Satu Frekuensi.

4 0 0
                                    


Terkadang kita tidak mengerti bila orang tidak satu sepakat dengan kita. Bisa muncul sebuah kemarah, kegelisahan, kekecewaan, kesedihan didalam nya bisa bercampur aduk. Memiliki hati yang bersepakat antara satu sama yang lain untuk membuat kita satu frekuensi, tidaklah mudah. Kemungkinan ada sebuah tujuan yang sama, ada kedekatan yang sama, ada sebuah pandangan terhadap suatu hal yang sama, ada irama yang sama dibawa.

Entah ini pemasalahan pasangan, pertemanan, rekan kerja dan sebagainya.

Have you ever met someone who like something same like you? Menyenangkan ya? bisa membahas hal-hal yang sama? Menghabiskan waktu bersama dengan topik-topik yang digali, membawa kita ke demensi yang sama.

Jika kita udah bisa sampe di tahap ini sebuah perbedaan yang ada pun menjadi seakan menjadi sebuah kebiasaan atau hal yang biasa yang bisa diterima dengan lapang dada.

dan, Apakah jika ada pertentangan membuat kita menjadi tidak satu frekuensi yang sama kembali?

Layaknya sebuah telinga, jika nya menerima sebuah frekuensi yang tinggi... telinga kita lama-lama akan sakit dan bisa-bisa menerima kerusakan, right?

And, have you ever thinking about our life? Where to go? What to do?

disitulah Pernahkah berpikir bahwa, hidup kita sudah satu frekuensi dengan pencipta kita? Allah? Apakah kita sudah satu sepakat dengan Allah untuk melakukan setiap kehidupan didunia ini? Atau malah kita punya tujuan kita sendiri yang mungkin malah ngga satu tujuan dengan yang Tuhan Allah kita mau?

Suatu hari ketika, aku menghubungi seorang pendoa dimana aku harus mengerjakan sebuah hal-hal yang harus dituju sehingga aku tidak menjadi ceroboh dan tidak menyesali nanti nya dengan pekerjaan dan pengalaman yang sudah Tuhan titipkan lewat apa yang sudah terjadi dihidup kita sebagai pengalaman kehidupan yang sangat berharga bisa membangun diri kita lebih dan berumbuh setiap harinya.

Hal ini kemungkinan akan terus terjadi setiap masa-masa hidup yang kita alami, layaknya aliran listrik dapat menerima tegangan. Begitupula hidup kita diatur Tuhan sesuai kemungkinan dan kekuatan kita.

Selama beberapa bulan berlalu aku mulai mengerti maksud ini , satu frekuensi...

Dalam setiap rencana kita siapakah yang menjadi "Raja" nya. Kita dengan keegoisan dan kekerasan kepala kita agar Tuhan mewujudkan kemauan kita yang mungkin itu bukan yang terbaik untuk kita .

Atau malah kita menyerahkan pilihan kita kepada Raja kita yaitu Allah itu sendiri yang memerintahkan dan menaruh jalan hidup kita karena Ia tau yang terbaik untuk kita. Sehingga kita menjadi satu frekuensi dengan Dia.

Tuhan menginginkan dimana kita entah itu saat melakukan pekerjaan, kehidupan juga untuk berfokus kepadaNya bukan sesuatu yang ada dibumi. Perkara-perkara di atas adalah hal-hal yang dilakukan untuk Memuliakan Tuhan Allah kita.

Kolose 2 : 3 "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi"

Namun berarti juga bahwa keinginan kita itu tidak dipenuhi oleh Tuhan.

Matius 7 : 7-8 " Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (8) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan"

Satu frekuensi. 

Filipi 2 : 1-3 " Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;" .

Relationship Between Me and CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang