Wanna play some game?

6.4K 677 39
                                    

Hari ini, secara ajaib Park Seonghwa tak mengkonfirmasi satupun lelaki tua buncit yang memesan San. Seonghwa bilang, San sepertinya sudah menempel pada orang bernama Jung Wooyoung itu, jadi sebaiknya San fokus saja mengejar cintanya. San benar-benar tak pernah seperti ini sebelum berjumpa dengan Wooyoung.

"Sungguh kau tak punya pelanggan?" Ini entah ke berapa kali Mingi menanyakan hal yang sama, dan San juga tak bosan-bosannya menjawab hal yang sama. Tentu saja tidak.

"Yunho," Sang empu nama hanya berdehem sambil sesekali menekan pantatnya pada paha Mingi. "Kau keberatan kalau malam ini kita bermain dengan, San?"

Yunho tampak berfikir, sesekali melirik ke arah San yang iya-iya saja dengan keputusan mereka nanti. "Baiklah," ia mengangguk, "Tapi yang ini cuma untukku, ya?" ucapnya sambil menunjuk sesuatu yang menggembung tepat diantara selangkangan Mingi.

"Eyy," Mingi merangkul kedua orang disampingnya, "San tau itu. Tak perlu kau ingatkan..." Tanpa peringatan, Mingi menumpahkan winenya pada baju putih milik San. Bukannya melawan, San malah menggesekkan tubuhnya pada Mingi.

"Kau sudah basah karena barusan menari. Tidak perlu ku sirami lagi, kan, Yunho?"

Mingi hanya mendapat anggukan kala Yunho sendiri tengah menggigit bibirnya sensual guna menggoda Mingi. "Ughh really San? Disini?" San tersenyum menang melihat wajah Mingi yang keenakan saat tangannya meremas tonjolan itu.

"Baiklah kalau begitu. Bermainlah dulu sementara aku memesan kamar untuk kita."

San pergi untuk memeriksa ruangan, meninggalkan Mingi dan Yunho yang tengah bercumbu di meja bar diiringi dentuman musik yang keras tak peduli pengunjung lain yang juga terangsang karena ulah mereka.

"Haruskah kita menyusul San?" Yunho mengangguk. "Baiklah kalau begitu turun..."

"Tidak!" Yunho tersenyum nakal, "Gendong aku."

Mingi tentu saja tak menolak. Ia malah meraih kaki Yunho dan melingkarkannya pada pinggang miliknya sendiri. Mencium rakus bibir ranum Yunho seolah tak ada hari esok, lalu Mingi berjalan dengan posisi yang sama. Para pelanggan mungkin tak peduli, atau bisa kubilang- mereka bahkan pernah melakukan lebih dari itu, kan?

Ditengah gendongan dan ciuman itu, dengan sengaja Yunho menghentakkan tubuhnya pada tubuh Mingi, lalu tersenyum di sela-sela desahannya yang tertahan. Ah, jangan lupa, sejak menari tadi Yunho sudah tak pakai apa-apa.

"Aku tak yakin akan membiarkan master disentuh oleh orang selain aku malam ini." Itu Yunho ucapkan selagi ia diberi kesempatan oleh Mingi untuk memasok oksigennya.

"Benarkah? Cobalah untuk mempertahankan aku..."

Ceklek...

"Welcome..."

Tanpa basa-basi, Yunho sudah terhempas dikasur dengan Mingi yang mengukungnya. San mendorong Mingi, membuat orang itu terbaring disebelah Yunho yang langsung mengambil posisi duduk.

"Malam ini, biarkan Master Mingi dipuaskan... Diam, dan nikmati..." Jari lentik San menari sambil membuka kemeja Mingi sensual.

San langsung mengambil posisi menduduki analnya hingga didepan wajah Mingi, tak lupa ia sedikit mengangkat pinggulnya guna memberikan Mingi akses untuk lebih leluasa menjilati lubang sempit itu.

"Uunggh.. Ouh, Mingi..."

Tak mau kalah, Yunho menghisap milik Mingi sesekali menggigitnya membuat Mingi menggeram rendah. Tangan sang master tak tinggal diam, ia sibuk mengusap pantat Yunho yang tengah ada diatasnya.

"M-mingi-ngh.. Lebih dalam lagi, ya-hh, disitu... ahhng..." San mendongak, sebuah kenikmatan menjalar keseluruh tubuhnya saat lidah Mingi menyapu permukaan anal sesekali menusuknya.

"aahk!" Sedikit Mingi tersentak kaget saat Yunho sendiri tiba-tiba memasukkan miliknya kedalam anal Yunho tanpa aba-aba. Tapi itu hanya sebentar, selanjutnya Mingi malah menikmati permainan itu.

Ini tentu bukan pertama kalinya anal Yunho dimasuki milik Mingi yang terbilang cukup besar. Tapi tetap saja, Yunho masih bisa merasakan sakit disekujur tubuhnya saat bercinta dengan Mingi.

"H-hei, Sannhh!!"

San tak peduli dengan Yunho yang seolah marah tak ingin bertukar mainan. Ia malah menggoyangkan pinggulnya sensual mengejek Yunho yang kesakitan disana.

"Ahhng.. Mingi, ahh,"

"Aish, minggir kau!" Dengan sangat tak manusiawi Yunho mendorong pantat San kedepan hingga wajah orang itu sedikit terbentur ketembok, setelah itu Yunho langsung mengambil kesempatan melahap bibir Mingi yang ia inginkan sejak tadi.

"Wow wow, pelan-pelan kitten..."

"Aku kan juga mau bermain dengan master," Yunho cemberut, memang sejak tadi Mingi hanya melayani San saja seolah ia tak ada.

"Bermain bagaimana, hah? Begini-?"

"Ahhngg!" Mata Yunho tertutup, memang rasanya berbeda menggerakkan panggul sendiri dengan ditusuk langsung oleh sang dominan. "Begini?"

"Ahh-ah! Yeah... Like that, m-master.."

San yang barusan memilih turun dari ranjang hanya bisa geleng-geleng kepala. Kebetulan bajunya sudah lumayan kering walau bekas tumpahan wine tidak bisa hilang.

"Shh-kau mau kemana? Ahh," tanya Mingi pada San yang terlihat berkemas.

"Pulang, lebih baik bermain dengan istriku kalau begini..."

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

double up genk, next :))

[✔] Sanwoo: InstagramWhere stories live. Discover now