Prolog

53.8K 3.7K 126
                                    

Jangan lupa pencet bintang yaaa⭐

-----

Karmina menggeliat sebelum mengerjapkan netranya pelan. Ia lantas terbangun dengan keadaan badan yang entah mengapa terasa begitu ngilu.

Tubuhnya tidak tertutupi oleh sehelai benang pun. Selimutnya melorot jatuh entah kemana.

Ia dapat melihat ruam merah serta bekas gigitan terdapat di seluruh permukaan kulitnya.

"Ughh." Lenguhnya pelan.

Perempuan itu berusaha bangun dari tempat tidurnya dengan berhati-hati sebab bagian bawahnya kini terasa begitu keram.

Kepalanya pun pening, amat pusing, seolah-olah tengah dipukul oleh palu godam yang tak kasat mata.

Wanita itu memperhatikan sekitarnya dengan bingung. Ruangannya berada saat ini terlihat begitu asing.

Ia menggenggam surainya erat di kala ingatan demi ingatan mulai memasuki pikirannya. Tentang siapa dirinya, di mana ia berada dan apa yang telah terjadi sebelumnya.

Tunggu... Apa....

Carmine? Carmine yang itu? Si villainess yang terobsesi dengan second male lead dan menyiksa anaknya sendiri!

Oh, Tuhan. Kilasan itu lah yang muncul dalam kepalanya tadi.

Saat ini, dirinya berada di dalam tubuh Carmine!

Biasanya, ketika orang bertransmigrasi, maka mereka cenderung tidak akan mengingat apa-apa mengenai tubuh yang ditempatinya. Seperti amnesia. Namun, entah kenapa hal itu tidak terjadi padanya.

Ia malah langsung mengingat semua hal mengenai Carmine, wanita yang memiliki nama yang mirip dengannya itu. Bahkan kenangan semenjak kecil pun masih tertata rapih dalam ingatannya.

"Kau sudah bangun."

Belum sempat mengatur perasaannya yang tidak karuan saat ini, suara bariton terlebih dahulu menyapa gendang telinganya.

Karmina, yang sekarang telah menjadi Carmine, segera menarik selimut untuk menutupi kulit putih susunya.

Ia tahu itu adalah suara indah dari suaminya, second male lead. Argent Kara. Sebab hal tersebut melekat erat dalam memori di tubuh ini.

Berdasarkan apa yang ia ingat, ini bukanlah pertama kali mereka melakukannya. Namun tentu saja, Carmine yang sekarang, tetap merasa malu menunjukkan tubuh polosnya kepada pria itu.

Karena selama ini kan yang melakukannya adalah Carmine yang asli. Bukan Karmina yang baru saja bertransmigrasi.

Ia kemudian menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Dilihatnya seorang laki-laki dengan surai silver dan bernetra amethyst itu hanya mengenakan bath robe.

Tetes demi tetes air berjatuhan dari rambutnya. Dadanya yang bidang terlihat jelas karena jubahnya tidak tertutup rapat.

'Glek.' Carmine meneguk ludah. Ia sungguh terkejut mendapati karakter favoritnya itu kini berada di hadapannya lengkap dengan live fan service.

Dadanya bergemuruh kencang. Satu sisi senang. Sisi lain, bimbang.

Sedangkan Argent hanya menatapnya dengan pandangan datar.

"A-", Belum sempat Carmine menjawab, perutnya keburu dilanda mual yang luar biasa. Wanita itu segera bangkit dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi.

Mengabaikan segala rasa ngilu di tubuhnya dan rasa tidak nyaman di bagian bawahnya, kakinya mulai melangkah ke arah depan.

"Huek!"

"Huek!"

"Huek!"

Perempuan bersurai ginger dengan netra zamrud tersebut duduk bersimpuh, berusaha mengeluarkan isi perutnya yang serasa tengah diaduk-aduk.

Namun, nihil. Tak ada apapun yang keluar dari mulutnya karena perutnya yang memang kosong dan belum diisi.

Sedangkan Argent hanya mengangkat bahu, tak peduli. Pasti perempuan itu cuma berpura-pura saja demi menarik perhatiannya seperti biasa, pikir Argent tak acuh.

Lelaki itu lantas melangkahkan kakinya ke dalam walk in closet miliknya untuk berganti baju. Ya, karena saat ini Argent tidak mengenakan apapun selain jubah mandinya.

Biasanya, dia akan dibantu oleh para pelayan. Tetapi, tidak untuk pagi ini saat ia dan istrinya semalam telah menghabiskan waktu panas bersama. Mereka butuh privacy, bukan?

Beberapa saat kemudian, pria tersebut telah selesai dengan urusannya dalam berganti pakaian. Kali ini dirinya telah rapi dengan seragam militer berwarna hitam miliknya.

Pagi ini ia memang harus berangkat ke istana. Well, walaupun sebenarnya memang setiap hari ia pergi ke sana.

Sebagai sword master sekaligus prime minister, Argent memang cukup sibuk dengan pekerjaannya.

Ketika ia kembali melangkah menuju ruang tidurnya, dilihatnya sang istri yang tidak disukainya itu masih duduk bersimpuh di dalam kamar mandi yang pintunya tidak ditutup sama sekali.

"Ck." Argent mendengus. "Apa tidak cukup berpura-puranya?"

Akan tetapi perempuan itu tak menjawab, melainkan hanya terdengar suara-suara menjijikkan darinya.

"Huek!"

"Huek!"

"Huek!

Berulang-ulang.

'Kali ini berpura-pura muntah, huh?' Banyak sekali cara wanita itu yang terbilang unik untuk mendapat perhatiannya.

Sebenarnya, Argent biasanya tidak menanggapi. Ia bisa saja langsung pergi ke istana karena dirinya juga sedang terburu-buru.

Namun, entah kenapa, dalam benaknya lama-lama merasa tidak tega. Padahal ia tahu bahwa Carmine hanya berpura-pura.

Ah, sial!

Baiklah, dia kalah.

"Hey, kubilang cukup!" Argent melangkahkan kakinya menuju wanita itu.

Dicengkeramnya bahu indah nan mungil tersebut ---sekilas, di sepanjang tulang selangka hingga ke leher, terdapat banyak sekali karya darinya-.

Cengkeramannya tak terlalu keras memang, tapi mampu untuk membuat sang empunya agar mau menghadap ke arahnya.

Namun, tak disangka-sangka, ternyata bibir Carmine terlihat begitu pucat. Peluh, yang sepertinya adalah keringat dingin, menghiasi seluruh wajahnya. Tubuhnya ikut bergetar hebat.

"Kau...." Argent terhenyak. Sepertinya wanita itu tidak berpura-pura kali ini.

Carmine memandang Argent dengan wajah nanar sambil berucap parau, "Perutku mual sekali. Sakit." Tetes air mata mulai luruh ke pipi wanita itu.

----

A/N; semoga aku bisa konsisten ngelanjutin ini sampe selesai. soalnya alurnya nari-nari mulu di otak😭🙏

jangan lupa pencet bintanggg ⭐ oh iya mampir ke profilku & baca cerita aku yang lainnya yaa^^ follow me for more

jangan lupa pencet bintanggg ⭐ oh iya mampir ke profilku & baca cerita aku yang lainnya yaa^^ follow me for more

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I Suddenly Transmigrated and Got PregnantWhere stories live. Discover now