Untuk kamu pria bijakku, apa kabar?
Sudah lama rasanya aku tidak melihat senyummu.
Bagaimana dengan mood-mu hari ini?
Aku berharap kamu selalu bisa mengaturnya.Ingat janji kita?
Saat itu kita tidak berpikir saat bicara
Kita berjanji saling melengkapi
Dan tidak saling meninggalkan apapun yang terjadiNyatanya, keadaan tidak memihak ke kita
Aku ingkar dengan meninggalkanmu
Jangan membenciku
Karena hanya saja, waktu kita kurang tepatLupakan aku, lupakan kenangan bersamaku
Lupakan bahwa kita pernah duduk bersama
Lupakan bahwa kita pernah menuju tujuan yang sama
Biarlah kenangan itu hanya ku simpan untukku.Aku merindukan saat dimana kamu menghapus air mataku
Aku merindukan saat dimana kamu memelukku untuk menenangkanku
Aku merindukan saat dimana kamu merajuk
Aku merindukan saat dimana kita berbagi semua bersamaTapi, aku tau masa itu sudah lewat
Bahkan ketika aku melangkah keluar
Aku sadar bahwa saat itu aku harus melepasmu
Apapun yang terjadiTeruntuk doa sepertiga malam yang kita janjikan
Tolong terus berdoa di sepertiga malam
Hanya saja jangan berdoa untukku
Berdoalah untuk dia yang lebih baik darikuKau tau hal yang paling kubenci saat ini?
Aku benci saat dimana aku merindukanmu.
Dia, Daniel.
Pria yang selalu kucintai dalam diam.
YOU ARE READING
A Mistake [COMPLETED]
Short StorySebuah cerita pendek yang saya dedikasikan untuk seseorang diluar sana.