Kizz Calvien menekan pedal minyak untuk melajukan pergerakan kenderaan . Melepasi sahaja pokok-pokok di sepanjang jalan bermakna sekolahnya sudah semakin dekat .
Nampak bangunan sekolah , Kizz Calvien memperlahan kelajuan dan memarkir kereta di kawasan parking pelajar . Pintu kereta dibuka seraya berdiri di sisi kereta .
Jam tangan dikerling sekilas .
7.25 pagi .
Masih ada lima minit lagi . Beg galas dicapai dan disandang sambil lewa di bahu . Setelah pintu kereta dibunyikan alarm , kaki mengorak langkah masuk ke dalam perkarangan sekolah .
Pelajar-pelajar dalam perjalanan ke kelas mengambil kesempatan curi-curi merakam imej Kizz Calvien . Nak buat vid Tik Tok ke tu ? Kizz Calvien perasan . Bila Kizz Calvien menjeling mereka tajam , cepat-cepat phone disorok ke dalam beg mereka .
Hujung bibir Kizz Calvien naik membentuk senyum sinis . Siaplah kau ! Kelibat Rill di depan pondok pengawal dia hampiri .
" Wassup Rill . "
Rill mengangkat tangan sebagai tanda membalas sapaan Kizz Calvien . Lelaki itu kelihatan sibuk mencatat nama di dalam buku .
" Apa dia ? By the way , morning . "
" Ada budak belakang aku ni bawa phone . Siap rakam aku lagi . Macam biasa , kau rampaslah ya . " Kerling ke belakang tepat ke arah tiga orang pelajar perempuan . Muka mereka bertukar pucat lesi .
Rill tersenyum sinis.
" Thank you bro ! Kau memudahkan kerja aku . "
Sempat kepala menoleh ke arah tiga orang pelajar di belakang Kizz Calvien . Kawan-kawan Rill menjaga laluan mereka supaya tidak dapat lari .
Kizz Calvien menyambung langkah . Menaiki tangga ke tingkat kedua di hujung berdekatan bilik guru . Tak rajin dia mahu masuk ke kelas . Papan tanda di atas setiap pintu dilalui , ditilik hingga dia jumpa pintu bilik yang dia cari .
Bilik announcement .
Pintu diketuk kemudian dibuka perlahan . Tiada jawapan dari dalam . Kizz Calvien menjenguk sedikit kepala , kiri dan ke kanan . Kosong . Tiada guru .
Cantik !
Line clear !
Bilik itu mempunyai tingkap yang bertinted gelap . Jadi, tiada masalah baginya untuk meneruskan kerja kerana orang dalam sahaja boleh lihat orang di luar . Kizz Calvien menunggu hingga pukul 7:40 pagi .
Tepat pada masa itu , dia berjalan menuju microphone announcement . Microphone didekatkan dengan mulut sebelum berdehem membetulkan suara supaya tidak rasa serak sangat dan gementar . Jari telunjuk menekan butang on di atas tapak microphone .
Mulut terkatup kemas dibuka .
" Perhatian . "
Jeda .
" Perhatian kepada semua manusia di dalam sekolah ini - "
Jeda lagi .
" Aisha Kim , my next target . Mangsa buli aku yang baru . I just wanna give you all a warn . A short warn . She's my girl now . Don't try to touch her . Aku dapat tahu ada yang usik girl aku , siaplah . You know who I am , maja ( benar ) ? - "
Memandangkan dia juga fanboy, bermakna dia faham dan tahu bahasa Korea . Hari-hari dia belajar supaya dia cepat fasih .
Don't judge a book by it's cover .
Kizz Calvien membuka mulut lagi .
" Erm. But , you all not know fully bout myself . But nah it's okay, kau orang akan kenal nanti siapa aku sebenarnya . That's all from me , Kizz Calvien . Thank you ." Usai berbicara , Kizz Calvien menekan butang off .
YOU ARE READING
My Mate , That's Diavolo Criminale
Action" She's my girl . Don't touch her . Nobody can steal her from me . I don't care who both of you are . Even though criminal such as me , touch her , both of you dead. " - Kizz Calvien ft Aisha Kim - " A million times over , I will always choos...
↭ Twenty Seven
Start from the beginning