Kamu MilikKu 19

1.2K 102 1
                                    

" Pah..  Papa..  Papa dimana? " Teriakan Sarah menggelegar disemua penjuru rumah. 
Setelah jam pulang sekolah Sarah langsung melesat kekediamanya.  Dia sudah tidak sabar ingin menanyakan hal yang penting pada papanya.

Dengan langkah yang terburu-buru Sarah menaiki tangga menuju kamar Nugroho.

Diketuknya pintu kayu bercat putih itu dengan keras,  berharap orang didalamnya mendengar dan segera keluar.

" papa keluar dong, ada Yang Sarah ingin tanyakan " tangan Sarah masih saja mengetuk pintu kamar tersebut. 

Tak berselang lama  pintu kamar terbuka,  Nugroho tengah menatap Sarah cemas. Nugroho tau apa yang  akan Sarah tanyakan.  

" Papa sudah tau apa yang  akan kamu tanyakan "

Sarah mendongakan kepala " Kenapa bisa sih pah,  kenapa keluarga Ali bisa bayar hutang-hutangnya " Sarah berjalan kearah pinggiran tangga,  dicengkramnya kuat pinggiran besi tersebut.

Nugroho berdiri disebelah Sarah,  diusapnya lembut rambut Putri kesayangannya.
" Sudahlah nak,  lupakan Ali,  papa sudah berusaha membujuk Surya,  tapi semua itu sia-sia " Nugroho putus asa.  Dia juga terlihat sedih ketika melihat Sarah terdiam. 

" Nggak pah!  Aku nggak mau!  Aku cuma mau Ali " teriak Sarah kemudian pergi meninggalkan Nugroho. 

Nugroho hanya memandang Sarah dengan sedih. 

Sampai didalam kamar Sarah terlihat membanting semua barang yang berada dimeja riasnya.  Tak terkecuali dengan vas bunga yang dia lempar kearah cermin.

Prang

Prang

" Sialan kau Prilly!  Lihat saja nanti!  Gue bakal rebut Ali kembali! " Sarah berteriak hingga tanpa sadar dia menjambak rambutnya sendiri. 

Kamar Sarah sudah tak berbentuk lagi,  mulai dari sarung bantal yang terlepas,  selimut yang tergeletak dibawah tempat tidur,  bahkan seprei yang terlepas dari kasurnya.  Semua porak poranda . Sama seperti hatinya. 

Dari luar kamar Nugroho hanya mampu memandang pintu kamar Sarah.  Sesungguhnya dia tak tega melihat putrinya terlihat seperti orang gila.  Tapi mau bagaimana lagi,  Nugroho tak mungkin datang kerumah Surya dan mengemis-ngemis untuk meminta Ali agar mau bersama Sarah lagi. 

Sudah cukup dia mengorbankan persahabatannya demi mewujudkan keinginan anaknya. 
Nugroho tidak membenarkan tindakan Sarah,  tapi dengan menolak permohonan Sarah akan berakibat dengan putrinya yang mengancam ingin mati.

Raungan Sarah hampir membuat Nugroho ingin mendrobrak pintu kamar Sarah.
Tapi jika Nugroho nekat mendobrak pintu kamar dia takut akan semakin membuat putrinya murka.

Nugroho menghela nafas.  Harus dengan apa lagi membujuk putrinya agar bisa melupakan Ali. 

🌻🌻🌻

Sementara itu Prilly telah sampai dirumahya memutuskan untuk segera berganti pakaian dan merebahkan tubuhnya. 
Prilly tidak habis pikir dengan Sarah,  kenapa bisa begitu terobsesi dengan Ali.

Prilly akui Ali memiliki postur tubuh yang gagah, dan wajah yang tampan.  Tak jarang pula Prilly memergoki beberapa mata wanita sedang menatap Ali tanpa kedip. 

Prilly memejamkan matanya bermagsud kantuk segera datang,  tapi ketika mata terpejam justru wajah Ali yang sedang tersenyum memenuhi warna hitam dalam pikiran Prilly.

Dalam lamunan Prilly tiba-tiba bunyi handphone memenuhi kamar bernuansa biru muda itu.  Diraihnya handphone yang sejak tadi tergeletak disamping tubuhnya.

Kamu Milikku Where stories live. Discover now