22. Nyamuk

98.2K 10.3K 1.6K
                                    

!WARNING!

Mulai dari chapter ini dan seterusnya akan mengandung sedikit unsur fantasy berlatar dunia asli. Jadi kalian tidak akan menemukan benda ajaib yang ada dicerita ini. Tidak suka silahlan keluar. Sekian, terima cogan.

-Istri Xiumin
^o^

.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.

"Ra? dimana?" tanya seseorang diseberang sana.

Naura mendengus malas. Ia masih kesal dengan Gibran yang pagi-pagi sudah berangkat tanpa dirinya. Beruntung masih memiliki ojek pribadi karena kalau tidak sudah dapat dipastikan Naura akan bolos dan raportnya semakin berwarna.

"Gantian. Yura mau pleydetwit Ka Nakul. Jangan telepon Yura! Yura masih ngambek! ntar traktir es krim kalo gamau Yura ngambek" ucap Naura lalu memutus sambungan teleponnya dengan Gibran.

"Legolah kita ke pasar malam" seru Naura semangat seraya menepuk pundak Nakula.

"Beneran kesana Ra? disana kotor, aku bisa ajak kamu ke mall" ujar Nakula.

"Gaseru tau! pasar malam sensasinya beda. Lagian dimall isinya holkay shombhong semua. Ara gasuka!"

"Yaudah asal kamu bayar pake kiss ya"

"Iyaaa"

Mendengar jawaban Naura membuat semangat Nakula berkobar. Segera Ia melajukan motornya menuju pasar malam.

Setelah sampai Naura turun dari motor dengan mata yang berbinar menatap ramainya pasar malam dengan lampu kerlap-kerlip berbagai warna.

Tanpa sadar kakinya melangkah meninggalkan Nakula yang baru melepas helmnya.

"Wanzayyyyy udah lama Yura ga kesini. Main apa ya nanti?" decak Naura kagum. Mengabaikan tatapan aneh orang-orang sekitarnya.

"Lah? Ara mana?" tanya Nakula seraya menatap sekitar.

Tatapannya berhenti pada seorang gadis yang dengan bangganya berjalan memasuki kawasan pasar malam dengan masih menggunakan helm.

Nakula menghela napas. Menghadapi Naura terkadang memang menguras tenaga.

"Ra! helm kamu" ujar Nakula ketika berhasil menyamakan langkahnya dengan Naura.

Mata Naura membulat lebar. Kedua tangannya menepuk kepalanya sendiri dan memang benar, yang dirasakan olehnya bukanlah rambut melainkan helm kepala.

Naura meringis malu melihat tatapan aneh orang-orang. Tapi tidak lama karena gadis itu segera berdehem lalu membuka helmnya, kemudian menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri sehingga rambutnya ikut bergerak.

"Yura, jadi... duta shampo lain? AHAHAHAHAHHAHA"

Tatapan aneh disekitar Naura semakin banyak. Mereka bahkan mengira seekor orang gila telah lepas dari pengawasan.

"Tau ah. Ayok naik bianglala!" ujar Naura menarik tangan Nakula.

"Helm kamu taruh motor dulu Ra!"

"Males balik parkiran lagi. Gapapa bawa aja siapa tau berguna buat mulung entar"

Naura kembali menarik tangan Nakula tapi yang ditarik masih diam ditempat. Gadis itu berdecak kesal dan menatap Nakula marah.

"Apalagi? naik bianglala ayok! ntar bianglalanya kabur gimana?!"

"Bayaran pake kissnya mana?"

Naura memutar bola matanya malas seraya tangannya merogoh saku rok dan mengeluarkan beberapa butir permen kiss.

Big Babyजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें