Why?

1.7K 188 30
                                    


"Ternyata aku juga bisa bodoh ya~"
.

.

Dalam seumur hidupku, hal yang paling tidak keren adalah mencintaimu.

Pertemuan kita memanglah hanya sebuah kebetulan. Latih tanding diantara tim kita memanglah hanya kegiatan biasa, tetapi saat kau memanggilku adalah awal yang luar biasa.

Pertama kali yang kupikirkan saat melihatmu adalah aku tak ingin dekat-dekat denganmu, kau provokator ulung yang membuatku hampir saja naik darah akibat kelakuanmu, tetapi melihat kau yang merasa bersalah dan meminta maaf secara tulus membuatku luluh.

Dan tanpa sadar perasaanku mulai tumbuh. Aku tidak sekedar jatuh padamu.

Ini memang bukan sifatku, tapi aku memberanikan diri menyatakan suka padamu.

Aku tak berharap kau menerimaku, aku hanya berniat untuk mengungkapkan perasaanku. Tak lebih, hanya sebatas mengungkapkan sesuatu yang janggal dalam diriku. Tapi mendengar kau menerimaku membuatku senang bukan kepalang.

Aku nyaris saja merasa itu mimpi jika kamu tak segera menggenggam tanganku dan tersenyum hangat.

Aku kira ketika kau menerimaku kita akan semakin dekat, namun nyatanya tetap saja.

Kita terpisah jarak.

Kita hanya berhubungan lewat telepon suara.

Aku tak tahu apakah ini yang dinamakan hubungan?

Beberapa hari lalu Kageyama sempat mengabariku, ia melihatmu dengan Setter tim volimu, aku kira itu hanya kesalahan pahaman karena kalian memang teman sejak kecil. Aku mendebat habis-habisan Kageyama karena secara tak langsung menuduhmu.

Esoknya, Sugawara-san dan Daichi-san sempat bercerita tentangmu. Tentang kamu yang terlalu memperhatikan teman masa kecilmu. Tapi aku tidak menghiraukannya, karena aku yakin hubungan kalian hanyalah sebatas sahabat.

Esoknya lagi Tanaka-san yang memberikan foto kedekatan kalian, ia mendapatkannya dari temannya yang satu klub denganmu. Tapi tetap saja aku masih mempercayaimu.

Dan puncaknya, kemarin Hinata yang mendatangiku. Ia bilang kau dan sahabatmu lebih dari yang aku kira, bahkan ia mendapat kabar bahwa kamu sudah menyatakan perasaanmu pada sahabatmu, tapi aku tetap percaya padamu.

Ya, hingga aku melihatnya langsung.

Kau bukanlah seperti yang kutahu.

Selamat Kuroo-san, kau menghancurkan ku. Membuatku tidak keren karena menangisi penghianatanmu. Membuatku seperti orang gila yang mengis sejadi-jadinya.

Aku sekarang tahu Kuroo-san, kau hanya menerimaku, kau tidak mencintaiku. Dan bodohnya aku tidak menyadari hal itu.

Selamat Kuroo-san. Kau selalu tak bisa aku tebak.

Kau menunjukkan seberapa tak berdayanya aku di depanmu.

Selamat Kuroo-san.

"Ayo kita putus," kataku.

Bahkan saat aku meminta hubungan ini berakhir, aku bisa menangkap raut senangmu.

  - Fin.

Sebenarnya ini saya tulis waktu patah hati?

Kok gini banget sih. Aih, mungkin faktor beralih keship lain.

See you para Kurotsuki shippers~

Kurotsuki FanbookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang