01

61 28 30
                                    

"Clarie, dipanggil!"

Suara teriakan itu membuat seorang gadis yang duduk di sudut kelas menoleh ke sumber suara. Karena merasa namanya terpanggil, ia menghentikan aktivitas you tube-annya dan bergegas menghampiri si sumber suara--tepatnya Santi yang berdiri di dekat pintu kelas.

"Lo di cari Kak Joshua." Kata Santi lalu pergi dari kelas bersama 2 temannya. Clarie melihat seorang pria berperawakan tinggi yang berdiri tepat di hadapannya. Pria ini... tampan. Terlihat berwibawa sekali wajahnya. Seragam yang ia kenakan juga rapi, tidak seperti murid laki-laki yang lain. Sejujurnya Clarie tidak mengenal pria ini. Maklum saja, ia murid pindahan 3 hari yang lalu.

"Ada apa ya kak? Kenapa cari saya?" Tanya Clarie sopan.

"Kamu anak baru di kelas ini kan?" Tanyanya seperti memastikan.

"Iya kak."

"Hmm, saya mau bicara sama kamu. Tapi jangan disini, di kantin aja. Bisa?"

Clarie tampak berpikir. Kira-kira pria ini mau membicarakan apa?

"Bisa kak." Jawab Clarie pada akhirnya.

Clarie dan Joshua pun berjalan menuju kantin. Tidak ada percakapan sama sekali saat mereka berdua berjalan beriringan. Terlihat sedikit canggung? Ya, maklum saja, ini pertama kalinya Clarie bertemu Joshua.

Sesampainya di kantin, mereka langsung duduk di bangku kosong.

"Mau Saya beliin minum?" Tanyanya.

"Hmm, boleh deh kak."

"Mau apa?"

"Thai tea aja kak."

Joshua mengangguk lalu bangkit dari kursinya. Pria itu menuju stand minuman. Tak lama, Joshua kembali dengan 2 minuman thai tea di tangannya.

Setelah menaruh minuman itu diatas meja, Joshua duduk kembali.

"Makasih ya kak." Ucap Clarie.

"Sama-sama."

Clarie pun meminum thai tea nya, begitu pula dengan Joshua.

"Hmm, sebenernya saya mau ngajak kamu kerja sama." Kata Joshua. Kening Clarie berkerut.

Kerjasama apa nih? Batinnya.

"Bingung ya? Jangan bingung, dek." Joshua terkekeh melihat ekspresi gadis dihadapannya itu.

"Hmm, memangnya kerjasama apa ya kak?"

"Jadi gini, saya tahu kalau kamu jago dan berbakat di bidang seni. Saya udah liat postingan postingan kamu di instagram kok! Karya karya kamu bagus bagus. Saya suka banget sama puisi, quotes, gambar, atau sajak sajak lainnya buatan kamu."

Clarie tersenyum mendengarnya. Di puji oleh seorang pria tampan, siapa sih yang gak seneng? Xixixi^^

"Saya ini penanggung jawab mading sekolah. Yaa, saya pengen ngajak kamu kerja sama. Jadi partner saya lah istilahnya. Ya, maksudnya tuh kamu jadi penanggung jawab mading bareng saya. Jadi, kamu bisa tulis beberapa karya kamu, terserah, mau puisi, cerpen, quotes quotes, gambar. Nanti kamu bisa tempel karya kamu itu di mading." Jelas Joshua. Clarie mengangguk paham.

"Saya yakin, mading sekolah pasti ramai kalau isi madingnya menarik." Lanjutnya.

"Jadi... gimana? mau jadi partner saya gak?" Tanyanya.

Clarie berpikir sejenak. Tak ada salahnya juga ia menerima tawaran Joshua.

"Iya, saya mau kak."

Joshua langsung melebarkan senyumnya. Sangat manis sekali.

"Thanks ya dek. Nanti kalau kamu mau tanya tanya soal mading, kamu chat saya aja."

"Saya gak punya nomor wa kakak."

"Nanti malem saya chat kamu, saya punya nomor wa kamu kok! Nanti di save ya nomor wa saya."

Clarie heran, pria ini tahu akun instagramnya, tahu nomor wa nya juga pula. Dari mana Joshua tahu? Apa mungkin dari teman kelasnya?

"Dek?" Joshua membangunkan lamunan Clarie.

"Ah, iya kak?"

"Kok melamun?"

"Hmm, saya boleh nanya sesuatu kak?"

"Kakak tahu akun ig saya sama nomor wa saya dari siapa?"

"Oh itu, saya tahu dari-"

Krriingg

Bel 5 menit sebelum istirahat berakhir pun berbunyi.

"Saya duluan ke kelas ya dek?" Joshua bangkit lalu pergi meninggalkan Clarie dengan langkah yang tergesa-gesa. Clarie mendesah kecewa saat Joshua belum melanjutkan ucapannya tadi.

"Cla?"

Panggil seseorang. Clarie menoleh.

"Syifa?"

Rupanya Syifa. Gadis itu adalah teman sebangku Clarie di kelas. Syifa tidak berdiri sendiri, ada 2 temannya yang membuntut di belakangnya-Misya dan Zila.

"Lo sendirian disini?" Tanya Syifa.

"Enggak, tadi sih berdua sama orang. Tapi orang itu udah ke kelas duluan." Jawab Clarie.

"Owh... Lo mau balik ke kelas kan? Bareng yuk sama kita! Dari pada kayak orang jomblo." Kata Syifa.

Haha, benar juga.

Clarie akhirnya kembali ke kelas bersama Syifa, Misya, dan Zila. Sepanjang perjalanan menuju kelas, banyak sekali mata yang tertuju ke arah mereka. Berjalan bersama mereka bertiga, Clarie merasa beruntung. Ya, maklum saja, Syifa, Misya, dan Zila adalah siswi populer di sekolah.

Ngomong-ngomong soal Misya dan Zila, mereka tidak satu kelas dengan Clarie dan Syifa. Kelas mereka hanya bersebelahan.

"Cla, besok kalau lo mau ke kantin,  bareng gue, Zila sama Misya aja." Kata Syifa saat mereka sudah duduk di bangku kelas.

"Hehe, oke deh."

"Btw tadi lo ke kantin bareng siapa?" Tanya Syifa.

"Kak Joshua. Gue juga baru kenal tadi sih."

Syifa melebarkan matanya--sedikit terkejut.

"Kenapa, Syif?" Tanya Clarie karena melihat ekspresi Syifa.

"Ah, enggak apa-apa!"

Clarie menyipitkan matanya curiga.

"Yakin?"

Syifa menganggukkan kepalanya berulang kali--mencoba meyakinkan.

««◎◎»»

Hai kalean
Awas aja yang gak komen!
Wkwkw
Vote nya jangan lupa kawand:))biar aku Cemumut ea

Babay:))

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Jul 30, 2020 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

Clariessa(Pindah Ke Sini)Kde žijí příběhy. Začni objevovat