24 (21+)

111K 2.4K 133
                                    

10 hari lebih!

Hp sama laptop gue rusak,  sumpah gue kangen kalian bgt huhuu.

Abis semedi, gue kasih yg 21+ apa tidak mantap huhuhuu

⚠️VOTE YAHH  ⚠️

****

"Tadi aku bertemu Aldari"

Agler terdiam mendengar apa yang Dyra ucapkan. Menatap tubuh Dyra yang beegetar dengan mata yang sembab.

Agler menelan ludah "Apa dia nyakitin kamu?"

Dyra menggeleng, matanya mulai berair kembali. Ia mencengkram kemeja yang Agler kenakan.

"Aku... Aku jahat, aku nyakitin dia" isak Dyra

Agler mengetatkan rahangnya ketika Dyra mengucapkan itu. Ia berdiri dari jongkok nya.

"Lalu apa yang dia lakukan ke kamu nggak jahat gitu?!" geram Agler

Dyra menggeleng "Tapi dia punya alasan" lirih Dyra

"Jadi kamu mau kembali lagi ke Aldari?!"

Dyra diam memejamkan matanya, ego dan hatinya bertengkar hebat untuk mendapatkan jawaban pertanyaan Agler.

"Kamu bakal tetep balik sama Aldari, dengan anak dari wanita lain hah?!  Kamu bahkan belum hamil anak Aldari ra! Kamu mau hidup dengan membagi cintamu?"

"Itu--- belum tentu Indah hamil anak suamiku. Itu pasti hanya akal-akalan dia saja untuk mendapatkan suamiku! " jawab Dyra dengan sedikit berteriak .

"Lalu bagaimana dengan aku?! " lirih Agler dengan penuh penekanan.

"Sejak awal kita emang nggak ada hubungan apa-apa selain kakak ipar dan adik ipar! " jawab Dyra, kini ia bangkit sehingga mereka  berdua berhadapan.

Tubuh Agler sedikit menjengkit ketika Dyra berkata begitu, raut wajahnya pun sedikit suram. Namun ia segera mengontrol nya kembali normal.

"Bohong, kamu bohong Dyra! Berhentilah membohingi perasaanmu sendiri!"

"Kamu masih cinta aku! Kita masih saling mencintai! " lanjut Agler
Agler mengikis jarak diantara mereka berdua.

"Aku nggak bakal sudi menaruh perasaan sama tukang bohong kaya kamu! Dari dulu sampai sekarang kamu nggak berubah pembohong tetap pembohong! Kamu mmfffhhh----

Agler mengunci bibir Dyra dengan ciumannya. Mencecap bibir manis Dyra yang sudah ia rindukan. Rasa manis yang begitu candu baginya.
Dyra berontak namun tangannya di cekal oleh Agler.

Lidah Agler sudah mulai masuk mengait lidah Dyra dengan paksa, membelit saling bertukar saliva. Hingga Dyra mulai hanyut dengan permainan Agler. Debaran jantungnya dan sensasi asing yang ditimbulkan oleh ciuman Agler begitu membuat Dyra pusing bukan main.

Hatinya sakit ketika ia menemukan jawabannya. Apa yang semua Agler ucapkan memang benar adanya. Namun semuanya tetap membingungkan baginya.

Dia Jodohku?  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang