"Lu ga ngebucin?" tanya Tirta pada Tama.

Tama hanya menggeleng.

"Tir, gua mau ngomong sesuatu," ucap Tama.

"Apaan?"

"Nanti aja nunggu anak-anak pergi."

Tak lama setelah itu Dirga turun dan segera memakai sepatu, ia duduk di depan sambil menikmati sebatang permen lolipop, tak lama setelah itu Ajay menyusul turun.

Dirga kenapa? gumam Ajay dalam hati.

Tirta menangkap omongan Ajay, ia tahu bahwa Ajay bisa menggunakan telepati satu arah dan menjawab pertanyaan ajay melalui telepati.

"Dia melihat kematiannya sendiri,"

Braaak !!

Helm yang dipegang Ajay terjatuh, membuat kaget Tama yang sedang duduk dan Andis yang baru selesai mandi.

Air tuhan turun bersamaan dengan jeritan langit, Bait pertama luntur bermandikan darah, Di atas bunga merah sang harimau gagah berdiri, Bait-bait yang tersisa berkumpul untuk berduka.

Tirta memberitahu clue tentang apa yang Dirga liat. Dirga sebenarnya tak bercerita pada siapapun termasuk Tirta, ia menyimpan rahasia ini sendirian, namun ia lupa bahwa saudara kembarnya bisa membaca pikirannya.

Ajay mengambil helm yang terjatuh dan segera menemui Dirga.

"Kuy gas," ucap Dirga.

"Lu kenapa Jay? bengong gitu?" tanya Dirga yang melihat Ajay sedang melamun.

"Gapapa kok, lu kalo ada apa-apa kabarin gua ya Dir," ucap Ajay.

"Lah tumben khawatir,"

"Feeling gua ga enak," ucap Ajay sendu.

"Feeling gua juga ...." ucap Dirga lirih.

"Kenapa Dir?"

"Gapapa, kuy lah gas."

Mereka berdua segera melaju menuju kampus diiringi oleh pandangan Tirta yang memandang mereka perlahan meninggalkan mantra. Tak lama setelah itu Andis turun dan segera berangkat setelah membuat sebotol moccacino.

"Jadi mau ngomong apa lu?" ucap Tirta.

"Terkait peti hitam," jawab Tama.

Mimik Tirta langsung terlihat sangat serius.

"Tolong ajarin gua cara make Atma," pinta Tama.

"Gua takut kalo Aqilla keseret masalah," tambahnya lagi sambil menunduk murung.

Tirta segera berdiri dan menuju dapur untuk mencuci gelas-gelas yang kotor.

"Atma itu energi semua yang hidup di dunia ini. Manusia, tumbuhan, hewan, kita semua punya energi itu," ucap Tirta sambil mencuci gelas.

"Sesuatu yang ga dimiliki sama mahluk yang bukan berasal dari dunia ini," timpalnya lagi.

"Lu ga akan bisa nyakitin mahluk hidup pake Atma, kecuali ada setan yang bersemayam dalam dirinya, para pengguna khodam," Tirta berjalan menuju Tama.

"Orang yang kebal senjata, bisa pake ilmu sihir dan sebagainya, mereka meminjam kekuatan para setan dan biasanya ditanam di sebuah wadah yang akan mereka bawa kemana-mana, karena kalo mereka tinggalin barang itu, mereka akan kehilangan kekuatan, dan wadah itulah khodam."

"Pepatah mengatakan tak kenal maka tak cinta. Pertama-tama, kenali apa itu Atma, sebelum lu belajar cara menggunakannya," ucap Tirta sambil menyentuh pundak Tama.

Mantra Coffee ClassicWhere stories live. Discover now