03.PINGSAN

224 26 1
                                    

Iqbaal terlihat tersenyum. Sasa kebingungan menatap cowok itu, dan piring di tangannya.

"Kenapa baal?" tanya Sasa lagi.

"Mau ketemu kamu," Celetuk Iqbaal.

"Hah?"

"Canda sha, gue ke sini mau bawain ini," ucap Iqbaal menyerahkan piring itu ke Shasa yang berisi nasi tumpeng.

"Dari siapa?" Sasa menatap piring itu, kemudian menatap Iqbaal.

"Dari bunda ku," jawab Iqbaal.

"Ada acara apa baal?" tanya Sasa lagi.

"Akikahan kucing tetangga sebelah," ucap Iqbaal seenak jidat.

Sasa tertawa. "Serius napa sih baal!"

"Canda kok, itu tadi kakak aku adain acara gitu di rumah bareng teman kerjanya."

"Makasih yah," ucap Sasa.

"Iyah, namanya juga tetangga. Harus saling berbagi."

Iqbaal tersenyum "Gua balik yah."

"Maksasih sekali lagi baal," Sasa tersenyum.

Shasa kembali menutup pintu dan segera masuk kembali ke dalam dan segera menyimpan nasi itu.

***

Pagi yang cerah dan segar, seorang cowok yang bernama Iqbaal siap buat ke sekolah seperti hati biasanya. Setelah bersiap, Iqbaal sarapan bersama keluarganya.

Sekarang sudah pukul 6.30, Iqbaal segera meraih kunci motor nya dan akan berangkat, dia tidak akan terlambat. Karena masa Iyah ketua OSIS tapi terlambat.

Iqbaal akhirnya menjalankan motornya dengan kecepatan normal, menembus angin pagi yang begitu segar dan sejuk. Hingga matanya tertuju pada seorang gadis Yang sedang jalan sendiri.

"Kayak kenal," gumam Iqbaal.

"Itu bukan Sasa?" ucapnya lagi menatap gadis itu.

Akhirnya Iqbaal menghampiri gadis itu.

"Sasa?" panggil Iqbaal.

Gadis itu berbalik dan tersenyum pada Iqbaal. Ya dia adalah Sasa.

"Kok sendiri? Nggk di anter?" tanya Iqbaal memberhentikan motornya.

"Mobil lagi di bengkel," jawab Sasa singkat.

"Oh gitu, bareng yuk!" ajak Iqbaal.

"Nggk usah, naik angkot aja," tolak Sasa.

"Serius?" Iqbaal menatap Sasa.

"Di depan komplek, biasanya ada angkot.baku naik itu aja," jawab Sasa.

"Kalau gua temenin sampe depan mau?" Iqbaal tak mau memaksa Sasa untuk ikut bersama nya karena takut membuat Sasa risih.

"Boleh,"

****

Di kelas belum begitu banyak siswa yang Datang, di sana hanya ada Al, Abi, dan zalfa saja. Hati ini barusan ga ada si Nay.

"Assalamualaikum," ucap Iqbaal lantang memasuki ruang kelas yang masih sepi.

"Walaikum salam," jawab Al

"Tumben ga ada Nay, biasa udah ada tuh disini," Iqbaal meletakkan tasnya di bangku miliknya.

"Lagi jemput bela," bisik Abi.

"Ga usah bisik bisik, geli tau," Iqbaal mendorong tubuh Abi agar menjauh.

"Tapi, bela udah balik?" tanya Iqbaal.

It's You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang