Jung's

7.8K 864 210
                                    

Tetesan air terus terjun dari rahangnya yang tajam, Wooyoung menatap pantulan dirinya sambil bertumpu di meja wastafel.

"Aish... Choi San sialan..."

Keran sengaja ia biarkan hidup. Sekedar menemaninya dikesunyian atau mungkin akal-akalan supaya umpatannya tak terdengar sampai keluar.

hhuueekk..

"Ugh.. Alergi udang sialan!" Wooyoung kembali memuntahkan isi perutnya. Yah, Wooyoung tak bisa makan udang. Menurut Wooyoung udang sangat menjijikkan, ia akan mual-mual kalau mengonsumsi udang dalam porsi banyak.

Wooyoung membersihkan diri, menyandarkan diri sambil memegang perutnya yang sakit—berakhir dengan terduduk di lantai toilet yang dingin.

Salahkan Choi San kenapa Wooyoung bisa begini. Untuk meredam suara, Wooyoung secara tak sengaja mengunyah terlalu banyak udang untuk pengalihan. Kenapa Choi San itu sangat tak tau tempat sih!?

"Aku bersumpah akan membunuhmu Choi sialan-SAAN!?"

Wooyoung tersentak kaget ketika maniknya menangkap San sudah berdiri di sampingnya. Bagaimana ini? Barusan Wooyoung menyumpahi orang itu, apa hidupnya akan berakhir sampai disini saja?

"Kenapa duduk dilantai?" Meskipun begitu, San ikut bergabung di samping Wooyoung. "Huh, kau barusan muntah? Baunya menyebar kemana-mana..."

Wooyoung berusaha menenangkan dirinya yang kelewatan gugup, "U-uh... Ya, begitulah..."

Kening San berkerut, dia dan Wooyoung belum berhubungan intim, tidak mungkin kan Wooyoung berisi secepat itu?

"hhukk- minggir!!" Wooyoung muntah lagi. San ikut berdiri, mengurut tengkuk Wooyoung halus untuk membantunya. "Kau ini kenapa sih?"

"hhuuwwkk"

"Hei-"

"huwwekk!"

San memutar bolanya malas, tangannya masih tak berhenti menenangkan Wooyoung yang tengah tersiksa itu.

"Perutmu sakit?"

Wooyoung mengangguk sambil berkumur-kumur. Ia cepat-cepat bergerak mundur saat San tiba-tiba menaruh tangannya diatas perut Wooyoung. "Kau mau apa!?"

San tak mempedulikan Wooyoung yang mengumpat dan terus mengetuk perut Wooyoung lucu. "Aku hanya ingin memastikan kalau yang ada didalam sana adalah anakku."

Mata Wooyoung terbelalak.

bugh!

"JAGA BICARAMU YA, TUAN! AKU INI MASIH SUCI! tak ada apa-apa disana-BERHENTI MENATAPKU ANEH!"

San tersenyum miring, menarik pinggang Wooyoung untuk membawanya lebih dekat, "Memangnya kenapa? Aku tak boleh menatap peliharaan ku sendiri? Kucing tetanggaku tidak mar-"

"Berhenti bandingkan aku dengan kucing tetanggamu oke!? Aku ini masih manusia!" Wooyoung mendorong San menjauh, pergi keluar toilet, menghempas pintunya kuat.

"Cih..."

ckklek..

"Kau ikut tidak!? Aku ingin pulang!"

San menghela napas malas, kenapa dia tak pernah berfikir untuk membeli mobil? Padahal uangnya sebanyak itu...

。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

Wooyoung membelah jalanan kota dengan Maserati miliknya. San duduk disebelahnya, menatap langit senja dari jendela—tak berbuat apa-apa. Memalukan.

[✔] Sanwoo: InstagramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang