26 (Balik Bareng Brian)

Start from the beginning
                                    

Mendapat jawaban seperti itu membuat Danang hanya bisa menganggukan kepalanya pelan. Pria itu kemudian mengambil totebag putihnya lalu berdiri sambil merenggangkan tubuhnya yang mulai kaku karena terlalui lama duduk. "Yaudah kalo gitu gue juga balik duluan bang.. udah selesai nih.. capek juga.."

"Yaudah balik sono.."

Danang tersenyum kecil. Pria itu sedikit menaikkan alisnya. "Lo nggak takut di studio sendirian bang?"

Spontan Brian membanting gulungan kabelnya karena kesal. "Lo pikir gue bocah takut sendirian?"

"Ahelah bang bercanda doang.. sensi banget sih lo.. yaudah gue balik dulu.. bye!". Ucap Danang kemudian. Lalu berjalan meninggalkan studio dan menyisakan Brian seorang.

Pria itu memiliki cukup banyak barang yang harus dikemas. Terlebih karena hari ini ia membawa pedal bass miliknya yang sudah rapuh. Salah kemas sedikit saja salah satu kabelnya bisa lepas. Rencananya.. jumat besok ia baru akan pergi ke bengkel musik untuk memperbaiki benda tersebut.

Brian masih fokus berkutat dengan bassnya ketika tiba-tiba suara seseorang memanggilnya dari belakang hingga membuat pria itu sedikit terlonjak.

"Bang Brian?". Tanya Sasa heran ketika ia baru saja memasuki studio namun melihat Brian masih berada disana.

Brian spontan membalikan tubuhnya untuk melihat kearah sang pemilik suara. "Elo sa? Gue pikir siapa.."

"Iya ini gue.. kenapa bang? Kaget lo?". Balasnya sambil berjalan mendekati Brian untuk membantu pria itu mengemasi barang-barang.

"Lo ngapain masih disini? Udah malem gini..". Kali ini Brian yang bertanya.

"Kan gue harus beresin studio dulu.."

"Sendirian? Temen-temen lo mana?". Tambah Brian dengan dahi berkerut.

Sasa melirik pria itu sekilas lalu kembali merapihkan kabel dan stand mic untuk dikembalikan ke dalam ruang penyimpanan. "Udah pada balik duluan.. lagian beresin beginian gue sendiri juga bisa bang.."

Brian menggeleng pelan. Ia lantas mengambil 3 standing mic dari tangan Sasa dengan cepat. "Biar gue aja yang beresin.. lo balik sana udah malem..". Ucapnya tegas.

"Nggak bang.. ini udah kerjaan gue.. harusnya lo yang balik duluan.. ini biar gue yang beresin..". Balas Sasa lalu mengambil sisa standing mic yang belum sempat dirapihkan.

Lagi-lagi Brian mengambil standing mic tersebut dari tangan Sasa. "Lo tuh cewek.. nggak baik pulang larut malem begini.. bahaya"

Wanita itu diam sejenak. Dahinya berkerut karena heran. "Gue naik ojek online bang.. nggak bahaya ini". Jawabnya mulai jengkel karena pekerjaannya sedikit terganggu akibat Brian yang ternyata perhatian pada nasib perempuan.

Brian mendadak berhenti berjalan. Pria itu berbalik menghadap Sasa dengan alis terangkat. "Lo emang nggak bawa kendaraan?"

Sasa menggeleng. "Nggak.. motor gue di kantor.. tadi gue kesini bareng Jamal.. "

"Rumah lo daerah mana?"

"Rawamangun.."

"Yaudah nanti balik bareng gue aja..". Ucap Brian lalu berlalu ke gudang penyimpanan barang meninggalkan Sasa yang masih diam mencerna kalimat yang baru saja keluar dari mulut pria itu.

Dan benar saja, begitu kegiatan merapihkan studio selesai dilakukan, pria itu menepati perkataannya untuk mengatantarkan Sasa pulang ke rumah. Walaupun sudah wanita itu tolak dengan alasan bisa naik kendaraan umum, namun Brian tetap kekeuh sehingga Sasa mau tidak mau menerima bantuan dari Brian tersebut. Anggap saja rejeki karena sudah diantar pulang oleh bassist terkenal seperti Brian.

The ConcertWhere stories live. Discover now