Laura semakin menggeram ditempatnya. Ia kembali mendorong Naura tapi kali ini gadis itu sudah siap didorong hingga Ia hanya mundur beberapa langkah saja.

"Heh! Jangan songong lo mentang-mentang tinggi ya!" bentak Laura.

Naura memasang wajah tanpa dosanya. "Oh, jadi pembullynya pendek ya? ish ish ish, kasihan..."

Mendengar itu Laura semakin emosi. Wajahnya bahkan memerah padam akibat amarah yang Ia pendam.

Tangan lentiknya Ia ayunkan, berniat untuk menampar wajah Naura yang menyebalkan jika dibiarkan namun belum sempat mendarat dipipi Naura, tangan lain sudan menangkapnya.

"Berani nyentuh Ara, tangan lo gue potong." dingin seseorang yang mencekal tangannya dan itu adalah Nakula.

Mata yang tadinya menyorot kebencian saat melihat Naura berubah menjadi binaran bercahaya saat menatap mata biru Nakula.

"Nakula? aku kangen kamu" ucap Laura manja. Gadis itu bergerak ingin memeluk Nakula namun segera dihalangi Naura. Alhasil dirinya malah memeluk Naura bukan Nakula.

"Huaaaa Yura juga kangen kak Cimoy.." ucap Naura tak kalah manja.

Tersadar jika yang dipeluk bukan Nakula, gadis itu kembali mendorong Naura.

"Lo apa-apaan sih?! Nakula itu pacar gue!"

"Oh Ka Cimoy sekarang jadi kpopers juga ya? kok halu"

Laura maju untuk menjambak rambut Naura tapi kembali dihadang Nakula yang menatapnya tajam dan dingin.

"Jangan sentuh Ara. Budeg apa ga punya otak hm?" tekan Nakula.

"Lagian masih aja bully-bullyan gitu. Kalopun masih kenapa Yura mulu sih? emang muka Yura sebully-able itu ya?" tanya Naura.

"Emang lonya aja yang jalang!" sinis Laura.

"Pergi lo! gue mau pacaran" usir Nakula tajam.

Yang diusir menghentak-hentakkan kakinya kesal. Dirinya kalah telak disini tanpa ada yang membela.

"Awas lo ya!" peringat Laura tajam kemudian beranjak dari tempatnya sedangkan Naura menjulurkan lidahnya mengejek.

Sorakan kecewa terdengar dari para penonton yang tak rela adegan itu berakhir. Akhirnya semua kembali ketempat masing-masing dengan kecewa.

Nakula membalikkan badannya kemudian menatap tajam Naura. Tangannya terkepal dan rahangnya mengeras.

Naura yang ditatap seperti itu mengernyit bingung. Kali ini apa salahnya? bukankah dirinya yang dilabrak Laura tadi?.

"Ka Nakul kenapa? esmochi banget kayaknya" tanya Naura seraya mengelus rahang tegas Nakula yang mengeras agar sedikit melembut.

"Anjirr Ara bikin lemah. Ga! gue cowoknya disini" batin Nakula. Berusaha memperkuat bentengnya agar tidak luluh dengan Naura.

"Anggap aku hiasan dinding" batin Chilla yang berada didekat pasangan itu. Meratapi nasibnya yang hanya bisa melihat keUwuan orang lain tanpa bisa merasakannya sendiri. :')

"Pinjem ponsel kamu" dingin Nakula.

Naura menurut dan memberikan ponselnya pada Nakula. Gadis itu akan berubah seperti Nana yang manis jika sifat dingin dan tajam Nakula keluar.

Cowok itu mengotak-atik ponsel gadisnya dengan cepat. Meng-add lokasi, menyadap sosial media Naura, menghapus foto pria lain yang Naura ambil dari pinterest, kontak pria lain selain keluarga juga dirinya, dan terakhir Nakula mengambil ponselnya sendiri kemudian mengirim semua foto dirinya keponsel Naura hingga galeri Naura hanya berisi fotonya dan foto Naura. Semoga ga pusing ya:v

"Ka Nakul ngapain sih?" tanya Naura kepo tapi Nakula mengangkat tinggi-tinggi ponselnya.

Setelah selesai Nakula mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.

"Belajar yang benar. Nanti Nakul jemput, jalan-jalan." ucap Nakula kemudian mengelus puncak kepala Naura.

"Lanjutkan nak, anggap aku tanaman hias!" jerit Chilla pilu. Dalam hati tentunya, Ia masih sayang nyawa.


.

ʕ•ε•ʔ.


Laura memakan baksonya dengan ganas. Ia masih kesal pada adik kelas tidak tahu dirinya itu. Beraninya dia mempermalukan Laura didepan banyak orang seperti itu.

Mona dan Riska yang berada dihadapan Laura hanya bisa menatap prihatin bakso malang yang dilahap ganas gadis itu.

"Kenapa sih semuanya berubah?! Nakula engga kaya dulu lagi. Dulu dia engga pernah ngusir gue! sekarang? semua gara-gara Nauranjing itu!" ujar Laura emosi.

"Eum.... mungkin lo juga berubah La. Lo engga kaya dulu lagi" ujar Riska diangguki Mona.

Laura mendelik tidak suka kemudian meletakkan garpunya kasar. Menatap tajam Riska dan Mona.

"Maksud lo apa?! Gue ga pernah berubah ya dari dulu!" bentak Laura kemudian kembali memakan baksonya.

"Coba lo pikir deh La. Dulu waktu lo masih polos semua orang suka sama lo kan? bahkan Nakula yang nyeremin itu gapernah nolak kehadiran lo. Ya walaupun sikapnya dingin sih..." ujar Riska yang diangguki Mona.

Riska mendengus kesal melihat Mona yang hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Ngangguk mulu lo. Mirip patung anjing mobil bokap tau ga?" ujar Riska membuat Mona mengangguk.

Sementara mereka tampak bertengkar, Laura saat ini sedang memikirkan ucapan Riska tadi. Seringaian penuh arti tercetak saat sebuah ide muncul dikepalanya.

"Makasih idenya. Pulang sekolah gua traktir dimall" ujar Laura, masih dengan seringaian yang semakin lebar.

.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.

Tiba-tiba buat peringatan diatas gegara takut diserang fansnya Cimoy
(ㄒoㄒ)

Gaissss aghu punya suami baruuu! namanya Yeonjun! hehe /halu/

ga divoment + follow aghu hiatus. Kebetulan paket udah sekarat

Tingkah absurd Naura👇

Tingkah absurd Naura👇

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.




Salam sayang dari Istri Yeonjun♥
.
.
.

Big Baby
Sabtu, 1 Agustus 2020

Big BabyHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin