Cerita tentang CEO muda yang mempunyai masa lalu yang tragis dan bertekad ingin membalas dendamkan kisah masa lalunya lalu ia pun masuk sebagai Agen Rahasia yang tidak semua orang mengetahuinya kecuali sekretaris kepercayaan nya saja.
Dan takdir mal...
"Argh! Hey! Lepaskan! Kau kasar sekali? Ini sakit!" Merry menyentakkan tangan Kris kuat
Kris melepaskan cengkramannya dan hanya menatap Merry diam
"Aku bisa jalan sendiri!" ucap Merry lalu berjalan mendahului Kris
*****
"Papa kenapa?" tanya Natalie melihat ekspresi wajah Sehun yang terlihat sangat bahagia
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sehun langsung menahan senyumnya yang ia tunjukkan sedari tadi
"Memangnya Papa kenapa?" tanya Sehun balik
"Sedari tadi aku liat Papa tersenyum. Apa Papa sedang bahagia?"
Sehun terdiam sejenak lalu tak lama ia pun terkekeh
Sang Ibu pun hanya melihat keduanya sambil tersenyum
Sehun menunduk untuk menyamai tinggi Natalie
"Kau benar anak pintar! Papa memang sedang bahagia. Papa bahagiaaaaa sekali!"
"Memangnya Papa bahagia kenapa?" tanya Natalie polos
"Karna Papa akhirnya menemukan sesuatu"
"Apa itu?"
"Menemukan senyumanmu sayang. Senyuman yang selama ini Papa tidak pernah liat langsung. Dan hari ini Papa melihatnya. Apakah kau senang berjalan-jalan dengan Papa dan Nenek?" ucap Sehun sambil melirik kepada Ibunya
Natalie mengangguk mantap "Hmm. Aku senang sekali. Terima kasih Papa!" Natalie memeluk leher Sehun erat
"Sama-sama sayang!" Sehun pun membalas pelukan Natalie
Sang Ibu hanya tersenyum melihat keduanya
*****
"Menyebalkan! Huft! Dia pikir siapa dia?" Merry membanting pintu keras dan membuat Taehyung yang sedang mengerjakan pekerjaannya tersentak kaget
"A-ada apa Noona Kim?" Taehyung berjalan mendekat kearah Merry
"Haah! Aku perlu menjernihkan dan mendinginkan otakku!"
Merry merebahkan tubuhnya disofa depan tempat meja kerja Taehyung
Taehyung hanya diam melihat Merry
"Taehyung"
"Ya Noona Kim?"
"Apakah kau mau menolong ku?"
Taehyung mengerutkan keningnya "Bukankah pekerjaan ku memang selalu untuk menolong dan meringankan pekerjaan mu?"
"Bukan itu. Maksud ku, jika aku menyuruhmu untuk membelikan es Chocolate di sebrang jalan gedung, apa kau mau?"