MOODMAKER #02: Party Dadakan

81 4 0
                                    

"RENA!!! ASSALAMUALAIKUM, RENA!! MAEN YUK!!! RENA!! PAKET DATANG!!! RENAAAA!!!"

Rena yang masih berada di dalam rumah menarik napas sedalam mungkin sebelum membuka pintu utama rumah yang kini tengah digedor kencang oleh salah satu teman kampretnya, yakni Haechan.

"LO TUH YA, ECHAN! BERISIK BANGET!!" Rena mengomel di depan wajah Haechan yang kini tengah menyengir tanpa merasa bersalah sudah mengganggu ketenangan di kediamannya.

"Hehe, lagian lo lama banget sih di dalem." Haechan beralasan sembari sedikit melirik ke dalam rumah Rena.

"Nyari siapa lo?!" ketus Rena.

"Nyokap lo, hehe. Ada nggak? Mau minta minum, hehe."

Rena menarik napas untuk menyabarkan diri supaya tidak memaki teman kampretnya, karena please lah ya rumah mereka berdua ini bersebelahan dan Haechan datang ke rumahnya hanya untuk menumpang minum. Rena kembali masuk ke dalam rumah diikuti oleh Haechan yang masih nyengir, lalu duduk begitu saja di salah satu sofa yang tersedia di ruang tamu.

"Ma, ada Haechan tuh di sana." Rena menghampiri Mama yang tengah memasak.

"Sudah terduga yang gedor pintu without akhlak tuh pasti Echan." Krystal berujar melepaskan celemek bermotif bunga bermerk gucci tersebut kemudian berjalan menuju ruang tamu untuk menghampiri Haechan.

"EH TANTE KRYSTAL, HEHE. MAKIN CANTIK AJA NIH. HEHE." Haechan berdiri dari sofa untuk menyalami Krystal sembari berbasa-basi heboh, khas seorang Haechan. Sementara Rena sudah memasang wajah bosan melihat pencitraan Haechan.

"Kamu tuh ya, Echan. Pintu rumah kan ada belnya, masa gedor-gedor brutal kek tadi sih. Ada-ada aja kelakuan kamu nih." Krystal menegur Haechan sembari menyentil pelan keningnya yang tidak dilapisi plester.

"Maaf Tante, kebiasaan hehe, maklum."

"Loh ini jidat kamu kenapa nih??? Kok dipakein plester gini???"

"Apa lo liat-liat gue?!" Rena menyambar dengan galak saat Haechan melirik ke arahnya.

"Kenapa sih???" Krystal semakin penasaran.

"Nabrak tiang ring basket tadi siang, Tante." jawab Haechan pendek.

Bukannya khawatir khas emak-emak, Krystal justru tertawa mendengar jawaban Haechan.

"Kok ketawa sih, Tante?!" Haechan cemberut melihat Krystal malah tertawa, bikin Rena melempar tisu basah ke wajahnya.

"Komuk lo, Echan. Dikondisikan coba deh." sahut Rena ketika Haechan hendak protes.

"Tante ketawa soalnya udah ketebak, pasti penyebab kamu nabrak tiang ring basket  gara-gara gelud sama Rena, iya kan?" tebak Krystal sembari meredakan tawanya.

"IH, KOK TANTE BISA TAU SIH?! TANTE CENAYANG YA?! ATAU TEMENNYA ROY KIYONO?!" Haechan bereaksi heboh.

"Berisik, Echan!" omel Rena.

"Lagian kamu sama Rena kan sejak kecil tuh doyan banget gelud setiap hari, masalah sepele aja kalian ributin. Jadi, pencetus jidat kamu di plester ini pastinya karena habis gelud sama Rena."

"Iya sih bener, anak Tante tuh brutal banget. Masa Echan dilempar batu sampe nggak fokus lari eh nabrak tiang ring basket kan." Haechan mengadu dengan nada yang dibuat sedramatis mungkin bikin Rena mendelik ke arahnya.

"Lo yang mulai duluan, ya!"

"Suruh siapa lo nggak mau cerita soal Dejun ke gue?!" Haechan membalas tak mau kalah.

"Dejun? Tetangga baru kita?" pertanyaan Krystal menginterupsi perdebatan sengit yang akan terjadi antara Haechan dan Rena.

"Iya, Tante! Rena tuh naksir sama Dejun tapi pelit banget nggak mau cerita, kan Echan kepo akhirnya Echan ambil deh HP-nya." Haechan menjawab dengan semangat.

Moodmaker ; LEE HAECHANOn viuen les histories. Descobreix ara