4

114 84 64
                                    

-its the right time to never give up-


Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit Legita dani Arlan sampai di sekolah. Hari ini Legita berangkat bareng dengan Arlan itupun karena TERPAKSA.

Setelah sampai di sekolah Legita turun dari motor Arlan. Dan saat itu juga banyak tatapan-tatapan tajam namun Legita tidak menghiraukannya. Legita berjalan kekelas disusul Arlan, sepanjang koridor banyak sekali yang memperhatikan mereka berdua.

Merekapun telah sampai didepan kelas, dan ketika Legita akan masuk kelas, tangan Legita dicekal Arlan.

"Makasih, maaf karena aku kamu jadi nggak nyaman," ucap Arlan yang hanya diangguki Legita.

Legita pun langsung pergi meninggalkan Arlan dan masuk kedalam kelasnya.

Legita duduk dibangkunya. Bersama teman temanya yang asik dengan dunianya sendiri. Daisy yang sedang ngaca. Daisy memang feminim dan suka dandan. Namun tidak seperti Gina yang seperti papan karambol. Fita yang sedang membaca buku pelajaran. Raska yang sedang asik memainkan ponselnya.

Legita yang merasa terabaikan karena temanya sibuk sendiri pun mengeluarkan ponselnya dan memutar lagu kesukaanya.

Tiba tiba ada yang berteriak

"Heh, cabe Lo itu nggak pantes jadi pacar Arlan!" ucap seorang dengan nada tinggi bahkan lagu yang sedang didengarkan Legita dengan volume tinggi kalah dengan suaranya.

Legita pun melepaskan earphonenya. Dan menengok ke arah suara dan begitu pula  teman-temanya. Seorang itu adalah suara Gina.

"Emang gue bukan pacar Arlan!" ucap Legita dengan nada tinggi.

Dan tiba tiba Gina menggebrak meja dan membuat ponselnya Legita yang ditaruh dimeja jatuh ke lantai.

Ponsel satu satunya Legita yang dibelinya waktu pertama masuk SMA dari hasil kerja kerasnya sendiri.

"Lo nantangin gue!" ucap Gina berapi api.

Begitupun dengan Legita yang tersulut dengan emosinya.

"Lo yang nantangin gue! kalo Lo suka sama Arlan apa hubunganya sama gue," teriak Legita dan membuat anak anak dikelas menatap kearahnya.

"Karena Lo deket sama Arlan, dan gue nggak suka Lo deket deket sama Arlan!"

"Apa urusan Lo kalo gue deket sama Arlan? Hah? Arlan juga bukan siapa siapa Lo. Lo terlalu agresif! Coba kalo Arlan tau kalo Lo kaya gini terus malu maluin diri Lo sendiri. Seharusnya Lo mikir sebelum bertindak!" bentak Legita.

Gina pun  hampir melayangkan tanganya, namun ada yang menahanya.

"Pergi!" bentak seseorang.

Legita mendongakan kepalanya dan mendapati Arlan yang sedang menahan tangan Gina setelah itu ia sentakan dengan kasar. Kemudian Gina pergi keluar dari kelas Legita.

Legita berbalik badan menuju mejanya dan Arlan menahan tanganya.

"Lo nggak papa?" tanya Arlan.

Legita hanya menggannguk dan melepaskan tanganya.

Saat Legita kembali ke mejanya dan mengambil ponselnya. Legita mencoba memperbaiki dan mencoba menyalakanya namun nihil Ponselnya sudah mati.

"Lo nggak papa kan Git?" tanya Daisy.

Legita menarik nafas dan tersenyum"gue nggak papa."

"Gue ganti ponsel Lo," ucap Arlan.

"Nggak usah, gue nggak mau ngrepotin orang," jawab Legita.

"Ya tapp--"

"Iya okkeh," ucap Legita sambil berdiri dan mengambil ponselnya. Saat Legita akan pergi tanganya ditahan.

"Kemana?" tanya Arlan.

Tanpa menengok Legita menyentakan tanganya pelan.

Legita pergi keluar menuju ke toilet untuk membasuh mukanya sembab karena menangis.

S
K
I
P

Bel pulang berbunyi

Legita segera membereskan buku dan alat tulisnya.

"Gue duluan,"ucap Legita langsung keluar.

Legita berjalan menuju halte tidak perlu menunggu lama angkot yang Legita tunggu dan langsung masuk menaikinya.

Disisi lain Arlan menuju ke kelasnya Legita.

"Dais Legita mana?" tanya Arlan.

"Udah pulang tadi," jawab Daisy.

Arlan pun langsung pergi dan menuju halte namun dia tidak mendapati Legita.

"Assalamualaikum," ucap Legita.

"Walaikumsalam."

"Ko muka kamu kusut banget" tanya Nilam.

"Gita cape," jawab Legita
"Aku kamar dulu Ma."

"Jangan lupa makan."

"Iya Ma."

Dikamarnya Legita langsung membaringkan tubuhnya yang sudah terasa lelah.Tidak butuh waktu lama Legita sudah tertidur.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam, kamu Arlan kan temen Gita," tanya Nilam.

"Iya tante, Gitanya ada tante?" tanya Arlan.

"Ada, bentar ya.. Tante panggilin."

Nilam mengetuk pintu kamar Legita, namun tidak ada jawaban dari Legita. Nilam pun memutuskan membuka kamar Legita.

Legita yang mendengar ketukan pintu itu pun seketika memejamkan matanya pura-pura tidur.

"Ni anak udah tidur aja, mungkin hari ini dia benar benar kecapean," batin Nilam.

"Maaf nak, Gita nya tidur."

"Ya udah tante salam aja buat Gita."

"Arlan pamit Tante Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Vote and coment!

Maaf part ini nggak jelas banget😥😥

Revolution Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang