Broke up with kongpob pt.3

460 28 4
                                    

- part 3 End¡♡♡

*tranding! Sebuah taksi terlihat menambrak trotoal jalan yang mengakibatkan mobil mengalami rusak parah*

.
.
.
.

Setelah membaca judul dari berita yang sedang tranding tersebut, kongpob langsung memacu mobilnya ke tempat kejadian.

Kongpob membawa mobil seperti orang kesetanan, ia sangat takut kalau terjadi sesuatu pada p'arthit nya, ia berdoa sepanjang jalan semoga tak terjadi sesuatu pada p'arthit nya

Kongpob sangat ketakutan, ia berfikir apakah tuhan mengabulkan permintaan nya untuk berpisah kepada p'arthit?

"Ya tuhan aku mohon, jangan kau ambil p'arthit,aku belum siap untuk menerimanya"

"Ya tuhan aku mohon, jangan kau kabulkan permintaan ku untuk berpisah dari nya"

Ya tuhan aku masih mencintai p'arthit, aku masih membutuhkannya dalam hidupku. Maafkan aku, aku mohon jangan bawa pergi dia, aku berjanji akan lebih menjaganya, aku berjanji akan lebih menjaga perasaan nya"

Kongpob terus merapal kan semua doa yang ia bisa, agar p'arthit nya tidak apa-apa.

Lama ia mengemudi mobilnya hingga ia sampai dimana lokasi kecelakan yang sedang viral itu

Perlahan ia keluar dari mobil, berjalan dengan perlahan namun pasti.

Ia melihat banyak orang yang mengerubungi lokasi itu.

Jantung kongpob berpacu lebih dari biasanya, perasaan nya kacau, perasaannya kalut.

Ia sangat takut untuk melihat korban di depan sana, ia takut kalau itu p'arthitnya, ia takut.

Kongpob mencoba untuk menerobos segerombolan orang di depan sana.

Seketika kongpob terdiam saat ia berhasil menerobos kerumbunan orang tersebut.

Betapa hancurnya hatinya melihat kenyataan didepan sana, iya di depan sana sudah ada arthit yang tergeletak kaku di tengah jalan

Kongpob berlari sekuat tenaga untuk menghampiri arthit

"Phi..phi.. aku mohon jangan seperti ini, aku mohon aku sangat mencintaimu, maaf kan aku phi, kumohon bangun, kembali lah pada ku phiii..... p'arthit jangan tinggalkan kong, kong tidak bisa hidup tanpa phi" kongpob memeluk mayat arthit dan menangis sejadi-jadinya, ia tidak peduli lagi pada sekitarnya.

Ia sakit, ia patah hati, ia kecewa pada diri sendiri, ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa p'arthitnya harus pergi dari nya untuk selama-lamanya

"Nong..nong tenang nong kami harus membawa korban agar bisa di otopsi segera" seorang medis tiba2 datang dan mencoba membujuk kongpob

"TIDAKK.... KALIAN TIDAK BOLEH MEMBAWA P'ARTHIT KU, P'ARTHIT KU TIDAK KENAPA-KENAPA IA HANYA TIDUR, BIAR AKU YANG MEMBAWANYA PULANG" kongpob berteriak seperti orang kesetanan, ia tak membiarkan seorang pun menyentuh arthitnya

Dan para medis pun mencoba untuk memisahkan kongpob dan mayat arthit

Kongpob memberontak ia tak ingin ada yang memisahkan ia dari p'arthit nya.

Lama kelamaan, mungkin lelah karna terus berteriak, kongpob pun tiba2 terdiam dan berkata pelan "p'arthit kumohon maafkan aku,kumohon jangan tinggalkan aku" lalu ia pingsan dan semuanya menggelap.

....

Kongpob tiba-tiba merasakan cahaya yang masuk menusuk retina matanya, ia mencoba menyesuaikan pandangannya dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah dinding putih khas rumah sakit

A Days With YOUWhere stories live. Discover now