehingga membuat muridnya terperanjat kaget, tapi tidak dengan Queensha. Ia tetap tenang dan datar.

"Keluar kamu kalau tidak suka dipelajaran saya!"

Tanpa mengatakan sepatah katapun Gadis itu beranjak dari duduknya kemudian melangkah keluar. Meninggalkan tatapan heran teman sekelas dan tatapan penuh amarah bu Indah.

Queensha melangkahkan kakinya menuju markas Nakula. Kepalanya sedikit pusing karena Naura yang melaksanakan konser dadakan dalam tidurnya.

"Fla?" sapa Nakula membuat kedua orang dibawahnya ikut menoleh.

Gadis itu berdehem kemudian membanting dirinya ke kasur yang tersedia di markas pacarnya.

"Lo berdua pergi sana. Gua mao pacaran sama Fla" usir Nakula pada Aksara dan Melda.

"Emang bener ya lo ga ada bedanya sama Gibran. Ngelupain sahabat pas udah punya pacar" ujar Aksara diangguki Melda.

Mendengar nama kakaknya disebut Queensha mengurungkan niatnya untuk tidur. Timbul rasa penasaran dengan apa yang terjadi pada Nakula dan kakaknya dulu sehingga mereka bermusuhan seperti itu.

"Makanya cari pacar. Bukan lumutan lagi lo mah udah karatan malah" ucap Nakula.

"Sialan! yoklah Mel, kacang lupa kulit gosah ditemenin"

Aksara dan Melda beranjak dari tempatnya kemudian melangkah pergi. Setelah itu menghilang darinbalik pintu.

Tatapan Nakula beralih pada gadisnya yang masih memejamkan mata dengan alis berkerut.

"Fla kenapa?" tanya Nakula seraya duduk dipinggiran ranjang.

"Pusing."

"Nakul peluk ya? dijamin pusingnya hilang"

"Dih, ga nyambung goblok!"

Nakula memasang tatapan memelasnya, bak anak kecil yang ingin meminta es cream pada ibunya.

"Ck. Yaudah sini"

Nakula tersenyum senang dan langsung menghambur kepelukan Queensha. Menyusup ke ceruk leher gadisnya dan seperti biasa menghirup rakus aroma itu.

Udara dingin diruangan itu membuat Nakula mengantuk ditambah usapan dikepala membuat matanya semakin terasa berat dan kesadarannya semakin menipis.




"ROMEO SEF MI SAMWER WI KEN BI ALON-ALON MERGO SADAR AKU SOPO!!!. EH? WANZAYYY UDAH DIMARKAS AJA... AHAYYY"

Nakula terperanjat kaget mendengar suara nyanyian gadisnya yang merdu. Sedikit lagi Ia akan tertidur namun suara itu terlalu indah untuk diabaikan.

.ʕ•ε•ʔ.


Pria paruh baya itu menghela napas lelah. Menatap tumpukan berkas yang baru saja Ia tanda tanganni.

"Capek juga ngerjain ginian... Ikut campur drama anak muda enak kali ya?" gumamnya seraya melonggarkan dasi yang melilit leher.

Ia beralih menatap komputer disebelahnya. Mengutak-ngatiknya sebentar sehingga layar didepannya menampilkan rekaman cctv yang merekam segala kegiatan Nakula.

Lagi-lagi terdengar helaan napas dari pria itu. Bedanya kali ini disebabkan oleh kelakuan putranya yang sudah melewati batas.

Membunuh banyak orang demi kesenangan pribadi. Mematahkan impian dan cita-cita orang yang bersangkutan. Kejam.

Seringaian tercetak diwajahnya yang sudah mulai terlihat kerutan halus. Menyadari hal yang menjadi kelemahan seorang Nakula.

Selama ini putranya nyaris dikatakan sempurna. Memilikis IQ diatas rata-rata dan handal dalam segala bidang, baik bidang akademik maupun nonakademik.

Wajahnyapun terbilang sangat tampan akibat percampuran dari dirinya yang berdarah asli Indonesia dan mendiang istrinya keturunan Eropa.

Tidak pernah takut pada siapapun termasuk dirinya. Menyebalkan. Tapi gadis itu membawa pengaruh besar dan dapat menaklukan Nakula dengan mudahnya.

"Kosongkan jadwal untuk sebulan kedepan. Saya akan mengerjakannya dirumah. Urusan kantor saya serahkan pada anda" pesan Pria itu pada seseorang diseberang telepon.

"Baik Tuan"

Setelah sambungannya terputus Pria itu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Masih dengan seringaian yang kian jelas.

"Baiklah, memang sudah saatnya aku ikut campur"



.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.

Yoo maaf sayaa kena WB lagi makannya lama
(ㄒoㄒ)

Yoo maaf sayaa kena WB lagi makannya lama(ㄒoㄒ)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahlah,bay!
-Istri Taehyung
.
.
.

Big Baby
Rabu, 19 Agustus 2020

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang