Setelah menemukan dan membayar nya ke kasir, Kia kembali ke Rumah Sakit sembari menunggu ojek online.

Sebenarnya Ummi nya sudah melarang Kia untuk naik ojek online lagi dan akan mempekerjakan seorang supir dirumahnya.

Tapi, Kia menolak dan berusaha membujuk sang Ummi.

****

Dirumah ber cat putih ada seorang wanita paruh baya yang tengah asik menyiram beberapa tanaman kesayangannya.

Tiba-tiba saja terdengar suara kaca pecah sangat keras sekali membuat wanita paruh baya itu menaruh semua peralatan tanaman dan berlari menuju asal suara.

Ternyata sebuah batu yang ukurannya agak besar dan beberapa pecahan-pecahan kaca yang berserakan dilantai.

Dan secarik kertas yang menempel pada batu, wanita itu mengambil kertas itu dan membaca nya dengan seksama.

"Jangan nikahi wanita itu atau nyawa nya akan hilang."

Seperti itulah tulisan yang tertera pada kertas itu, wanita itu seketika menegang dan berlari untuk menghubungi seseorang dan memberitahukan kejadian ini.

****

Satria sedang fokus menatap layar komputer yang berada didepan matanya, sesekali dia mengalihkan pandangan ke samping untuk mengecek dokumen yang ada disampingnya.

Seperti biasa jika langit sudah gelap dan Satria berada dikantor itu tanda nya dia harus lembur dengan pekerjaan nya yang amat sangat menumpuk.

Begitulah Satria, dia memang pekerja keras dan sangat bertanggung jawab atas pekerjaan nya. Bagi Satria pekerjaannya merupakan satu dari sekian banyak cara untuk mencintai tanah air nya.

Dengan menegakkan keamanan dan membatu rakyat menyelesaikan keluh kesah nya adalah hal yang sangat ia sukai dan membantu banyak orang adalah cita-cita nya.

"Sat, yokk makan di warung nasi goreng depan gue udah laper nih"ajak Zidan yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan kerja Satria.

"Bentar lagi, gue masih mau lanjutin kerjaan gue biar ga numpuk"jawab Satria tanpa menatap wajah Zidan sedikitpun.

"Yaelahh.. bisa dikerjain abis makan kan. Lagian lo belum ngisi tenaga dari tadi bro"kata Zidan.

"Iyaaa gue tau, bentar gue lanjutin dulu masih kurang 10 lembar lagi gue ngetik nya"kata Satria dengan santai.

"Yaelahhh.." keluh Zidan kemudian duduk dikursi depan Satria dengan wajah ditekuk.

Baru 3 menit Zidan menunggu Satria melanjutkan pekerjaan nya tiba-tiba handphone Satria berdering keras.

Triiiinggg... Triiinggg...

Satria mengangkat telfon dan menekan tombol loupspeaker tanpa melihat siapa yang menghubungi nya tak lupa juga kedua tangannya dengan lihai mengetikkan beberapa kata dikomputer.

"Assalamualaikum Satria, udah makan belum?"seru orang diseberang telfon.

Sontak saja membuat Zidan merasa semangat dan akan memberitahukan nya kepada si penelfon.

"Belum Ki, dia mementingkan pekerjaannya daripada makan. Padahal dari tadi dia belum makan" kata Zidan dengan nada keras dan cepat.

Mendengar salam dari sang penelfon Satria membuka mata nya semakin lebar dan memastikan kembali siapa penelfon nya.

Dengan gerakan cepat Satria mematikan loupspeaker dan mengapit handphone itu ditelinga nya.

"Waalaikumsalam, maaf aku kira siapa Ki"Satria auto mati kutu ketika tahu siapa sang penelfon.

Jodoh Pasti BertemuWhere stories live. Discover now